22. Langit Berulah

1.1K 205 14
                                    

Happy reading

Kalau typo harap maklum ya😆

Nathan sibuk dengan laptopnya sejak sore tadi sampai jam sudah menunjukkan angka delapan, remaja itu baru ingat jika dirinya memiliki tugas yang harus dikumpulkan besok, belum lagi milik Reynand karena mereka yang sekelas terpaksa Nathan yang membuatkan tugas kakak beda menitnya itu, jujur Nathan terpaksa membuatkan tugas Reynand mengingat kakaknya itu masih di rumah sakit sejak siang tadi.

"Masak gih mas, adek-adek belum makan kasihan" titah Nathan ketika mengingat ketiga adiknya belum makan malam, sedangkan dia masih sangat sibuk dengan tugasnya, belum lagi Dona sangat melarang Langit makan dari luar membuat anak itu sedikit frustasi dan terpaksa meminta Jevano memasak walaupun remaja itu tak seahli dirinya dan Reynand.

"Kakak tahu kan mas nggak bisa masak? yang ada adek-adek nggak akan mau makan" balas Jevano menatap Nathan masam.

"Masak apa aja mas, mas bisa lihat tutorial di YouTube kek, mau pesan masalahnya mama nggak bakal izinin Langit makan masakan dari luar" lama Jevano berpikir, jujur dia takut masakannya keasinan dan membuat adik-adiknya malah tak ingin makan.

"Ya udah mas masak" putusnya final, Jevano beranjak menuju dapur, rumahnya tampak sepi karena ketiga adiknya dikamar sejak sore tahu setelah kedua orangtuanya pamit ke rumah sakit.

Jevano membuka kulkas, remaja itu tampak frustasi karena Dona yang belum belanja, disana ada sayur kangkung yang sudah dibersihkan dan ada dua buah telur, Jevano yang tak kehilangan akan akhirnya menonton tutorial menumis kangkung sampai selesai.

Tangan berotot milik Jevano mulai mengikuti tutorial yang tadi dirinya tonton, dengan berhati-hati Jevano menumis kangkung ala kadarnya, karena yang ada dipikirannya sekarang bagaimana sayur berwarna hijau itu menjadi tumisan yang bisa mereka makan, tak lupa pula Jevano mendadar telur agar bisa dibagi lima.

Setelah semuanya selesai Jevano menuju kamar para saudaranya, dimulai dari Nathan, Langit, dan si kembar Cakra Jian.

Langit meringis ketika melihat makanan dimeja makan, anak itu bergedik ngeri ketika melihat sayur kangkung yang masih panas di atas meja.

Jevano, Nathan Cakra dan Jian mulai mengambil makanan masing-masing tapi tidak dengan Langit hanya diam saja menatap para saudaranya makan, sebenarnya Langit juga lapar tapi entah kenapa dirinya tak selera ketika sayur Kakung terdiam apik didalam mangkuk meja makan.

"Kenapa nggak makan?" Tanya Jevano yang melihat Langit sama sekali tak menyentuh makanannya yang sudah disiapkan Cakra yang memang duduk disampingnya.

Karena Langit tak merespon Jevano mempercepat menghabiskan makananya dan membantu anak itu agar mau makan, karena jika Langit sampai tak makan, bisa-bisa mereka kena omel Dona.

"ADEK" teriak Jevano jengah, pasalnya Langit susah sekali diajak untuk makan, Langit sejak tadi berlari kesana sini ketika Jevano ingin menyuapinya makanan.

"Adek ngak mau makan mas" bantah Langit kembali membekap mulutnya erat, dia bergedik ngeri ketika membayangkan sayur Kangkung yang ada dipiringnya, dia 'kan jadi ingat ulat bulu waktu itu, 'kan ulatnya nempel didaun hijau.

"Sekarang maunya apa? Mas cape loh ngejar adek buat makan, nanti kalau dimarah mama gimana?" Bujuk Jevano yang meraih tangan Langit yang sejak tadi membekap mulutnya.

Langit menghela nafas lelah, "intinya adek ngak mau makan masakan mas Jeje"

Jevano menghela nafas sabar, dia harus sabar menghadapi Langit yang banyak mau, "jadi adek mau makan masakan siapa?"

"Mama atau ngak bang Rey" cicitnya pelan, sebenarnya bukan dia tak mau makan masakan Jevano tapi dia tak mau dengan sayur kangkung, sedangkan telur dirinya kurang suka.

AKSENA FAMILY (Nct Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang