SKIP 2 HARI
Sudah 2 hari kamu di rumah sakit, karena perawatan lukamu. "Zey.. Udah siap?" tanya Harris yang membuka pintu. Kamu menoleh kearah Harris yang berdiri di depan pintu. Kamu dan Harris keluar rumah sakit menunggu seseorang menjemput kalian. Tak lama, sebuah mobil hitam datang dan berhenti di depan kalian. Kaca mobil terbuka, memperlihatkan seorang pria dengan kacamata hitamnya. "hai~ cewek" goda Gin. Kamu dan Harris terkekeh melihat candaan Gin. "halo kak gin, kok jemput nya sendiri?" tanyamu. "hey~ kata siapa sendiri??" ucap Garin yang tiba-tiba muncul di seat belakang. "kak Garin~" kamu masuk kedalam mobil dan duduk di samping Garin.
Disisi lain, dikediaman Kenzo. "woy chi, lu niup yang bener anjir, itu balon satu ga kelar-kelar lu tiup" celetuk Selia. "sabar anjir, ga liat lu pipi gua udah segede balon yang ditiup funanto" celetuk Echi kesal. Tiba-tiba 'DUAR~' balon yang ditiup Funin meledak, membuat seisi rumah berteriak. "FUNANTO!! KALO GUA MATI MAU TANGGUNG JAWAB LU???" teriak Echi. Si pemilik balon hanya tersenyum lebar lalu berlari sebelum Echi mengejarnya. "woy suara apaan tadi?" tanya Rion yang menuruni tangga dari kamarnya. "itu suara balon ka Funin meledak pi" ucap Mia yang menata kue di meja.
Kamu dan Harris sudah berada di depan pintu rumah. Kamu berdiri menatap pintu rumah yang sudah 4 hari tidak kamu lihat. "yuk" ucap Harris menggandeng lenganmu. Kamu berjalan masuk kedalam rumah, tiba-tiba... "SURPRISE... WELCOME HOME ZEYLIN" teriak semua anggota keluarga. Rasa senang dan haru menjalar hangat di dadamu. 'ternyata keluarga ini mencintaiku' itu yang terlintas di fikiranmu setelah melihat keluarga mu menyiapkan kejutan.
"makasih semuanya.. Maaf ya aku jadi ngerepotin kalian karna di culik" Ucapmu dengan air mata yang mengalir. Orang-orang di sekitar mu langsung memelukmu dengan hangat. "gak ada yang merasa di repotin zey disini, kita semua sayang zeylin, jadi kita ga mau zeylin kenapa-napa" ucap Harris mengusap puncak kepalamu.
SATU BULAN KEMUDIAN
"Kak sel yang lain kemana?" tanyamu sambil berjalan mendekati selia dan Mia yang sedang sibuk memoles kuku. "kalo papi mah biasa kerja ama gin, kalo anak cowo katanya pada mau nge warung, kalo yang lain ga tau deh kemana" ucap sekian yang masih memoles kuku Mia. "Ka echi masih tidur tadi, kalo bunda key sama kak elya lagi beli makan sama ka marchie" tambah Mia. "kamu mau gak pake kutek zey?" tanya selia. "mau deh, tapi mau warna merah gelap ada ga?" Ucapmu duduk di samping Mia.
2 jam berlalu, terlihat Echi menuruni tangga dengan gontai sambil menggusak matanya. "lagi pada ngapain?" tanya echi yang langsung duduk dan bersandar di lengan selia. "ehhh jangan di senggol ntar berantakan" tegur selia. "tau nih echi, mandi sono udah sore ini" celetuk mu yang masih mengulurkan tangan di depan selia. "iihhhh lucuuu, gua juga dong sel, tapi warna merah yak" ucap Echi bersemangat. "adanya ungu terong mau?" ucap selia. "iihh gak mau lah, nanti kayak rambut papi, gua maunya kayak rambut mami" celetuk Echi.
"Kalian lagi ngapain?" tanya Harris dari belakang. "eh mi.. Liat deh kuku aku lucu kan warnanya merah kayak rambut mami, kalo Echi nanti warnanya kayak rambut kak iyon" Ucapmu meledek Echi. "mana adaaa eehhhh, rambut papi jelek ogah" celetuk Echi. "udah udah, nanti kalo rion denger marah orangnya" ucap Harris terkekeh. "mami darimana?" tanya selia. "dari karnaval, muter-muter aja" ucap Harris yang membaringkan tubuhnya di sofa. Beberapa menit kemudian tak terdengar suara Harris. "mi tidur?" tegur selia yang membereskan peralatan kuku nya. "mami capek kayaknya" ucap Mia. "aku ambil selimut dulu deh buat mami" Ucapmu yang langsung berlari mengambil selimut dari kamarmu dan membawanya ke ruang tengah.
====================================
Happy Reading Maaf lamaaa 💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDHOOD FRIEND | SOUTA X YOU (Soutachi)
FanfictionKamu dan Souta berteman baik sejak kalian masih kecil. Dimana ada kamu disitu ada Souta. Tapi... "Gua ga mau cuma sahabatan ama lu" -Souta "Hah?" -Kamu .... ⚠️DISCLAIMER ⚠️ -Semua yang tertulis hanya karangan -Nama (Zeylin) bisa kalian baca sebaga...