Sebelum membaca alangkah baiknya kita klik tombol like terlebih dahuluu😁😁 Terimakasih😍
Happy Reading and hope you like it ❤
.
.
.
Semilir angin sore menerpa lembut permukaan kulit seorang gadis cantik berkulit putih yang berada di rooftop sekolah.
Helaian rambutnya ikut menyentuh wajah karena terbawa angin. Sore ini, damai gadis itu dapatkan di rooftop sekolahnya.
"Sebentar lagi hari kelulusan, Ji" sahut seorang laki-laki berwajah tegas dan tentunya memiliki sorot mata gelap.
Jheara menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "Gue tau Han, itu tandanya kita udah dewasa, ya?"
Sehan mengangguk tanpa melirik ke arah gadis di sebelahnya. Kedua sorot mata itu memiliki arah yang sama, menyapu pemandangan sore hari yang damai dan menenangkan.
Di detik berikutnya, Sehan mengalihkan tatap ke arah Negara yang berada di sampingnya. Cantik seperti biasa. Wajahnya damai sorot matanya tenang dan perilakunya lembut.
'Bahkan langkah kita udah sampai di hari kelulusan aja ji. Tapi gue masih belum bisa nyatain perasaan sama lo' batin Sehan menertawakan dirinya sendiri. Pasalnya, perasaan ini sudah Sehan simpan sejak mereka masih duduk di bangku SMP.
"Han, menurut lo kita bakal ketemu terus nggak? Jujur aja gue sedih kalau nanti kita pisah. Lo adalah sahabat baik gue yang selalu ngedukung gue dalam hal apapun" ujar Jheara mengeluarkan isi hatinya.
Sehan mengangguk. "Kita nggak tau jhi, cuma takdir yang akan menentukan. Meski begitu, gue tetap berharap takdir berpihak kepada kita" ucap Sehan penuh makna.
'–Gue harap takdir akan membawa kita terus bersama Jhi. Bersama sampai lo jadi milik gue seutuhnya' lanjut Sehan dalam hati.
Sehan ingin sekali menyampaikan perasaannya sekarang, sebab tidak ada lagi waktu untuk mereka bertemu. Setelah ini, keduanya akan sibuk dengan kehidupan masing-masing. Namun hatinya terus menolak. Sehan tak ingin jika nanti saat dia mengungkapkan perasaannya, Jheara malah menjadi asing terhadapnya. Lebih baik memendam saja bukan dari pada nantinya tidak saling mengenal lagi?
Tapi tidak bisa seperti itu. Jheara harus mengetahui bagaimana perasaannya. "Jhe, malam nanti jalan-jalan yuk? Anggap aja ini sebagai waktu sama-sama kita yang terakhir kalinya" ajak Sehan yang di balas anggukan antusias oleh Jheara.
"Gue ajak Tiara juga ya Han?" tanya Jheara penuh harap.
"Ayolah Han! Tiara baru aja nyelesaiin novel terbarunya. Lo nggak mau ngucapin selamat gitu sama dia?" Jheara berusaha membujuk.
Sehan menghela napasnya berat hingga pada akhirnya mengangguk setuju, "Boleh" jawab laki-laki itu singkat. Mau bagaimana pun dia sangat mencintai Jheara dan tidak mungkin menolak permintaan perempuan yang di cintai nya.
"Yey! Kalau gitu turun yuk? Keburu malem. Ntar gue nggak sempat dandan lagi" ajak Jheara yang langsung menarik tangan Sehan untuk ikut turun dengannya.
Sehan hanya menurut, tersenyum saat Jheara meraih tangannya. Percayalah, baru kali ini Jheara menyentuhnya. "Nggak usah dandan Jhe" sahut Sehan di sela-sela langkahnya.
Jheara berhenti dan menatap laki-laki di belakangnya dengan heran, "loh kenapa?" tanya perempuan itu mengangkat kedua alisnya.
"Lo udah cantik, nggak perlu dandan lagi" jawab Sehan tersenyum malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSIDDING
RandomApa-apa an ragaku bisa berpindah ketubuh seorang gadis yang akan dinikahi oleh pangeran es macam Craven? Pangeran yang tidak memiliki hati nurani juga dingin seperti kulkas 70 pintu. Dia ketus, aku benci dengannya! Andai saja tragedi dimakan hiu s...