3. si kecil bocah kematian

1.8K 209 18
                                    


Tok...

Tok...

Di malam hari sekitar pukul 8 malam pintu kamar Rose di ketuk, gadis remaja itu segera bangun dari rebahannya dan bergegas membuka pintu.

Ceklek...

Tepat ketika pintu di buka Rose tidak melihat siapapun di luar kamarnya.

" siapa yang mengetuk pintu??" heran dan bingung menjadi satu terlihat jelas di raut wajah Rose.

Gak mungkin itu setan, kan??.

Ah bodoh amat, Rose berniat menutup pintunya..tapi, tiba² ia merasakan piyama yang ia pakai di tarik² dari bawah.

Gadis remaja itu menunduk dan terkejut saat melihat seonggok anak kecil imut menatap dirinya malu².

" tatata mamam " suara susu dan malu² keluar dari bibir mungil gadis kecil yang tidak lain baby Lili, anak itu  menunjuk kearah perutnya supaya rose paham bahwa sudah waktunya mereka makan malam.

Alis rose mengernyit aneh.

" kalau lapar, ya makan saja kebawah kenapa malah kesini??" Rose berucap dingin.

Si kecil tidak mengerti apa yang rose ucapkan justru sebaliknya menarik telunjuk rose agar mengikutinya.

Rose awalnya menolak, tapi saat anak itu menunjukkan raut memelas padanya, Rose dengan berat hati mengikutinya.

==

Di meja makan semuanya telah duduk di kursi masing² termasuk Rose dan Baby Lili yang baru saja tiba.

Ketika rose ingin memakan makan malamnya dia terkejut ketika melihat tangan kecil berada di atas piringnya.

" kamu sedang apa?" Rose bertanya dengan heran. Si kecil tersipu malu.

" tatata " dia meletakkan daging sosis kesukaanya pada rose. Dia ingin berbagi untuk menunjukkan kasih sayangnya terhadap Rose.

Rose tertegun, sedangkan pasangan Paruh baya di meja sebrang tersenyum tipis.

Kalau Jisoo hanya bodoh amat dan tidak perduli, berbeda dengan Jennie yang tampak sangat iri. Awalnya dia tidak menyukai keberadaan si kecil, namun, karna melihat betapa menggemaskannya si kecil, hati Jennie yang awalnya beku mendadak cair.

Dia iri pada Rose.

Tanpa Rose melakukan apapun si kecil menyukainya.

Tapi dirinya malah sebaliknya, si kecil takut padanya.

Apa dia semenyeramkan itu??.

" apa kamu juga tidak ingin memberikanku sesuatu hey anak kecil" mendengar ucapan Jennie semua orang menjatuhkan rahangnya tidak percaya.

Terutama baby Lili yang membeku, dia tau bahwa ucapan kakak keduanya barusan tertuju kepadanya.

Mommy kim dan daddy kim saling tatap tatapan, sedangkan Jisoo terdiam mencerna tingkah adik kembarnya yang tidak biasa.

Sedangkan Rose menatap Jennie dengan alis terangkat.

Sejak kapan kakak keduanya ini jadi jamet haus belaian, bukankah setaunya sang kakak tidak sudi berinteraksi dengan adik bungsu mereka.

Aneh.

Batin rose.

Untuk jennie, ia menggertakkan gigi di dalam hati. Ia tak segan² mengutuk mulutnya yang tidak bisa di ajak kerja sama, sungguh memalukan sekali.

Ekhem...

Mommy Kim berdehem untuk mencairkan suasana.

" baby, kakaknya minta kamu kasih dia juga nak" celetuk mommy kim tersenyum lembut.

Si kecil tertegun sejenak, lalu tangan kecilnya menyodorkan sesuatu di atas piring Jennie dengan tersipu malu.

" tatata mamam" dia menundukkan kepala antara malu dan tidak berani pada kakak keduanya.

" makasih" Jennie membalas dengan lirih, dia juga sangat malu atas tindakannya barusan. Itu spontan okey, tidak di sengaja.

Rose mencibir dalam hati, entah kenapa tingkah kakak kembarnya yang satu ini sungguh di luar nalar.

Begitu pula yang Jisoo pikirkan, menurutnya apa yang jennie lakukan barusan telah menunjukkan betapa cemburu dirinya terhadap Rose.

Ada ada saja.

Jisoo tak habis pikir pada sang kembaran yang berubah aneh.

Jennie tau bahwa saat ini dirinya tengah di tatap aneh dan juga heran oleh kedua saudaranya. Memang dia akui bahwa tingkahnya barusan cukup aneh dan tidak terduga, tapi yang jelas itu semua terjadi secara spontan tanpa ia minta.

Tiba² saja mulutnya lemes sehingga mengatakan hal yang jauh dari kepribadian seorang Jennie kim yang terkenal dingin dan acuh terhadap siapapun termasuk keluarganya.

" berhentilah menatapku atau ku cocol kedua mata kalian" ancam Jennie tak tahan melihat tatapan menghina dari kedua saudaranya.

Apa salahnya jika ia seperti itu, dia juga manusia bisa bukan??.

Kenapa mereka terlihat menyebalkan sekali.

Rose maupun Jisoo memalingkan muka meski di dalam hati mencibir jennie.

Sedangkan si kecil, dia sadar diri bahwa saat ini ketiga kakaknya tengah berperang dingin. Karena tidak ingin merusak suasana dan berakhir tragis, si kecil tiba² bertindak di luar prediksi.

" tatata mamam " ucapnya pada Jisoo.

1

2

3

Jisoo bergidik ngeri saat tatapan kedua adiknya mengarah padanya, andai kata tatapan keduanya memiliki sihir sudah bisa di pastikan tubuhnya telah hancur lebur saat itu juga. Tatapan kedua adiknya seakan² mengatakan ' KAU SAMA SAJA!!'.

Anak dajjal!!!

Umpat jisoo kala melihat senyum manis si kecil dengan muka watados menatap kearahnya.

Kini aura permusuhan mengarah kearah Jisoo akibat ulah si kecil.

Poor jisoo.

Im jisoo im okey!

( ÷_÷ )

Tbc

SAUDARA KECIL KAMI( BP FAMILY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang