Part 5

450 39 1
                                    

Rui membolak-balik kertas yang ada di pegangannya, membaca kata demi kata dengan teliti. Ini sudah sejam lamanya dia duduk sambil membaca berkas yang di bawakan oleh Lin.

Gadis itu juga sekarang tengah duduk di sofa sambil membaca email yang masuk. Sebenarnya Lin ingin keluar hanya saja Rui melarangnya, dengan alasan dia tidak memiliki teman di sini.

"Shh sakit banget sialan, awas aja lo ya Li Hongyi."

Seluruh tubuh Rui rasanya sakit karena kegiatannya dan Hongyi semalam. Jika ada yang bertanya apa mereka benar-benar melakukannya, Rui dengan lantang menjawab YA. Merek berdua benar-benar melakukannya karena sama-sama ingin.

Hanya saja Rui sedikit menyesal mengapa mereka melakukannya begitu lama hingga tengah malam. Hingga jam tidurnya tidak terlalu banyak.

"Kak Rui, ini udah jam istirahat."

Rui mengangkat kepalanya dan melihat jam dinding, lalu pada Lin yang berjalan ke arahnya.

"Oh iya ya, astaga hampir lupa buat jemput Sean. Kamu pesanin makan siang ya buat Sean, saya mau jemput dia dulu sekarang."

"Oke kak, hati-hati ya di jalan."

Lin mengekori Rui keluar dari ruangan. Gadis itu mengerutkan keningnya ketika menyadari langkah Rui yang seperti orang terkilir. Dia penasaran dan ingin bertanya, tapi Rui lebih dulu berbicara padanya.

"Lin, ruangan buat rapat udah siap kan?"

"Udah kak, 2 jam lagi rapatnya dimulai."

"Oke, saya pergi dulu ya."

Rui masuk ke dalam lift sambil meringis. Jika bukan karena pekerjaannya, dia tidak mau datang ke kantor hari ini. Tubuhnya benar-benar lelah dan butuh istirahat total.

Sesampainya di lantai bawah, Rui segera memanggil supir untuk mengantarkannya ke daycare Sean di titipkan. Perjalanan kesana hanya butuh waktu 10 menit, tempatnya memang tidak terlalu jauh dari kantornya.

Saat keluar dari dalam mobil, Rui berpapasan dengan beberapa orang tua anak-anak sebaya Sean. Mereka memandangi Rui dari atas sampai bawah.

Rui tersenyum kecil sambil menunggu anak-anak keluar. Dengan canggung Rui berdiri menunggu Sean. Semua orang menatapnya begitu intens seperti dia seorang selebriti.

Dia berusaha biasa saja sampai seseorang berbicara, "dia yang CEO baru di EOA corporation bukan sih?"

Dan suara-suara lain menyahuti orang yang tadi berbicara. Mereka mulai membicarakannya hingga Rui merasa semakin tidak nyaman. Untung saja dia melihat Sean yang keluar dari gedung sambil berlari ke arahnya.

Rui berjongkok dan menyambut Sean dengan semangat, anak itu memeluk lehernya dan memberi kecupan di pipinya.

"Om yuiiii, ayo pulang."

Rui berdiri dan segera berjalan menuju mobilnya. Lalu masuk ke dalam dengan buru-buru. Orang-orang tadi masih saja memperhatikannya bahkan saat mobilnya sudah meninggalkan area daycare.

Di dalam mobil Sean terus-menerus mengajak Rui mengobrol. Hingga Rui kewalahan menghadapinya. Andai saja dia dalam keadaan sehat seperti biasa, mungkin pembicaraan mereka akan melebar kemana-mana.

***

Hongyi keluar dari ruang rapat bersama beberapa pemegang jabatan dalam perusahaan. Mereka masih berbincang mengenai beberapa hal sampai di lantai bawah.

Sekretarisnya mendekat dan membisikkan sesuatu padanya, "pak sudah waktunya menjemput nona Aimi."

"Iya, mobil udah siap kan?"

Tiba-tiba NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang