Happy Reading 📖 and hope you like it ❤
.
.
.
Pagi yang cerah dengan cuacanya tapi suram dengan 6 anak manusia yang kini berada di dalam rumah unik itu.
"Otakku masih belum bisa untuk di ajak bekerja sama" keluh Alsha menopang dagu. Tatapan gadis itu sayu seperti tidak bersemangat sama sekali.
Maver menghela napasnya kasar, "sepertinya kita harus mengambil jalanan nekat mulai sekarang" ujar pria itu seraya meneguk secangkir kopi hingga tandas.
Di tempat yang berbeda, seorang gadis yang matanya di tutup menggunakan kain putih itu di bawa seperti seorang tahanan menuju lapangan luas.
Floryn terus meronta-ronta minta di lepaskan. Sungguh, menyedihkan sekali hidupnya. Jika dulu dia mati konyol karena di makan hiu, apa mungkin sekarang akan begitu lagi tapi dengan pembunuh yang berbeda?
"Selamat pagi Ratu Floryn, bagaimana tidur mu di penjara bawah tanah itu, nyenyak?" suara Leonora terdengar menggelegar memenuhi halaman luas itu.
Sebelum tubuh Floryn akhirnya di tuntun untuk berlutut dan merebahkan kepalanya di atas papan kayu yang di duga-duga itu adalah alat pemenggal kepala.
Floryn dapat mencium jelas bau darah yang pekat pada kayu itu. Di detik berikutnya, penutup mata yang di gunakan oleh Floryn di buka kasar oleh seseorang. Varlet?
"Mungkin kejadian di laut itu memang nggak sengaja gue lakukan sampai ngebuat lo masuk ke dunia gue. Lo udah ngehancurin impian gue JHEARA! Tapi nggak papa, lo akan membayarnya dengan yang setimpal." ucap Varlet gadis jelmaan Tiara yang Floryn anggap sebagai sahabatnya itu.
Benar! Floryn tidak salah lagi, itu adalah Tiara, sahabatnya. Bagaimana bisa dia terjebak bersama dengan gadis itu di sini? Jadi ini maksud Tabib Sin waktu itu? Ada yang menemani nya di sini. Tapi Tiara tidak menemani nya! Justru gadis itu menyiksanya!
"Welcome di dunia novel gue dan selamat tinggal kembali sahabat lama" sambung gadis itu seraya mengangkat sebuah padang tajam setinggi-tingginya bersiap untuk memenggal kepala Floryn.
Mata lentik itu Floryn bawa untuk terpejam kuat. Keringat dingin telah memenuhi sebagian wajahnya. Apakah kali ini dia akan kembali memasuki dunia lain?
Jujur saja Floryn sangat lelah jika harus begitu lagi. Tapi apa boleh buat, takdir terus berjalan dan tidak ada yang dapat mengubahnya, bahkan untuk meminta request atau semacamnya.
Tapi apa benar dia akan pergi dari dunia ini? Seharusnya begitu kan? Ini adalah harapannya dari awal, pergi dari sini. Namun sekarang Floryn akan menarik kembali kata-kata nya. Craven, pria itu membuat Floryn harus tetap tinggal. Pria yang Floryn duga-duga adalah ...
"Selamat tinggal Ratu, Kata-kata terakhir mu?" tanya Varlet penuh kemenangan.
"Harusnya yang gue dengar kata-kata terakhir lo, Tiara, bukan Jheara."
Suara itu, Floryn tahu suara itu! Itu suara pria dengan sorot mata gelapnya yang membuat Floryn Dejavu! Benar! Itu Suara Sehan!
"Ada kata-mata terakhir, Putri licik?" gumam Craven yang langsung menebas kepala Varlet dari belakang tanpa menunggu nya untuk menjawab.
Sebuah kepala penuh darah menggelinding di hadapan Floryn. Perlahan, kepala itu menggelinding menuruni anak tangga kecil yang berada di sana dan berhenti tepat di depan Leonora.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSIDDING
RandomApa-apa an ragaku bisa berpindah ketubuh seorang gadis yang akan dinikahi oleh pangeran es macam Craven? Pangeran yang tidak memiliki hati nurani juga dingin seperti kulkas 70 pintu. Dia ketus, aku benci dengannya! Andai saja tragedi dimakan hiu s...