24. Bercerita

56 4 0
                                    

Sebelum membaca, alangkah baiknya kita klik tombol Vote terlebih dahuluu😁😁

Happy Reading 📖 and hope you like it ❤

.

.

.

Sudah dua purnama terlewati tanpa adanya kehadiran seorang Raja di istana Virendelle. Hampa, dan sepi tentu dirasa oleh Floryn dan yang lainnya.

Bahkan kabar berita pun tidak kunjung dia dapatkan. Beribu-ribu prajurit telah dikirim menuju kerajaan barat namun tetap saja, tidak ada yang kembali. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Ratu Alsha, apa kita harus tetap sabar menunggu kehadiran mereka?" tanya Floryn pada Alsha yang duduk di sebalah nya.

Kini, dua orang wanita itu sedang berada di taman kerajaan. Menemani seorang bocah 6 tahun yang sedang bermain di depan sana.

Alsha mengalihkan pandangannya ke atas. Menatap langit biru yang bersih tanpa awan. "Aku tidak tahu, tapi aku yakin, mereka pasti akan kembali untuk kita" jawab Alsha.

Hening tiba setelah Alsha melontarkan jawabannya. Baik Floryn maupun Alsha, keduannya tidak ada yang mampu untuk berkata. Kini keduanya sibuk berkelahi dengan pikiran mereka masing-masing.

Sampai terdengar suara anak kecil yang berlari ke arah mereka, membuat lamunan Floryn dan ALsha buyar.

"Ada apa Sonjhe? Apa ada masalah?" tanya Floryn pada anak laki-laki nya itu.

Sonjhe menggeleng tanda tidak membenarkan, di detik berikutnya, anak itu mengangkat sebuah cincin besi ke hadapan ibunya. Di cincin itu, terdapat ukiran nama seseorang.

"Aku menemukan ini. Apa kau tahu ini milik siapa? Aku sudah membaca namanya, namun seperti nya tidak ada satu orang lun di kerajaan ini yang memiliki nama seperti di cincin itu" ucap Sonjhe memberitahu.

Floryn meraih cincin itu dan membaca nama yang tertera di sana. Alangkah terkejutnya ia ketika mendapati ukuran itu bertuliskan nama Craven yang di kenaknya saat pertama kali, Sehan.

Alsha yang ikut membaca ukiran di cincin itu pun mengernyit bingung. Nama itu seperti tidak asing, Floryn pernah menyebutkan nama seperti itu rasanya. Begitu batin Alsha.

"Ratu, apa kau tahu cincin itu milik siapa?" tanya Alsha yang di balas anggukan singkat dari Floryn. "Ini milik Craven" jawab Floryn datar. Suara itu terdengar seperti menahan isak tangis yang akan keluar.

"Ratu Alsha, bolehkah aku meninggal kan mu sendiri di sini? Aku akan bercerita kepada putra ku tentang ayahnya. Sudah saatnya anak ini tahu" bisik Floryn pada Alsha yang di balas anggukan singkat dari Alsha.

Setelahnya Floryn menggandeng tangan Sonjhe agar mengikuti nya menuju kamar mereka. Segalanya sampai, Floryn menutup pintu dan mendudukkan dirinya di atas ranjang.

"Sonjhe, kemarilah" titah Floryn yang langsung diindahkan oleh Sonjhe. Anak itu mengambil tempat pada kursi rias yang berada tepat di sebalah kasur.

Floryn menghela napasnya pelan seraya memejamkan kedua mata. Setalahnya, wanita itu kembali membuka kedua matanya guna menatap ke arah sang anak.

"Sonjhe, apa kau akan mendengarkan ini?" tanya Floryn begitu berhati-hati.

Terlihat Sonjhe menganggukkan kepalanya dan menatap acuh pada ibunya. Melihat itu, Floryn tersenyum. Lihatlah anak ini, dia sangat mirip dengan Craven.

"Sonjhe, ada satu hal yang selalu diriku tunda-tunda untuk memberitahukan nya kepada mu. Dan aku pikir, sekarang adalah saat yang tepat untuk memberitahu mu tentang ini"

IMPOSIDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang