9. Kejutan dari Craven

215 15 0
                                    

Happy Reading 📖
And hope you like it ❤
.


.

.

Hari ini tepatnya di hari kedua Floryn berada di Kerajaan Luxcurin, kini saatnya gadis itu kembali pulang. Di pintu masuk istana, sudah ada Craven yang berdiri di sana dengan senyuman manisnya menunggu kedatangan istri tercinta.

Floryn yang melihat keberadaan pria bermata gelap yang sedang tersenyum ke arahnya itu pun ikut mengambang kan senyuman. 'Dia benar-benar menepati ucapannya' batin Floryn mengingat sebelum dia tiba di sini, Craven sendiri lah yang meminta untuk menjemput nya di dua hari kedepan.

"Selamat pagi, istriku! Apa kau bahagia selama berada di sini?" tanya Craven pada Floryn yang masih tersenyum malu.

"Tentu saja dia merasa bahagia! Aku selalu mengajaknya berbicara. Tidak seperti mu yang selalu cuek!" suara penuh kekesalan itu berasal dari Putri Alsha yang ternyata ikut berdiri di sebelah Floryn. Percayalah, sepanjang Craven melontarkan kata-kata manisnya kepada Floryn, gadis itu malah membentuk ekspresi jijik dan ingin muntah di wajahnya.

Craven sama sekali tidak menarik di mata Alsha. Jujur saja, dari lubuk hatinya yang terdalam, Alsha merasa sangat kasihan pada Floryn karena harus menikah dengan Craven. Karena di pandangannya, Craven memang seburuk itu!

"Hati-hati di jalan Ratu Floryn, waspada lah jika berada di dekat pria jelek ini. Nanti jeleknya bisa menular kepada mu" bisik Alsha memperingati.

Craven mengangkat alisnya satu, "kau mengatakan ku jelek?" tanya pria itu polos.

"Tidak! Kau merasa? Baguslah kalau begitu" jawab Alsha acuh, bahkan tanpa harus repot menatap ke arah Craven.

Tidak, Craven merasa tidak jelek. Pria setampan ini di katakan jelek? Yang benar saja! Alsha pasti sedang sakit mata.

"Aku tidak merasa jelek. Jelas sekali wajah ku ini tampan" Craven mengangkat dagunya tinggi. (pede)

Melihat dua manusia yang tak pernah akrab bila bertemu ini, Floryn tertawa singkat "sudahlah ... Raja Craven, ayo kita pulang. Putri Alsha, aku akan datang jika kau akan di nobatkan menjadi Ratu di hari yang akan datang. Selamat ya!"

Setelah mengatakan itu, Floryn menarik tangan Craven untuk segera menuju kereta kuda mereka. Di pintu gerbang Kerajaan, Alsha melambai-lambai pada Floryn.

***

Langit malam begitu indah saat ini, bintang bersinar terang di atas langit. Kini kedua insan itu tengah berada di atas kapal besar mereka, tepatnya di bilik kapal.

Dari jarak yang dekat, Craven memandang wajah Floryn begitu dalam. Wajah yang selama ini ia rindukan dan nanti-nanti kehadirannya kembali.

"Kau cantik" bisik pria bertubuh besar itu ketika telah menjauhkan kembali wajahnya ke tempat semula.

Floryn mengernyit bingung, "kau baru menyadari nya sekarang?"

"Aku sedang memikirkan rupa anak kita nanti. Jika dia memiliki ayah yang tampan seperti ku dan ibu yang cantik seperti mu, tentunya anak itu akan memiliki rupa yang begitu menawan, bukan?" Craven tersenyum penuh arti menatap ke arah langit-langit kapal.

Floryn menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan penuturan Craven barusan. Apa katanya? Anak? Lagi pula siapa yang ingin memiliki anak dengan pria aneh seperti Craven?

"Kau pikir aku mau memiliki anak darimu? Tentu tidak!" kata Floryn yang sedang melipat bebrapa pakaiannya yang belum sempat di lipat ketika berada di Kerajaan Luxcurin.

IMPOSIDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang