11. Dilempar bagai barang.

1.2K 174 10
                                    

Sore hari.

Kringg...

Suara bell berbunyi menandakan waktunya pulang, seluruh penghuni LA ROSE'S HIGH SCHOOL bersorak kegirangan, mereka buru² memasukan peralatan belajar mereka kedalam tas.

Rose si pemeran utama juga tak terkecuali, tapi gadis berambut golden brown itu tidak terburu² seperti yang lain, dia tampak santai menunggu kelas sepi baru ia akan keluar dari dalam kelas.

Sedangkan si kecil lucu nan gemoy hanya duduk diam di atas meja rose tanpa melakukan apapun, kali ini dia takut berbuat ulah sebab sang kakak mengancamnya akan membuang tubuh gempalnya dari jendela kelas.

Tubuh mungilnya tenggelam di dalam baju oversize milik Rose sang kakak.

Ini bukan salah rose karna tidak membawa baju untuk sang adik, ini semua karna si kecil yang tiba² nyempil di dalam tasnya sehingga perlengkapan bayi miliknya tidak di bawah oleh Rose.

5 menit kemudian Rose menatap kelas yang tak kunjung sepi, para gadis malah menatap kearahnya malu² sepertinya ada niat terselubung disana.

" kenapa kalian tidak pulang?!" Suara Rose terdengar rendah dan menakutkan bagai lonceng kematian.

Para gadis tersentak kaget dan juga takut, sebagai bestie baru si kecil mereka ingin sekali meminjam si kecil untuk di bawah pulang kerumah mereka.

Mereka semua saling dorong mendorong untuk maju mengatakan niat mereka meminjam si kecil pada Rose secara baik².

Hingga salah satu gadis manis berwajah imut namanya Jung eunha menatap rose takut².

" begini teman, kami berniat me...meminjam adikmu untuk pulang bareng kami. Tenang saja, besok kami akan memulangkannya tanpa kekuragan apapun..janji!" Eunha mengutarakan niat baik mereka yang malah memancing kemarahan Rose.

Meminjam katanya???

Wtf!

Muka Rose berubah suram seakan² dunia berhutang miliaran padanya.

Sambil menggertakkan gigi menahan untuk memutilasi teman sekelasnya ini, Rose berucap tegas" Pulang atau mati!!!"

Dug

Tanpa menunggu lama para gadis yang awalnya ingin meminjam si kecil kabur keluar dengan raut wajah pucat.

Sial!

Mereka belum ingin mati! Yang jelas mereka menyelamatkan nyawa kecil mereka terlebih dahulu baru memikirkan rencana lain.

Hidup lebih utama baru bisa melakukan rencana mereka menculik si kecil. ( masih mimpi).

Sialan serem amat!!

Maki mereka dalam hati ketika berada di luar kelas, aura Rose benar² mirip bagai iblis haus darah membuat tubuh mereka gemetar.

Si kecil gemoy yang melihat bestie² barunya kabur kalang kabut merasa kasihan tapi dia juga tidak berdaya, sebab dirinya yang imut ini masih dalam masa hukum dari sang kakak galak.

Mata tajam Rose melirik tajam pada si kecil seolah² mengatakan ' ini salahmu ' dasar bayi genit.

Rose membatin marah.

Mengabaikan si kecil Rose bersiap untuk memakai jaket dan juga tasnya, marahnya Queen Mafia seperti dirinya benar² membuat auranya terasa mencekam.

Si kecil bisa merasakan kemarahan kakak ketiganya, dengan raut lucu ia memegang jari telunjuk kakaknya seperti seorang nenek² tua tengah menenangkan cucunya yang lagi tantrum.

Kira² seperti ini ucapan dalam hatinya untuk Rose' cu..jangan marah² nanti umurmu pendek, orang yang cepat marah mukanya jelek.' Seperti itulah batin bayi kecil itu untuk kakaknya yang terkenal galak.( baginya )

Rose mendengkus geli juga sebal, raut wajahnya tidak berubah tapi tangannya dengan gesit mengangkat tubuh mungil sang adik kedalam gendongannya, dan berjalan keluar kelas tanpa mengatakan apa apa.

" tatata " suara susu yang lucu meluncur keluar dari bibir mungil merah mudah si kecil, dia ingin merayu sang kakak agar tidak marah padanya.

Ck

Rose mendengkus seakan² memperingatinya agar tutup mulut. Si kecil yang cerdas segera paham maksud sang kakak dan menutup mulut kecilnya rapat².

""

Setengah jam kemudian Rose tiba di mansion sambil menggendong si kecil yang tenggelam di dalam baju oversize miliknya masuk kedalam mansion.

Raut wajahnya tidak berubah tetap datar dan menakutkan. Para pelayan yang tidak sengaja berpapasan dengannya gemetar ketakutan.

Bayangkan saja raut muka orang marah bagaimana bentuknya, benar² menakutkan.

" oh Rose, akhirnya kalian pulang juga" cibir Jennie menatap adiknya dengan tajam.

Rose berhenti tidak jauh dari tempat Jennie berdiri. Tanpa mengatakan apa apa Rose melempar tubuh si kecil kearah Jennie.

" Jauhkan dia dariku mulai sekarang" tekannya berjalan pergi.

Raut wajah Jennie berubah marah, sebenci bencinya dia pada adiknya, Jennie tidak pernah memperlakukan anak kecil sekejam ini..melemparnya bagai karung goni.

" sialan kau Rose!" Makinya marah.

" hihihi acik empal empal, atun cuka! Agi agi empal" Si kecil mengeluarkan kepalanya dari dalam baju oversize milik Rose sambil cengengesan kesenangan di lempar oleh Rose di dalam dekapan Jennie.

Anak ini bukannya takut di perlakukan sekejam itu oleh sang kakak, dia malah cengengasan gak karuan dan malah minta di lempar lagi, aneh.

Raut muka Jennie berubah marah" kau! Kau kenapa malah cengengesan di lempar seperti barang olehnya?! Dasar gila!" Omel Jennie kesal.

Dia pikir anak ini ketakutan karna Rose melemparnya tanpa perasaan, untungnya dia cepat menangkapnya kalau tidak bukankah tubuh kecil ini remuk dan patah saat menyentuh lantai.

Sepertinya sia² dia mengkhawatirkan bokem satu ini. Nyatanya anak nakal ini malah tertawa kesenganan tanpa merasa takut di lempar bagai barang tak berharga oleh rose.

" Jennie, jangan marahin adik kamu seperti itu" tegur mommy kim mengambil si kecil dari tangan Jennie. Mommy kim baru saja turun dari lantai dua dan tidak tau apa yang terjadi sebenarnya.

Jennie mendengus dingin" siapa yang memarahin anakmu! Aku hanya ingin menasehatinya karna tadi Rose melemparnya tapi dia malah cengengesan gak berguna!" Sinisnya menahan amarah. Kakinya melangkah pergi meninggalkan mommy Kim yang terheran² dengan sikapnya.

" astaga anak itu suka sekali marah gak jelas" gumam Mommy Kim menghela nafas.

" sayangku bagaimana kabarmu hm? Apakah kamu tidak merindukan mommy?" Mommy Kim memeluk bayi kecilnya penuh syukur karna putrinya kembali dengan slamat tanpa kekurangan apa apapun meski pakaiannya berubah.

" tatmaddnadjekdbsbsnd ffttffffdndndnddndn???"

Si kecil mengomel tidak jelas di depan muka mommy kim hingga liurnya muncrat membasahi muka mommy kim.

" aduh baby liurmu muncrat iiih jijik" geli mommy kim menggoda putrinya.

Plakkk

" aduh!" Mommy kim kena bogem sang anak yang terlalu ringan tangan dengan muka cemberut.

Tbc

Double up

SAUDARA KECIL KAMI( BP FAMILY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang