12. Mengulang Kisah

1.5K 178 31
                                    

"Kalian siapa?" Tanya Langit bingung

Deg

Semua anggota keluarga Aksena terdiam bahkan jantung mereka berdetak dengan sangat cepat, apalagi ini?

"Mas?" Tanya Jeffran dengan panik, cemas dan takut ke arah Seran, semua harap cemas, ketika Langit mempertanyakan mereka siapa? Langit sedang tak bercanda 'kan?

Seran mengecek kondisi Langit, dan menanyakan beberapa hal dengan Langit, dapat Seran simpulkan keponakannya mengalami amnesia, dimana pasien mengalami trauma dan memilih untuk tidak mengingat lagi masa lalunya.

"Langit ingat sama dokter?" Tanya Seran menatap Langit yang menatapnya bingung, remaja 17 tahun itu terdiam cukup lama, ia sedikit memaksa untuk mengingat siapa tahu ia kenal dengan dokter yang ada didepannya ini, tapi yang ia lihat hanya gelap, memorinya seolah kosong.

Langit hanya menggeleng menjawab pertanyaan Seran, dokter yang menjabat sebagai omnya itu mendesah pelan, ia sudah mewanti jika semuanya ini akan terjadi, mengingat banyak sel-sel otak Langit yang mati pasca operasi.

"Dengan berat hati mas bilang Langit kehilangan semua memorinya" Seran memberitahu keadaan Langit, dapat Seran lihat wajah adiknya menyendu.

"Apalagi ini ya Allah" Jeffran mengusap rambutnya dengan kasar, Marvel langsung memeluk tubuh rapuh sang ayah, Dona sudah ditenangkan oleh Nathan.

Langit menatap mereka semua bingung, jujur ia tidak tahu mereka siapa, tapi Langit bisa mengambil kesimpulan jika keluarga ini tengah kecewa karena ia tidak mengingat mereka.

"Ma-af" ungkap Langit dengan susah payah, entah kenapa rasanya dadanya sangat sesak, Langit tidak tega dengan mereka yang menatap dirinya dengan raut sedih.

Dona yang mendengar suara anaknya kembali bersuara mencoba untuk bisa menerima takdir, Dona melepaskan dekapannya dengan Nathan dan meraih jemari Langit.

"Langit ngak salah, jangan minta maaf" Dona menyeka air matanya yang kembali menetes.

"Jadi nama aku Langit?" Tanya Langit memastikan.

Jeffran sudah melepaskan dekapannya dengan Marvel dan duduk dipinggir ranjang Langit.

"Iya... Nama jagoan papa ini Langit. Langit Ihza Aksena" sambar Jeffran.

"Wah namanya yang bagus, aku suka" jawab Langit antusias.

Lama Langit pandangi wajah tegas Jeffran, sosok pria yang gagah, Langit tersenyum menatap Jeffran, "Jadi om ini papa Langit?" Tanya Langit ragu.

Jeffran sempat terdiam sejenak, karena Langit memanggilnya om, tidak pernah terpikir sedikit pun takdir sampai sejauh ini, "Iya, dan ini mamamu" jawab Jeffran sembari meraih lengan Dona, wanita itu membalas genggaman suaminya, ia tersenyum menatap Langit yang menatap dirinya berbinar.

"Cantik" Dona tersenyum malu, baru kali ini anaknya memuji dirinya, Langit terkenal anak yang tidak bisa mengekspresikan diri, dia anak yang introvert dan tidak bisa bersosialisasi, jika Dona menyukai karakter anaknya yang ini, dia tidak egois 'kan?

Jeffran menceritakan sedikit tentang kehidupan Langit, hal yang sederhana, dan juga tidak lupa kakak dan adik Langit memperkenalkan diri mereka masing-masing.

Langit menatap keluarganya berbinar, ternyata dia memiliki empat kakak dan dua adik.

"Jadi Langit anak kelima?"

Dona menganggukkan kepalanya, dia elus kain kasa yang membalut kepala Langit yang dijahit, Langit kembali berbinar, "Langit biasanya dipanggil apa?"

"Aa'" serobot Jian, dia juga ingin dong ngobrol sama kakak kelimanya ini, dari tadi anggota keluarganya selalu memotong ketika dia ingin berbicara tidak adil sekali.

AKSENA FAMILY (Nct Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang