BAB 46

43.9K 3.1K 156
                                    

- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -

Keira menatap malas Gabriel yang tengah berbicara dengan peserta lain di kejauhan. Ia ingin pulang, namun pria itu menyuruh untuk pulang bersama.

"Keira." Suara itu membuat Keira sedikit terlonjak. Dengan segera, gadis itu menoleh ke asal suara. Mengerjap pelan, "Anj*r? Alvarez?"

Alvarez terkekeh, "Beneran lo ya. Keren," puji nya.

"Kok.. lo di sini?" tanya Keira pelan.

"Gue gabut. Terus, dateng buat nonton," jawab Alvarez.

Keira mengangguk - angguk, lalu menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Keciduk lagi dia balapan. "Kenapa masih di sini? Gamau pulang?" tanya Alvarez.

"Oh itu.. gue di suruh nungguin Gabriel."

Alvarez mengernyit, "Nungguin Gabriel? Ngapain?"

"Keira, gue udah selesai." Suara Gabriel terdengar, menghampiri Keira. Pandangan kedua pria itu saling bertemu, terlihat sama - sama bingung, namun hanya bertahan tiga detik. Karena, selanjutnya berubah menjadi tatapan sengit.

"Lo di sini?"

"Iya. Gue kan, panitia nya. Lo sendiri, di sini?"

"Gue nonton doang," jawab Alvarez.

Keira mengusap tengkuk nya menatap kedua pria di hadapan nya yang masih saling bertatapan. 'Aura nya ga enak, ya. Gue merinding tiba - tiba,' batin nya.

Keira berdehem pelan, mencoba mengusir ketegangan dua pria itu. "Gue pulang duluan, ya." Gadis itu memutar kunci motor nya.

"Tunggu. Lo pulang sama gue, kan," ujar Gabriel.

"Gue bisa pulang sendiri, kok. Kalian ngobrol aja," sahut Keira. Namun, Gabriel menggelengkan kepala nya, ia menaiki motor nya yang memang terparkir di sebelah motot Keira. Meraih helm lalu ia kenakan di kepala.

"Ayo, pulang," ajak Gabriel setelah memutar kunci motor nya juga. Pria itu beralih menatap Alvarez, "Gue sama Keira duluan," katanya.

Alvarez berdehem pelan, "Hati - hati, Kei," pesan nya.

"Iya."

"Lo jalan duluan, Kei," suruh Gabriel. Mengerjapkan mata nya pelan, "Yaudah," sahut Keira pelan. Kemudian, Keira menjalankan motornya terlebih dulu, baru di belakang nya, Gabriel mengikuti.

Alvarez menatap kepergian dua motor itu dengan tatapan yang sulit di artikan. Pria itu menghembuskan nafas nya panjang.

-----------

Rumah yang Keira dapat dari hasil balapan, ia jual kembali dengan harga yang sama. Mempromosikan di berbagai media sosial, hanya butuh 3 hari sampai Keira menemukan pembeli. Memang, Keira ini cocok sekali di bidang marketing.

Selanjutnya, Keira langsung mengatur pembelian rumah di salah satu komplek elit yang sudah menjadi target nya sejak dulu.

"Ini rumah kita sekarang," ujar Keira.

"K-keira, jangan bercanda.." balas Alana pelan.

"Bener, ma. Rumah ini sebelumnya punya Gabriel. Terus, karena dia sekarang tinggal bareng orangtua nya, dia jual ini dengan harga murah," bohong Keira.

The Antagonist ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang