Hallo CHINGU'K semuanya-!!
Jangan lupa tinggalkan jejak vote nya di sini yaa😉😉Happy Reading 📖 and hope you like it ❤
.
.
.
Pagi ini suara tangisan seorang anak kecil terdengar di seluruh penjuru kerajaan. Sonjhe kecil menangis tanpa sebab.
"Kenapa anak ini menangis tiba-tiba?" tanya Ratu Alhsha ketika melihat bayu yang berada dalam buaian Westy menangis tanpa henti.
"Aku juga tidak tahu, tidak biasanya pangeran Sonjhe menangis seperti ini" ucap Westy seraya menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri guna menghibur anak kecil itu.
Dari arah lain, Floryn datang dan berlari ke arah mereka. "Ada apa ini? Mengapa Sonjhe menangis?" tanya Ratu Floryn panik.
Westy dan Alsha menggeleng tanda tidak tahu. Sejurus kemudian, Floryn membawa anak itu untuk di buai oleh nya. "Ada apa? Apa yang membuat mu sedih?" tanya Floryn mengelus-elus punggung anak itu pelan.
Namun, Sonjhe tetap tidak berhenti menangis. Tak punya pilihan lain, Floryn membawa anak itu untuk menuju ruangan Tabib Sin. Takut jika Sonjhe kenapa-kenapa. Diikuti dengan Alsha juga Westy, mereka berjalan sedikit berlari ke arah lantai dua, ruangan Tabib Sin.
Saat keempatnya telah sampai di depan ruangan Tabib Sin, Deora membantu Floryn untuk membukakan pintu kayu itu.
Baru saja langkah Floryn bergerak masuk, Tabib Sin sudah mengembangkan senyuman ke arah nya. Seperti sudah tahu dengan keadaan sekarang.
"Tabib Sin, ada apa dengan Anakku? Kenapa dia tak kunjung berhenti untuk menangis?" Tanya Floryn cemas.
Tabib Sin bergerak untuk mengambil anak itu dan membuainya dengan penuh kaish sayang. Dan julukan yang di milikinya tidak pernah salah, bayi itu langsung diam dan tertidur.
Ketiga wanita yang melihat kejadian itu sontak membulatkan mata mereka tidak percaya. Padahal bayi ini tidak di elus maupun di belai, tapi kenapa langsung tidur dan berhenti menangis??
"Anak kecil ini, dia merindukan ayahnya" ucap Tabib Sin memberitahu.
Mendengar itu, wajah Floryn tiba-tiba murung. Ini sudah hari ke 5 Craven tidak berada di Kerajaan. Dan seharusnya, besok Pria itu sudah kembali ke Virendelle.
"Ratu, tenang saja. Kita sudah mengirim banyak prajurit dari seluruh Kerajaan untuk membawa para Raja kembali" ucap Tabib Sin menenangkan. Seolah tahu apa yang sedang di pikirkan oleh Floryn.
Entah mengapa, untuk kali ini ucapan Tabib Sin sama sekali tidak berpengaruh pada gadis itu. Floryn merasakan ada sesuatu yang buruk akan terjadi.
Tiba-tiba, suara tawa seorang anak kecil yang berada di dalam buaian Tabib Sin terdengar.
Floryn, Deora, Westy dan Tabib Sin mengangkat alis mereka bingung. Di detik berikutnya, Alsha datang di hafalan kelimanya.
"Hei anak kecil, kau terlihat begitu senang! Maafkan aku yang terlalu lama pegi sehingga tidak dapat mengajakmu bermain" ujar Ratu satu itu dengan senyuman penuh bahagia.
"Kau ingin berjalan-jalan?" Tanya Alsha yang di balas tawa lebih keras dari si bayi. Tanpa Ragu, Alsha membawa bayi itu untuk di gendongnya dan membawa Si kecil Sonjhe untuk keluar dari sana tanpa izin.
Floryn berjalan mengikuti Alsha dengan perasaan campur aduk. Lihatlah, Sonjhe tertawa lepas jika telah melihat Alsha.
**
"Jadi menurut mu sampai kapan mereka akan kembali? Apakah memerlukan waktu yang lama untuk hal ini?" Tanya Alsha dengan raut wajah murung.
"-kau tahu sendiri lima hari belakangan Aku telah menaruh rasa kepada Maver. Si menyebalkan itu, ternyata berhasil menjadi cinta pertama ku" sambung Alsha lagi mwrbuah rautbya menajdi tersenyum. Namun, senyuman itu bukanlah senyuman bahagia melainkan nanar.
Floryn terus menyimak ucapan gadis yang duduk di sebelahnya. Sesekali, sepoi angin sore menerpa lembut permukaan kulit wajah mereka.
"Kita sama-sama menanti kehadiran mereka. Aku rasa Sonjhe harus melihat ayahnya yang menyebalkan namun tampan itu" Floryn berujar.
Nyatanya, semua ini tentang pergi yang di terima dan pulang yang juga harus di Terima. Semuanya harus imbang dan adil. Datang dengan bahagia, pulang juga dengan bahagia, begitu semestinya.
"Sebentar lagi langit akan gelap. Kita harus kembali ke dalam dan beristirahat dengan cukup. Besok adalah hari yang akan melelahkan juga menyenangkan, mungkin" ucap Floryn dan berdiri pergi dari sana bersama dnegah Sonjhe yang berada dalam pelukannya.
***
"Kalian semua, jangan biarkan rakyat asing memasuki wilayah kita! Ketatkan keamanan wilayah dan kunci semua jalan masuk!" Titah Raja Mathew pada seluruh prajurit istana.
Dengan cepat, semua nya berlari keluar dan melakukan apa yang di minta oleh Raja mereka.
"Sheren, bantu aku untuk menuliskan surat tentang pernikahan putra ku dengan Ratu Floryn" pinta Raja Mathew kepada salah satu pelayannya yang terkenal handal dalam menulis itu.
"Tapi Raja, tinta tidak bisa di dapatkan dalam waktu cepat. Mungkin sekitar dua purnama lagi, atau lebih cepatnya satu purnama lagi" ucap Sheren yang di balas anggukan dari Raja Mathew.
"Lakukanlah, selagi itu tidak melebihi 3 purnama, aku akan menerimanya" balas Mathew dan berlaku pergi. Sedangkan Maver, pria itu mendengar ucapan Sheren tentang 2 purnama, seketika sudut bibirnya terangkat ke arah kanan.
"Dua purnama mungkin akan lama, tapi selagi Craven masih berada di sini, pernikahan kali ini pasti akan berhasil" cuman pria itu dan berlalu pergi setelahnya.
***
Ini adalah purnama pertama setelah bayi bernama Sonjhe itu lahir yang terlewati tanpa kehadiran Raja di kerajaan Virendelle.
Kini, Sonjhe telah berumur 3 tahun. Dn agar cepat? Tentu. Floryn sendiri juga bingung kenapa bisa secepat itu. Tapi, mengingat ucapkan Tabib Sin beberapa bulan lalu,
'Kau seharusnya tidak lupa darimana dirimu berasal, dan dari mana suami ku berasal. Kalian sama-sama berasal dari dimensi dan masa yang berbeda, tak heran jika anak ini juga akan berkembang selayaknya kalian berdua' ucap Tabib Sin.
'Apa maksud mu?' Tanya Floryn tidak mengerti.
'Di dunia ini, kalian akan hidup lebih cepat. Secara ringkas, 1 purnama di sini sama dengan 3 tahun di dunia asalmu. Tak heran jika anak kecil ini sudah tumbuh besar dalam kurun waktu satu purnama saja' jelas Tabib Sin.
**
Dan sekarang, anak kecil ini sudah dapat berbicara walau terbata-bata. Bahkan dia pernah menyebutkan satu kata yang ketika mendengarnya, tubuh Floryn mendadak gemetar. Seperti sekarang contohnya.
"A-ay-ayah" eja si kecil Sonjhe sibuk bermain tangannya sendiri.
Alsha yang mendengar itu pun segera membawa anak itu ke atas pangkuannya. "Iya, ayah mu pasti akan kembali. Aku percaya itu. Di sini, kita sama, sama-sama ditinggalkan oleh sosok ayah. Tapi tenang saja. Ini tidak akan lama" ucap Alsha mengajak Sonjhe berbicara.
Terlihat anak itu tertawa dan memegang kedua pipi Alsha dengan gemas. Floryn yang tadinya merasa sedih, kini telah membaik kembali. Wanita itu membawa dirinya untuk tersenyum melihat sang anak yang juga tersenyum bahagia.
Terkadang mereka yang berada di sekitar lah yang selalu membuat kita dapat tersenyum. Kita tidak mungkin kita tidak menyadarinya, tapi Rasanya nyata. Mereka selalu ada.
'Apa Craven benar-benar akan kembali? Satu purnama sudah terlewat kan dan masih belum ada kabar apapun dari priaku. Craven, kembalilah, anak mu ingin melihat ayahnya'
To be continued
Next??
Udah gede aja tuh baby Sonjhe.
//tandai typo><
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSIDDING
RandomApa-apa an ragaku bisa berpindah ketubuh seorang gadis yang akan dinikahi oleh pangeran es macam Craven? Pangeran yang tidak memiliki hati nurani juga dingin seperti kulkas 70 pintu. Dia ketus, aku benci dengannya! Andai saja tragedi dimakan hiu s...