21. Bang Marvel sakit

1K 165 2
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan coment
------------------🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞-------------

Marvel sejak pagi tadi menunggu dosen pembimbing didepan ruangannya, dia duduk diantara kerumunan mahasiswa dan mahasiswi yang ingin bimbingan, Marvel dengan sabar menunggu walaupun tidak sekali dua kali dia mengumpat mencaci maki dosen yang tak kunjung keluar dari ruangannya.

Marvel benar sudah bosan dengan pembimbingnya, sudah hampir delapan bulan dia bergulat dengan skripsinya tapi sampai sekarang dirinya tak kunjung dapat ACC untuk sidang.

Marvel menutup rapat identitasnya pada kampus jika dia anak Jeffran seorang donatur berpengaruh di kampus tempatnya menimbah ilmu,   itulah mengapa dia sulit bimbingan, kadang Marvel berpikir kenapa semua dosen sangat suka mempersulit mahasiswanya.

Tidak sekali dua kali juga Jeffran menawari Sang anak sulung agar skripsinya dipermudah tapi Marvel selalu menolak dengan alasan Marvel ingin usaha sendiri.

"Marvel nggak mau selalu bergantung dengan kekuasaan papa, Marvel sekali ini mau usaha sendiri, udah cukup papa sama mama bantu Marvel" masih Marvel ingat kata-katanya beberapa waktu yang lalu, ketika Jeffran menawari anak sulungnya, Jeffran juga kasihan dengan Marvel yang sering pulang malam tapi dengan usaha yang sia-sia.

Marvel menghela nafas lelah, pasalnya sejak pukul delapan sampai pukul satu siang dia belum kunjung bimbingan, bahkan dia mengabaikan perutnya yang sejak tadi meronta minta diisi.

"Bosan" keluh salah satu mahasiswi yang duduk disamping Marvel, dia yang datang baru dua jam saja sudah bosan apalagi dirinya yang sejak pagi tadi duduk disana.

"Marvel ikut saya" dengan semangat Marvel mengikuti sang dosen pembimbing yang berjalan ke lantai tiga, sebenarnya Marvel menaruh rasa curiga tapi dia abaikan, yang dia inginkan saat ini ialah bimbingan agar bisa menjadi seorang dokter dan membantu menyembuhkan anggota keluarganya terutama Langit, Marvel sangat ingin seperti omnya Seran menjadi seorang dokter dan membantu orang banyak.

Sang dosen memasuki salah satu ruangan yang amat berantakan dan disana juga banyak dosen dan mahasiswa mahasiswi yang Marvel yakini juga seperti dirinya, "sebelum bimbingan, kamu bantu saya dulu membereskan barang yang ada di sini" perintah dosen, rasanya Marvel ingin teriak dan menerjang tubuh sang dosen dengan jurus macan maung, bisa-bisanya dari banyaknya mahasiswa kenapa Marvel yang harus kena sial.

Dengan pasrah Marvel membantu mengangkat barang-barang yang diperintah oleh dosen dengan rasa tak ikhlas, dia juga merasakan tubuhnya yang sedikit tak nyaman seperti ingin demam, Marvel sebenarnya takut jika dia kali ini jatuh sakit.

Setelah hampir tiga jam non stop Marvel membantu sang dosen tanpa istirahat, akhirnya dia bimbingan dan sang dosen langsung memberikan Acc pada skripsinya. "Yakin langsung Acc  pak?" Tanya Marvel, sebenarnya dia sangat senang mendapatkan Acc tapi dia juga takut jika skripsinya masih banyak salah, 'kan nanti dirinya yang repot pas persidangan.

"Yakin Marvel, saya ini pembimbing satumu, saya yakin pembimbing duamu pasti membimbingmu dengan sangat baik" balasnya yang menanda tangani tanda acc yang dia berikan.

Marvel hanya mengangguk tanpa mengerti apa yang diucapkan dosen, tidak lupa dia mengucapkan terima kasih dan menyalami sang dosen dengan tersenyum, "kalau begitu saya permisi pak" Marvel berjalan menuju parkiran kampus, dia merasakan pusing yang teramat dikepalanya, jujur sejak tadi dia menahannya, kepala pusing, perut yang nyeri karena belum makan sama sekali sejak sarapan pagi tadi, bahkan tubuh sudah gemetar saking lemas nya.

Marvel merogoh ponselnya dan menghubungi Reynand, karena cuma nama Reynand yang terlintas sekarang, "halo Rey...bisa jemput Abang di kampus, kepala Abang pusing Abang takut bawa mobil" Marvel memijat kepalanya yang terasa sangat pusing.

AKSENA FAMILY (Nct Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang