✣TEMAN BARU✣

174 20 0
                                    

Kamu mengikuti Arion dan Harris yang berjalan di depanmu. Kamu masih bingung dengan tempat yang kamu kunjungi. Beberapa orang tampak murung dan sedih, bahkan ada yang menangis. Kalian menuju halaman belakang gedung yang ternyata adalah lahan pemakaman. Kamu semakin bingung 'kenapa kak Rion ngajak kesini?' batinmu bertanya-tanya. 

Kalian berhenti di salah satu kuburan dengan batu besar bertuliskan nama seseorang. Arion meletakkan buket bunga yang tadi ia bawa di dekat batu itu. "Kak.. Ini siapa?" tanyamu bingung. Arion merangkul bahumu lembut "zey, ini mami, kamu lupa ya? Mami udah pulang sama ayah, zey" ucap Arion. "Hah? Apa sih kak orang mami dirumah tante kok, mami nginep disana seminggu, iya kan kak Harris" kamu menoleh ke arah Harris yang berdiri di belakang mu dan Arion. Harris menggelengkan kepalanya singkat. Itu bukan jawaban yang kamu inginkan. 

"Zey.. Maaf karena kakak ninggalin kamu dalam keadaan hancur saat itu, harusnya kaka tetap disini jagain kamu, jadi kamu gak bakal kayak gini" Arion memelukmu. "Apa sih kak, jangan ngaco deh, MAMI MASIH ADA, ZEY LIAT KOK MAMI DIRUMAH MASAKIN ZEY MAKANAN, MAMI JUGA SUKA NYIRAM BUNGA DI DEPAN RUMAH, ZEY LIAT KOK!!! KAKAK JANGAN NGOMONG SEMBARANGAN!!" kamu bersikeras kalau mami mu masih hidup. "Zey.." panggil Harris. "BERCANDAAN KAKAK KETERLALUAN TAU GA!! MAMI MASIH ADA!! MAMI MASIH HIDUUPP!!!" Teriakmu, tiba-tiba 'plaak' Arion menamparmu cukup keras dan membuatmu tersadar. "YON..!! kamu apa apaan sih" teriak Harris yang langsung menghampirimu. "Zey.. Gapapa? Kita balik ke mobil aja ya" bujuk Harris mengajakmu pergi. Kamu hanya menundukkan kepalamu dan mengikuti Harris yang merangkul pundakmu dan membawamu pergi. 

"Mami.. Arion gak tau lagi harus gimana... Zeylin jadi kayak gini semuanya salah Arion.. Arion bawa Zey kesini mi, mami liat kan tadi, zey pake dress mami cantik banget.." ucap Arion yang berlutut di depan batu besar milik mami kalian. Sementara kamu dan Harris duduk di dalam mobil. "Zey, tunggu sebentar ya, kakak beli minum dulu sama es batu buat luka kamu" ucap Harris yang pergi tanpa jawaban darimu. Kamu hanya diam di dalam mobil, beberapa memori mulai terlintas di kepalamu. Kamu mulai mengingat tentang kejadian dimana kamu melihat mami mu yang berjalan kearah laut sambil memegang perutnya. Kamu hanya menangis dan berteriak saat melihat kejadian itu. Tanpa sadar kamu mulai meneteskan air mata. Kamu menangis setelah mengingat kejadian pilu yang kamu lupakan. 

Setelah tersadar, kamu langsung bergegas keluar dari mobil dan berlari ke tempat dimana Arion berada. Saat Arion berdiri, kamu datang dengan berderai air mata. "Kak.. Maaf.. Zey udah inget..." kamu berjalan kearah batu besar tadi dan berlutut di depannya. "Mami.. Zeylin dateng mi, maaf ya kalo zey datengnya telat, hari ini zey dateng pake dress kesukaan mami yang disiapin kakak, maaf zey datang terlambat.. " kamu bersandar pada batu besar milik mami mu. Arion langsung merangkulmu yang tampak lemah. "Zey, kita pulang ya.." bujuk Arion yang memapahmu sampai ke mobil. Selama perjalanan kamu bersandar pada bahu Harris yang sedang mengompres pipi mu yang merah. "Zey, kita makan dulu yuk mau ga? Kamu belom makan daei tadi siang" ucap Harris. Kamu hanya menggelengkan kepalamu singkat di bahu Harris. "Aku mau masakan kak Harris" ucapmu lirih. "Ya udah nanti aku masakin ya" ucap Harris yang menggenggam tanganmu. 

SKIP SEBULAN

Satu bulan berlalu, setelah kejadian kemarin, kamu dan Arion jadi sering menghabiskan waktu bersama. Kamu juga sering mengunjungi mami mu tanpa Arion. Delusional mu sudah mulai holang, tapi trauma mu akan laut masih ada. 

Pagi hari yang tenang, seperti biasa Harris selalu datang pagi-pagi kerumah mu Untuk membuatkan mu dan Arion Sarapan. "Kak Harris, bentar lagi Zey ulang tahun, kak Harris inget kaann?" tanyaku yang barusaja duduk di ruang makan. "Humm.. Kapan ?" ucap Harris singkat. "Ihh kak.. Kakak beneran lupa?" tanya mu. Belum sempat Harris menjawab, tiba-tiba suara telfon dari handphone Harris terdengar. Harris langsung peegi menjawab telfon dan meninggalkan mu di ruang makan sendirian. "Eehh.. Kak.. " panggil mu, tapi Harris terus berjalan pergi. 

Kamu pergi ke kampus seperti biasa, tapi kali ini kamu pergi menggunakan kendaraan umum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu pergi ke kampus seperti biasa, tapi kali ini kamu pergi menggunakan kendaraan umum. "Echii...eh ini siapa?" -kamu. "Eh.. Zey, eumm gua duluan ya ada urusan penting banget soalnya" Echi langsung pergi dengan temannya. "Eh.. Pada kenapa sih?" gumammu yang langsung menuju ke kelas. 

Sore hari, kamu masih di taman samping kampus. "Chat souta aja kali ya" gumammu. 

"Duhh gimana nih? Apa telfon kak Rion aja ya?" kamu pun menelfon Arion, tapi tidak ada jawaban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Duhh gimana nih? Apa telfon kak Rion aja ya?" kamu pun menelfon Arion, tapi tidak ada jawaban. Kamu terus mencoba menelfon Arion beberapa kali, tapi tetap tidak diangkat. "Duh, kalo jalan kaki masih takut, tapi kalo ga jalan kaki, ga bisa pulang" kamu hanya mondar-mandir di taman karna bingung. Sampai akhirnya, kamu memutuskan untuk pulang berjalan kaki. Kamu bersenandung sepanjang perjalanan, mencoba untuk tidak takut. Saat kamu sampai di pertigaan, ada sebuah mobil hitam yang berhenti di sampingmu. "Kak, mau kemana? Kok jalan sendirian, ini udah malem loh" ucap seorang wanita berambut putih. "Eh, mau pulang kak" Ucapmu ragu. "Ayuk kak aku anterin aja, ga baik cewe jalan kaki malem-malem" ucap wanita itu. "E-Engga usah kak, gapapa kok" ucapmu. "Ya udah aku temenin kaka jalan aja gimana, takutnya ada apa-apa" ucap wanita tadi. "Boleh deh, eh kaka namanya siapa?" tanyamu pada wanita yang mengendarai mobilnya pelan di sampingmu. "Nama aku Mia kak, kakak namanya siapa?" tanya Mia. "Aku zeylin, eh kamu panggil aku kak, emang umur kamu berapa?" -kamu. "Aku 17 kak hehe"

Kamu dan Mia mengobrol cukup asik, sampai di persimpangan. Kamu melihat ada gerombolan laki-laki yang tampak bercengkrama. Tubuhmu mulai gemetaran, keringat dingin mulai membanjiri tubuhmu. "Eh kak Zeylin kenapa ? Kok diem aja?" tanya Mia. Mia langsung menyadari ada sesuatu yang aneh saat kamu hanya diam mematung. "Kak sini masuk" Mia langsung menarik tanganmu masuk kedalam mobilnya. Dan mengendarai mobilnya memutar agar tak melewati gerombolan laki-laki tadi. "Kak? Kakak gapapa? Kita udah jauh kok dari sana" ucap Mia yang menoleh ke kursi penumpang memastikan kamu baik-baik saja. "I-iya, aku gapapa, makasih ya" Ucapmu yang menenangkan diri. 

"Kakak tenang aja ya, aku bakal anterin kakak kok, tapi kita ga bisa lewat sana, ini juga udah lumayan larut, kalo kakak kerumah Mia dulu mau gak?" tanya Mia. "Emang ga ngerepotin Mia?" tanyamu ragu. "Gapapa kak, mami papi juga lagi ga ada kok, yang lain juga lagi pergi, Mia dirumah cuma sama kak Selia aja" ucap Mia. "Ya udah deh boleh" ucapmu mencoba mempercayai Mia. "Yeeaayyy Mia punya temen baruuu" teriak Mia senang.

====================================
Semoga pada suka sama alurnya yaaa💙
Happy Reading semuaa💙

Jangan lupa komen + vote yaa, biar aku semangat nulisnya 💙💙😊

CHILDHOOD FRIEND | SOUTA X YOU (Soutachi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang