Setelah ia merasa cukup untuk merangsang Raya dengan memainkan payudaranya, kini perlahan ia mulai melebarkan paha Raya, lalu ia memposisikan kejantanannya tepat di depan inti Raya.
"Engghhh mmmhhh ahhhh" Raya di buat belingsetan saat Gara mulai menggesekkan kejantanannya di bawah sana dengan gerakan perlahan, hingga gerakannya semakin lama semakin cepat.
"Sshhhhh ahhhh Gaaraaahh jangan di gituiinnn terusshhh mmhhh ahhhh" racau Raya yang merasa tersiksa karena perbuatan Gara yang tak kunjung memasukkan kejantanannya.
Mendengar ucapan Raya membuat Gara tersenyum puas, ia merasa ingin terus memainkan miliknya di bawah sana tanpa memasukkannya, ia ingin Raya sendiri yang memintanya.
"Di gimanain hm?" tanya Gara dengan suara beratnya.
"Sshhhh ahhhhh eengghhhh aahhhh" linu dan tersiksa yang kini Raya rasakan, ia malu untuk berkata yang sejujurnya jika ia sangat ingin Gara untuk menyatukan milik mereka di bawah sana.
"Engghhhh mmhhh ahhhh Gaaaraaahh ahhh pliss" mohon Raya dengan tatapan memelasnya.
"Kenapa Ra?" Gara menaik turunkan alisnya seolah ia tak mengerti dengan maksud dari Raya.
Raya masih tak menggubris ucapan Gara, ia hanya menatap dalam Gara seolah berbicara lewat tatapannya disertai desahan yang terus keluar dari mulutnya.
"Enak hm?" tanya Gara kembali menggoda Raya, bahkan ia semakin menggesekkan kejantanannya di lipatan kewanitaan Raya.
"Pliss masukinnn ahhhh" pinta Raya yang sudah meruntuhkan egonya, ia benar benar tak sanggup untuk terus menahan godaan yang terus Gara berikan.
"Tentu" ucap Gara dengan senyuman puasnya, lalu ia mulai mencari celah untuk memasukkan kejantanannya kedalam inti Raya.
JLEB
"Ahhhhhh" desah keduanya secara bersamaan saat milik mereka sudah menyatu.
Gara langsung menggerakkan pinggulnya, menggerakkan miliknya di dalam inti Raya secara perlahan namun menuntut.
"Aahhhhhh eenggghhhhh ahhhhh"
"Owwhhhh yaahhhhh ahhhhhhh"
"Mmmmhhhhhh ahhhhh iyaaaa aahhhhh ttterrrruuuusss"
"Gila, kenapaa sshhhh ahhhh semmmpitt oohhhh ahhhh" racau Gara yang merasa sedikit kesusahan karena kewanitaan Raya yang terasa sempit.
"Mmmhhh ahhhh ssshhhhh ahhhh jangann ahhh terlalu kenceng ahhh" desis Raya disertai desahannya saat Gara meremas payudara sebelah kanannya dengan kencang, bahkan belum selesai ia merasakan rasa ngilu di payudaranya, Gara malah menyusu di payudara sebelah kirinya, kini lengkap sudah area sensitivnya di mainkan oleh Gara.
Gara terus memompa miliknya di dalam kewanitaan Raya hingga menimbulkan suara nyaring dari decitan ranjang yang menandakan begitu panasnya kegiatan mereka.
"Shhh pelannhhh pelanhhh ajaaa ahhh" pinta Raya saat Gara terus menggerakkan pinggulnya secara cepat, mengobrak abrik miliknya di bawah sana.
Jleb
Jleb
Jleb
Setelah merasa puas dengan bukit kembar Raya yang begitu menggoda, kini bibir Gara mulai bergeliyaran mengecupi setiap jengkal tubuh mulus Raya tanpa menghentikan tumbukan kasar di bawah sana.
"Aahhhhhh eenggghhhh ahhhhh"
"Ohhhhh ahhhhhhh aahhh"
Plok
Plok
Plok
"Aaahhhh Gaaaaraaaahhhh engghhhh mmmhhh ahhh"
"Aaahhhh ahhh aaaaahhh ooohhhh aaahh ahh ahhhhh"
"Ahhhh ahh ahh ahhh"
"Mmhhh ahhh ssshhhh ahhhh"
Suara desahan keduanya saling bersahutan, bunyi benturan kulit keduanya bahkan terdengar nyaring saat Gara terus menghantam kewanitaan Raya dengan menggebu dan penuh nafsu.
"Sshhhh ahhhh Gaaaa aaaku mau keluarrrhhhh"
"Aaahhhh iya keluarrrin Ra"
Gara semakin menaikkan tampo permainannya saat Raya akan segera mencapai pelepasasannya, ia bahkan kembali memainkan payudara Raya, sesekali ia memelintir puting Raya yang mencuat dan terasa keras.
Jleb
"Syuurrrrr"
"Aaaahhhhhhhhh" desah panjang Raya saat ia berhasil mencapai puncaknya.
Gara menghentikan hujamannya di bawah sana untuk memberikan waktu kepada Raya agar bisa menikmati pelepasannya.
"Kita lanjut" ucap Gara dengan suara seraknya, lalu ia mulai kembali menggerakkan miliknya di dalam inti Raya.
"Ahhhhhhhhhhhhhhh"
Gara kembali memompa kewanitaan Raya dengan gerakan cepat, menghentakkan miliknya hingga menyentuh titik terdalam Raya, ia terus menghujaminya dengan penuh nafsu.
Jleb
Jleb
Jleb
Karena gairahnya yang semakin memuncak membuat Gara melakukannya lebih kasar bahkan ia seakan lupa kalau saat ini Raya sedang mengandung.
Plok
Plok
"Aaahhhhhhh Gaaaa pelannhhhh pelannhhhhhh sshhhhh"
"Aaahhhhh oooohhhh ahhhh bangsat aaahhhh yaaa ahhhh" Gara tidak menggubris ucapan Raya, bahkan kini ia malah semakin bergerak kasar di atas Raya, menumbuk kasar intinya hingga membuat Raya belingsetan di buatnya.
"Ahhhhhh ahh ahh ahhh"
"Ahhh aahhhh ssshhh ahhhh engghhh mmhhh ahhh"
"Aaahhhh gue mau keluaaarrhhhh Raaa ahhhhhhh"
Jleb
Jleb
JLEB
"Aaahhhhhhhhhhhh" desah keduanya bersamaan saat mencapai puncaknya, bahkan Gara menyemprotkan cairan kentalnya di dalam kewanitaan Raya.
Crot
Crot
Crot
Raya merasakan hangat saat Gara mengeluarkan cairannya di dalam miliknya, rasanya benar benar nikmat.
Gara lalu menjatuhkan tubuhnya di sebelah Raya, lalu ia membawa tubuh Raya kedalam pelukannya, mengelus punggung telanjang itu dengan penuh kelembutan, memberikan kecupan kecupan di atas kepala wanita yang kini terlihat lelah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [21+]
RomansaRaya, si cewe cantik nan polos yang bertemu dengan Gara, si cowo tampan namun nakal. Kisah cintanya tak terlalu rumit namun mengandung banyak emosi di dalamnya. Cerita dewasa 🔞 Fiktif