28. Keinginan Langit

977 213 35
                                    

Hoek

Hoek

Hoek

Dona memijat tekuk Langit dengan lembut agar melancarkan putranya untuk memuntahkan isi perutnya, Langit menyenderkan tubuhnya ke tubuh Jeffran yang memang setia berdiri dibelakangnya, sejak subuh tadi ia terus mengeluarkan isi perutnya tanpa henti, minum saja ia kembali merasa mual yang tak usai.

Langit memejamkan matanya ketika sakit kepala kembali menyerang, rasa sakit yang berbeda dari sebelumnya, ia rasanya tak lagi kuat untuk bertahan, rasanya begitu menyakitkan.

"Mau baring pa..." lirih Langit bahkan suara itu persis seperti bisikan, tapi Jeffran mendengar keinginan putranya, Jeffran Langsung menggendong tubuh Langit dan membaringkannya dibrangkar, Dona mengamankan selang infus agar tak geser dan mengakibatkan melukai punggung tangan putranya yang sudah sedikit membekak karena memang Langit sudah hampir seminggu dirawat, tapi tubuh itu tak menunjukkan tanda-tanda akan lebih baik.

"Nyaman nggak dek?" Tanya Jeffran ketika ekspresi Langit terus meringis, Jeffran takut Langit sedang tak nyaman dengan posisi terlentang.

Langit hanya diam saja, dirinya tak merespon bukan tak ingin, tapi  tubuhnya terasa sangat lemas, bahkan untuk bertukar posisi saja Langit kesusahan, Langit tak ingin terlalu banyak menyusahkan Jeffran dan Dona, rasanya sudah sangat cukup pengorbanan Jeffran dan Dona untuk memperjuangkan hidupnya, seharusnya tak ada lagi rasa sesalan.

"Papa nggak datang ke sidangnya Abang?" Tanya Langit ketika mual sedikit berkurang, ia baru ingat jika Marvel kakak sulungnya sedang melakukan sidang, Langit masih ingat bagaimana kakaknya itu sangat berharap Jeffran untuk datang.

Jujur Jeffran bimbang, satu sisi ia ingin sekali melihat putra sulungnya melakukan sidang, sejak tadi Jeffran juga tengah berpikir, Jeffran takut Marvel kecewa jika ia tak datang, kejadian Reynand dan Langit sebelum operasi itu dilakukan sudah menjadikan trauma untuk Jeffran, Jeffran takut semuanya kembali kacau, kemungkinan itu bisa terjadi walaupun kemungkinan itu kecil, Jeffran yakin putranya yang lain menaruh rasa cemburu, tapi mereka lebih memilih bungkam karena memikirkan perasaan Langit.

"Tapi adek sama siapa?"

Cklek

Seran masuk ke dalam ruangan rawat Langit, ia mengecek tubuh Langit dengan teliti, "Kamu kalau mau datang ke sidang Marvel pergi aja Jef, Langit biar mas yang jagain, sekalian Don kamu ikut Jef" ucap Seran yang tak sengaja mendengar Langit bertanya pada Jeffran, ia berinisiatif untuk menjaga Langit, lagi pula pekerjaannya sudah selesai, Seran mau menjaga Langit juga bukan tanpa alasan, ia ingin bicara empat mata dengan Langit.

"Tapi..." Seran tahu Jeffran tengah ragu meninggalkan Langit, adiknya itu selalu ingin berada disamping anaknya jika anak itu berada di titik terendahnya, "percaya sama mas, kalau Langit kenapa-napa mas pasti langsung telpon kamu" dapat Seran lihat anggukan ragu yang ia dapatkan.

"Aku titip Langit mas, jaga dia" pesan Jeffran pada kakak beda menitnya, Seran mengangguk mantap dengan wajah sangarnya, Jeffran tersenyum menatap Seran, ia masih ingat waktu masih remaja, kakaknya sangat tak ingin menjadi dokter, ia ingin sekali kuliah di bidang tekstil, tapi semuanya musnah ketika Seran memiliki ketertarikan dengan dokter bedah yang pernah ia temui karena pernah menjahit luka robek dikepalanya karena kecelakaan motor waktu masih sekolah di SMA tingkat akhir.

Seran mendekati kursi yang ada disamping brangkar Langit, Seran menyuapkan bubur lembek yang sempat ia bawa tadi, Seran mendapat laporan dari Jeffran jika Langit belum makan karena mual, bahkan anak itu sudah beberapa kali muntah.

"Makan sedikit nanti minum obat" ucap Seran, jujur Langit sedikit takut dengan Seran, apalagi wajah sangarnya yang seperti ketua mafia, membuat Langit sedikit menelan ludahnya kasar, walaupun dirinya belum pernah melihat Seran marah tapi ia tetap saja takut, Langit hanya mengangguk patah-patah ketika ia sudah berhasil dari berbaring menjadi duduk dengan punggung yang ia sandarkan, Seran juga membantu meletakan beberapa bantal dibelakang punggung Langit agar remaja itu merasa nyaman.

AKSENA FAMILY (Nct Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang