"Mau jalan jalan ga, kebetulan besok libur" tawar Gara, saat ini keduanya sedang menikmati malam dingin di bawah sinar rembulan di balkon kamarnya.
"Mau" jawab Raya semangat.
"Buset, ga usah teriak, gue ga budeg Ray"
"Heheh maaf, abisnya aku seneng sih, biasanya kamu kan ga pernah ajak aku kemana mana, pasti di kurung di kamar terus" tutur Raya.
"Dih ga usah muna lo, lo juga nikmatin kan waktu gue nyentuh lo"
"Iya iya, yaudah ayo sekarang kita berangkatnya" ajak Raya menarik tangan Gara tak sabaran.
"Elah Ray sabar ke, ga sabaran amat loh" gerutu Gara, namun ia tetap mengikutinya.
Keduanya pun bersiap siap untuk pergi keluar, rencananya Gara akan membawa Raya menuju pasar malam.
"Kita naik motor aja ya, aku mau sekalian keliling naik motor sama kamu" ucap Raya saat keduanya sudah berjalan turun menuju parkiran apartemen.
"Dingin Ray udah malem" tolak Gara.
"Ihh aku tau udah malem, makanya aku udah pake jaket tebel supaya ga kedinginan" ujar Raya kekeh ingin naik motor.
"Oke" ucap Gara menghela nafas beratnya.
"Yeyyyy" girang Raya.
Kini mereka sudah sampai di parkiran, seperti biasa Gara yang memasangkan helm di kepala Raya, setelah Raya sudah duduk dengan aman, Gara langsung menjalankan motornya.
"Kita mau kemana dulu?" tanya Raya saat mereka sedang berhenti di lampu merah.
"Pasar malam, lo mau kesana" jawab Gara.
"Ahhh mau banget" ucap Raya heboh.
Gara tersenyum melihat tingkah Raya yang seperti anak kecil di matanya.
"Gara" panggil Raya.
"Hm?"
"Mau bunga yang di jual anak kecil itu dong" pinta Raya saat ia melihat anak kecil yang sedang berkeliling di lampu merah menawarkan dagangannya.
"Tinggal beli ngapain lo bilang sama gue" ucap Gara.
"Ya kamu yang beliin dong"
"Ribet lo" ucap Gara, namun tak urung ia memanggil anak kecil yang menjajakan dagangan bunganya.
"Mau yang mana kak" tanya anak kecil.
"Mau yang biru ya de" ucap Ray.
"Ini buat kakak cantiknya"
"Makasih, semoga dagangan kamu laris ya" ucap Raya.
"Iya,, Aamiin ka"
Lalu Gara memberikan selembar uang merah kepada anak tersebut.
"Ga ada kembaliannya ka, ada uang pas aja ga"
"Gapapa buat kamu aja kembaliannya" ucap Gara.
"Terimakasih kak" lalu si anak kecilpun berjalan pergi menuju pinggir jalan karena sebentar lagi lampu akan kembali hijau.
Setelah lampu hijau, Gara langsung menancap gas melajukan motornya.
"Makasih" teriak Raya.
"Ga gratis" balas Gara.
"Iya aku kasih" Raya tahu apa maksud dari ucapan Gara, ia sudah hapal betul kebiasaan pria itu.
Gara tersenyum puas mendengar ucapan Raya.
Gara
Raya
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [21+]
RomanceRaya, si cewe cantik nan polos yang bertemu dengan Gara, si cowo tampan namun nakal. Kisah cintanya tak terlalu rumit namun mengandung banyak emosi di dalamnya. Cerita dewasa 🔞 Fiktif