Say "Hi" My Readers𔓘
Vote dan comment sebagai bentuk menghargai penulis, atau paling tidak follow penulis.
Follow Wattpad, Tiktok, Twitter dan Instagram saya➴
Tiktok: Tinta Cerita✎
Twitter: Lovely💤
Instagram: Lycivaaaa_Karya kedua aku yang menggunakan bahasa baku, maaf kalau masih berantakan aku masih berusaha belajar memperbaiki.
-
***
Gadis itu memakai bajunya kembali setelah berhubungan panas dengan pria yang usianya dua tahun lebih tua darinya. Bukannya senang setelah berhubungan intim dengannya, dirinya malah ingin menangis karena dengan mudahnya menyerahkan diri untuk pria itu kesekian kalinya.
Pria itu sudah selesai memakai kemejanya lalu pergi meninggalkannya tanpa sepatah katapun, biasanya dia lakukan untuk melanjutkan bekerja di kantornya. Dia adalah seorang terkenal karena perusahaan yang diwariskan dari kakek buyutnya, dia bernama Ardega Kusumonegoro.
Pria galak, sungguh galak. Hobinya marah dan memaksa, ia benci pria itu, ia tidak mencintai pria itu, tapi hutangnya adalah alasan menjadikannya jatuh cinta kepada pria otak mesum itu. Telah lama menjalin hubungan dengan pria itu, dirinya mengira tidak akan pernah jatuh cinta karena paksaan yang terus mendorongnya ternyata dirinya salah.
Tak lama kemudian pria itu kembali masuk ke dalam kamar. "Kamu tidak bekerja?" tanyanya.
Ardega menyerahkan black card miliknya kepada gadis di depannya, ralat! Wanitanya, dia bukan gadis lagi karena kesuciannya sudah ia rebut. Dia adalah Luna.
"Ambil, gunakan untuk membeli pakaian yang bagus," ujarnya cuek.
Luna menggeleng, "Tidak perlu, hutangku belum lunas kepadamu tidak perlu memberiku apapun itu, hutangku akan semakin banyak,"
Luna duduk di atas ranjang. "Pakaian ku masih bagus, simpan saja uangmu untuk kebutuhan lainnya,"
"Ambil, tanpa penolakan,"
"Ardega Kusumonegoro, jangan memaksa ku,"
Ardega berjalan menuju lemari, di dalam lemari itu adalah pakaian milik Luna yang wanita itu bawa dari rumahnya. Ardega menatap sinis semua pakaian Luna, semuanya sudah tidak pantas dikenakan Luna untuk sehari-hari, Luna harus menggantinya.
Ardega mengambil semua pakaian Luna lalu dilemparkan ke lantai, semua tanpa tersisa. Luna bangkit dengan rasa amarah. Dirinya menarik tubuh Ardega dari depan lemari, tangannya mencengkram kerah kemeja Ardega hingga kusut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMINAL LOVE
Ficção GeralSETELAH BACA WAJIB VOTE SERTA FOLLOW‼️ Bedakan mencintai tulus dari hati dan mencintai hanya karena nafsu. Akibat dari perasaan yang keras dan susah membedakannya, akhirnya jatuh ke dalam jurang manusia tak berotak.