34. Desa Stone.

714 113 13
                                    

Kendaraan terus melaju melewati perbukitan yang asri, si kembar Jensoo dan baby Lili tampak bertukar hadiah ulang tahun di atas ranjang di dalam mobil campervan milik Rose.

Jennie tersipu malu saat menyerahkan hasil rajutannya pada baby Lili yaitu boneka mirip Lili berwarna kuning. Kain yang di pakai adalah kualitas terbaik tampak dari halusnya kain tersebut.

Pada awalnya Jennie ingin membeli sebuah mainan atau sesuatu untuk Lili, namun mengingat kembali hadiah pemberian dari Rose membuat Jennie insecure.

Lalu dia pun membuat hadiah untuk sang adik dengan hasil tangannya sendiri, karena menurutnya itu lebih bermakna.

" Ini untukmu, maaf ya gak bagus soalnya aku membuatnya sendiri" lirih Jennie tersipu, jika di bandingkan dengan hadiah Rose mungkin hadiah miliknya tidak seberapa, namun jika di lihat dari ketulusannya itu tidak kalah dengan Rose kok.

Mommy kim tersenyum tipis, meski Putri keduanya ini selalu bikin ulah saat dirumah tapi jika sudah menyayangi sesuatu dia bakal berusaha semaksimal mungkin.

Mommy kim senang karna anak²nya saling menyayangi, harta yang paling berharga dalam hidupnya yaitu melihat keturunannya saling mendukung satu sama lain.

Baby Lili menerima pemberian Jennie dengan antusias, dia memandang boneka tersebut penuh kelembutan. Walau dia masih kecil, dia tau cara memperlakukan hadiah dari seseorang untuknya dengan baik.

Memang jika di lihat dari nilai uang maka hadiah tersebut tidak sebanding, tapi jika di lihat dari usaha dan ketulusan orang tersebut saat memberikan hadiah, maka nilainya tidak akan sepadan dengan uang.

" Makacih, Lili cuka hehe" cengirnya memeluk boneka hasil rajutan kakak keduanya dengan senang.

Dia ingat ucapan ommi cimungnya semalam padanya bahwa apapun pemberian orang lain jangan di tolak, atau jangan menunjukkan raut enggan saat menerimanya, justru tunjukkan ekspresi excited lalu ucapkan terimakasih dengan tulus supaya mereka yang memberi hadiah bahagia dan tidak berkecil hati( insecure).

Senyum di wajah Jennie mengembang, padahal di dalam hati dia sedikit khawatir jika Lili bakal menolak hadiahnya, tapi ternyata ke khawatirannya yang terlalu berlebihan.

" syukurlah kamu suka, Nini membuatnya menggunakan tangan selama seminggu loh bahkan Nini sampai bergadang" curhatnya meminta pujian, Baby Lili segera menepuk pundaknya sebagai tanggapan kasih sayang.

Jisoo yang melihat respon sang adik tentang hadiah dari Jennie pun sedikit percaya diri, dia dengan malu² mengeluarkan sebuah kota bersegi panjang dan memberikannya pada Lili.

" Ini dariku, selamat ulang tahun" cicit Jisoo merasa malu di tatap oleh keluarganya, dia menunduk tidak berani melihat ekspresi mereka tentang hadiah darinya.

Baby Lili menerimanya sambil tertawa senang" telima kacih, aku cuka juga hadiahnya" cengirnya membuka hadiah dari Jisoo.

Matanya berbinar ketika melihat lukisan keluarga besar mereka sedang tersenyum manis.

Lukisan yang terdiri dari 6 orang, ketiga kakaknya berdiri di belakang sedangkan mommy kim dan daddy Kim duduk di sofa sambil memangku babby Lili yang masih bayi baru lahir.

Mata mommy kim terbelalak kaget, dia menatap jisoo dengan rumit. setaunya saat Lili lahir, ketiga anaknya ini tidak ada bersama mereka, tapi bagaimana Jisoo mendapatkan foto baby Lili saat masih bayi?.

" kamu dapat darimana foto baby Lili ini Jisoo? Bukankah kalian berada di luar negeri saat itu?" Tanya mommy kim penasaran.

" Jisoo mengambilnya dari kamar mommy dan menyuruh tuan Jimmy agar membuat lukisan keluarga kita supaya terlihat nyata dan hidup, aku juga ingin beliau membuat lukisan itu sedetail mungkin supaya terlihat antik" Jelas Jisoo malu², hei..Lukisan itu di buat selama 2 bulan lamanya agar hasilnya sesuai ekspetasi Jisoo, walau memakan waktu cukup lama dan biaya mahal tapi jisoo tetap membuatnya sebagai hadiah untuk adiknya.

SAUDARA KECIL KAMI( BP FAMILY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang