Halo semuanyaa, diya kembalii, kangen banget sama kaliaan🙌🏻❤.
Sebelum membaca, alangkah baiknya klik tombol bintang terlebih dahuluu ...
Happy Reading, and hope you like it ❤
***
"K-kau benar-benar tidak menyukai apel?" Tanya Olla dengan malu-malu.
Sonjhe mengangguk kan kepalanya tanda membenarkan, setelahnya, tidak ada topik apapun antara keduanya. Olla yang saangattt pemalu, dan Sonjhe si pangeran dingin.
Ini adalah hari ke tiga Olla berada di Kerajaan. Tentu saja karena Ratu Alsha, ibunya meminta untuk mereka tinggal di sini sebentar. Kalian seperti tidak tahu wanita itu saja, Virendlle adalah rumah baginya.
Di tengah-tengah perjalanan mereka, seranting kayu jatuh ke atas rambut Olla dan segera di sadari oleh gadis itu sendiri.
"Sstt, ranting ini" gumamnya pelan namun masih dapat di dengar oleh Sonjhe.
"Sepertinya aku harus segera membersihkan diri" tambah Olla bermonolog, lalu membalikkan tubuhnya secara perlahan ke arah Sonjhe.
"P-pangeran, seperti nya aku harus segera pergi d-dari sini" pamit Olla dan segera berlari menuju Kerajaan. Sedangkan Sonjhe pria itu mengernyitkan dahinya bingung.
Apa-apaan gadis ini? Hanya terkena ranting langsung ingin membersihkan tubuhnya? Dia benar-benar gadis Kerajaan yang terlihat begitu patuh! Pikir Sonjhe dan meneruskan langkahnya hingga berhenti di gerbang Kerajaan.
"Hm ... Sepertinya aku akan keluar, bagaimana rasanya diluar? mari kita coba" bisik Sonjhe pada dirinya sendiri dengan senyuman jahat di wajahnya.
Memang, Sonjhe tidak pernah pergi meninggalkan Kerajaan karena tidak di benarkan oleh Ratu. Jangankan keluar Kerajaan, berjalan-jalan di sekitaran pemukiman Rakyat saja tidak boleh.
Tidak peduli dengan hal itu, Sonjhe tetap bersikeras ingin pergi keluar. Tidak peduli bagaimana nantinya, yang pasti kali ini dia bisa kabur.
Lihatlah, tidak ada yang berjaga di sini, terlihat aneh bukan?
Kini, kedua kaki itu telah melangkah hingga ke dalam pasar. Begitu ramai pengunjung sehingga membuat Sonjhe sedikit kesulitan untuk berjalan.
pengunjung pasar bukan hanya warga sekitar, melainkan juga berasal dari wilayah lain. Tak heran jika mereka belum mengenal siapa Sonjhe. Ini semua tentunya karena Sonjhe selalu di larang untuk keluar dari Kerajaan, ingat?
"permisi tuan, permisi nyonya" suara seorang gadis yang baru saja membelah kerumunan. Gadis itu terlihat seperti sedang terburu-buru. Tapi tunggu, sepertinya Sonjhe pernah melihat gadis itu sebelumnya.
Brukk
"ah, maaf kan aku tuan, aku sedabg terburu-buru" kata gadis itu ketika baru saja menabrak tubuh Sonjhe. Sejurus kemudian, tatapan keduanya bertemu. beberapa detik setelahnya, gadis itu membuka suara.
"K-kau ... Pangeran Sonjhe, maafkan aku" ucap gadis itu seraya membungkukkan badannya singkat.
Sonjhe menarik sudut bibirnya untuk tersenyum. Ternyata benar dugaan laki-laki itu, gadis yang ada di depannya adalah gadis yang saat itu menabraknya di Kerajaan pada hari ulang tahunnya. Ingat?
"Tidak masalah" jawab Sonjhe singkat.
"Hei yang di sana!" Teriak suara bariton yang berada di belakang mereka. Dengan gerakan cepat, gadis itu menarik pergelangan tangan Sonjhe dan membawa pria itu berlari.
"Siapa mereka?" Tanya Sonjhe kebingungan.
"Pengawal ayahku" jawab gadis itu cepat masih fokus berlari. Sonjhe tidak menanggapinya hingga mereka sampai di salah satu rumah tua yang terlihat seperti gubuk.
Anehnya lagi, gadis dengan gaun selutut biru langit itu berjalan memasuki rumah tua itu diikiti dengan Sonjhe di belakangnya.
"Tempat apa in?" Tanya Sonjhe merasa heran. Lihatlah, apa benar Virendlle memiliki perumahan penduduk seburuk ini?
"Ini rumah yang sengaja ditinggalkan oleh keluarga ku" jawab gadis itu dengan raut murung.
"Ayahku, dia Duke terkenal di wilayah ini. Hanya saja, aku benci dengan nya" tambah gadis itu masih dengan ekspresi yang sama.
Jujur saja, Sonjhe adalah tipe manusia yang sangat malas untuk bertanya, tapi untuk saat ini, tidak tahu kenapa, laki-laki itu merasa begitu penasaran.
"Apa yang telah dilakukannya?" tanya Sonjhe ingin melepas rasa penasarannya.
Gadis itu menatap Sonjhe dengan sorot mata penuh arti, "dia akan menikahkan ku dengan salah satu putra Duke dari wilayah seberang"
Sonjhe tidak dapat berkata-kata lagi, toh ini juga bukan urusannya, kan? kalau begitu...
"Apa kau ingin membantuku pangeran?" Tanya gadis itu tiba-tiba. Tentu saja pertanyaan itu membuat Sonjhe terperanjat kaget. Siapa yang tidak kaget apabila gadis yang dia saja belum mengetahui namanya, tak ada angin tak ada hujan meminta tolong kepadanya. Belum lagi Sonjhe adalah seorang pangeran, pangeran!.
"Apa-apaan ini, maaf nyonya, tapi aku memiliki banyak pekerjaan yang jauh lebih penting" jawab Sonjhe sekenannya. Setelahnya laki-laki itu melangkahkan kedua kaki jenjangnya untuk meninggalkan rumah unik tersebut.
Namun, belum 5 langkah kaki berjalan, gadis dengan rambut coklat itu segera meraih pergelangan tangan Sonjhe dan menatap laki-laki di depannya menggunakan iris mata hazel miliknya.
"Pangeran, ku mohon tolonglah aku" pinta gadis itu masih dengan penuh harap.
Sonjhe mengangkat sebelah alisnya lalu berdecak malas, "nyonya, bahkan aku belum mengetahui siapa nama mu, dan sekarang, kau meminta bantuan ku?, kau benar-benar gadis yang gila" ujar Sonjhe dan bergegas keluar dari sana.
Namun, lagi dan lagi gadis itu mengejar Sonjhe dan menarik tangan laki-laki itu secara paksa "baiklah Pangeran, perkenalkan, aku Alena" ucap Alena seraya mengulurkan tangannya ke depan.
Sonjhe meraih ukuran tangan itu dengan malas, lalu menjawab "kau sudah tahu siapa aku"
Sejurus kemudian, Alena mengambil posisi untuk berdiri lebih dekat pada Sonjhe. Kepala itu sedikit ia dongak kan karena terdapat perbedaan tinggi yang cukup jauh antara keduanya.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun, Alena justru tersenyum lebar pada posisi nya. Hal itu sontak membuat Sonjhe merasa sedikit risih, Sonjhe bergerak mundur dan menatap Alena dengan heran.
"Apa?" Tanya pria itu yang di balas tatapan malas dari Alena.
"Apa lagi? Kita sudah saling mengenal, jadi ... Kau akan menolong ku, pangeran?" Tanya Alena yang membuat Sonjhe terperanjat kaget.
Apa-apaan gadis ini? Menolongnya hanya karena sudah mengetahui nama satu sama lain? Itu benar-benar gila!
"Maaf nyonya, aku terburu-buru" ucap Sonjhe dan berlari kabur dari tempat itu.
Kali ini, Alena tidak lagi dapat mengejarnya. Gadis itu hanya dapat menatap punggung Sonjhe yang mulai menjauh dengan kesal.
"Baiklah, sepertinya aku akan berusaha sendiri lagi" gimana gadis itu bermonolog.
***
Di kamar kerajaan yang sepi, Sonjhe duduk di atas ranjang nya dengan lesu. Hati ini sangat melelahkan bagi dirinya. Terutama ketika ia bertemu dengan gadis gila di pemukiman tadi.
"Sepertinya ini alasan mengapa ratu melarangku untuk keluar. Karena banyak orang-orang aneh, ya?"
.
.
.
To be continued
Gimana sama part ini??
Jangan lupa vote dan mampir ke kolom komentar ya CHINGU'K setiaaa...
/
/tandai typo ><
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSIDDING
RandomApa-apa an ragaku bisa berpindah ketubuh seorang gadis yang akan dinikahi oleh pangeran es macam Craven? Pangeran yang tidak memiliki hati nurani juga dingin seperti kulkas 70 pintu. Dia ketus, aku benci dengannya! Andai saja tragedi dimakan hiu s...