13

2.9K 33 0
                                    

"Gara tunggu" teriak salsa mengejar Gara.

"Ihh kamu malah pergi, kamu ga kangen sama aku apa?" omel salsa setelah berhasil menghadang Gara.

Gara terkekeh menunjukkan smirknya.

"Kangen, buat apa kangen sama orang yang udah ninggalin" tutur Gara.

"Gara, kamu dengerin dulu penjelasan aku"

"Ga butuh" Gara menghempas tangan salsa yang mencekal tangannya.

"Pliss Gar, jangan gini, dengerin aku ya kali ini aja pliss" mohon salsa.

"Oke, lima menit" final Gara, karena ia juga penasarn kenapa salsa meninggalkannya tanpa kabar sedikit pun.

"Waktu itu aku ga sadar tiba tiba aku udah ada di rumah sakit yang ada di singapur, waktu itu aku mau hubungin kamu tapi aku ga bisa, karena orang tua aku larang aku buat gunain handphone dulu, karena saat itu keadaan aku bener bener ga bagus" jelas salsa.

"Maksud kamu,,," heran gara.

"Aku sakit Gar, makanya orang tua aku bawa aku kesana buat operasi dan nyembuhin aku, sampai setahun kemudian aku mulai membaik, dan selama beberapa bulan ini aku terus minta ijin sama orang tua aku buat balik lagi ke sini nemuin kamu, dan akhirnya mereka setuju sama keputusan aku setelah aku bujuk mereka berkali kali, semuanya ga mudah Gara, buat aku bisa ada di depan kamu saat ini" jelas salsa yang sudah menangis.

Gara langsung memeluk tubuh mungil salsa, ia bisa merasakan tidak ada kebohongan dari ucapan salsa.

"Maafin aku Gar,," ucap Raya sesenggukan.

"Its oke, maafin aku juga karena udah salah nilai kamu, aku nyariin kamu ketemen temen kamu, bahkan aku datang ke rumah kamu, tapi mereka mengatakan kalo kamu udah ga tinggal lagi di tempat itu, waktu itu berat buat aku, sampe aku mutusin buat ngelupain kamu, tapi nyatanya aku ga bisa sal" tutur Gara sambil mengelus rambut salsa.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang melihat adegan keduanya.

"Hiksss, kenapa sakit banget" batin seseorang yang sedang menangis menyaksikan keromantisan di depannya.

"Woi Ray, ngapain lo disini" ucap mita menepuk pundak Raya.

Ya, sedari tadi Raya menyaksikan apa yang terjadi antara Gara dan salsa.

"Ehhh ngga ngapa ngapain, mending sekarang kita balik ke kelas" ucap Raya menarik tangan mita menjauh dari posisi Gara dan salsa.

"Lah gue nyariin lo karena pak samsul nyuruh gue nyari lo, kemana aja sih lama amat di toilet, lo boker ya, ehhh tunggu dulu lo abis nangis ya" tanya mita beruntun, sambil menghentikan langkahnya lalu menatap Raya, memerhatikan mata Raya yang memerah.

"Oh ini kena debu, makanya aku kucek nyampe merah" kilah Raya.

"Tapi sekarang lo udah gapapa"

"Ngga ko, oke" jawab Raya.

Keduanya pun pergi menuju kelasnya kembali.

Selama pelajaran Raya tidak bisa fokus, ia terus memikirkan Gara, apakah pria itu akan kembali dengan cintanya.

"Tentu Raya, Gara pasti kembali dengan cintanya, jadi berhenti buat berharap sama Gara, kamu itu bukan apa apa bagi Gara, jadi jangan berharap lebih, apalagi sampai berharap Gara akan bersama kamu, di tambah sekarang Gara udah kembali sama orang yang selama ini dia tunggu, jadi semakin ga mungkin Gara akan menjadi milik kamu" batin Raya.

Kring kring

Bel pulang sekolah pun berbunyi, menandakan jika pelajaran hari ini sudah selesai.

"Ray mau pulang sama gue aja" tawar mita, karena biasanya Raya selalu pulang bersama Gara, namun sekarang ia melihat jika Gara tidak ada.

"Mmm,, gapapa deh aku pulang naik taxi aja, kasian kamu harus muter dulu kalo anterin aku" tolak Raya.

"Bener nih"

"Iya mita"

Keduanya pun berjalan keluar kelas untuk pulang.

"Ehhh Ra, bukannya itu Gara sama cewe tadi ya" ucap mita saat melihat Gara yang sedang memakaikan helm di kepala salsa.

Raya yang melihat sikap Gara kepada salsa, merasa sesak di dadanya, biasanya ia yang memakai helm itu dan biasanya Gara yang membantunya memakaikannya, namun sekarang hal itu mungkin tidak akan terjadi lagi.

"Ra lo gapapa kan?" tanya saat melihat Raya yang diam saja.

"Gapapa mita, itu hak mereka, yaudah kita pulang aja yu, tuh jemputan kamu udah dateng" jawab Raya.

Mita menghela nafas beratnya, ia tahu Raya tidak baik baik saja, namun ia tidak bisa berbuat apa apa.

"Yaudah gue duluan ya" pamit mita berjalan menuju jemputannya.

"Dahhh, hati hati"

"Siippp" balas mita mengacungkan jempolnya.

TOXIC [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang