Untuk teman-teman pembaca,
Halo! Terima kasih sudah mengikuti perjalanan Rasha dan Aksa di Rasa Aksara.
Secara tersendiri, saya ingin menyampaikan terima kasih pada Dicetak Publishing (instagram: @dicetakinyuk) yang sudah memberikan kesempatan melalui kompetisi Kala Cinta Bersemi. Kompetisi untuk mencari naskah perdana ini sangat berkesan bagi saya, terlebih karena genre yang ditentukan adalah romance. Saya pribadi belum pernah menulis cerita yang benar-benar bernuansa romansa selama delapan tahun sejak debut sebagai penulis—barangkali teman-teman pembaca sadar kurangnya bumbu manis di cerita ini.
Ada pun, tantangan terbesar saat menulis Rasa Aksara justru banyak datang dari internal. Entah saya yang kesulitan membagi tugas antara pekerjaan dan menulis, atau saya yang bingung meramu cerita sendiri, Rasa Aksara harus 'pasrah' dikerjakan seadanya dengan intensitas update cerita terlalu lambat. Sehingga, dua minggu menjelang tenggat waktu, saya pontang-panting panik berusaha menyelesaikan Rasa Aksara. Saya sudah ragu, merasa cerita ini kurang baik untuk dipinang penerbit, apalagi bagi sebuah penerbit baru yang ingin karya terbaik sebagai karya perdananya.
Akan tetapi, beruntungnya saya, ternyata Rasa Aksara terpilih sebagai pemenang utama dan mendapat kontrak terbit dari Dicetak Publishing! Ini adalah kesempatan emas bagi saya setelah sudah sangat lama tidak aktif menulis dan, harapan saya, Rasa Aksara bisa hadir dalam bentuk fisik dengan cerita yang jauh lebih matang. Semoga teman-teman juga antusias dengan berita ini, ya!
Doa saya, agar ke depannya saya bisa terus berkarya dan mempertemukan teman-teman dengan tokoh-tokoh fiksi lain bersama cerita yang juga terus berkembang!
Terima kasih atas dukungan teman-teman pembaca!
Tunggu kabar selanjutnya dari Rasha dan Aksa, ya!
Salam hangat,
Sathya Nandini
18/07/2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Aksara
General FictionPagelaran Bulan Bahasa terbesar tahun ini, Literasi Lestari, telah resmi dibuka! Ratusan peserta dari penjuru negeri bersaing untuk memperoleh posisi pertama dan memperebutkan hadiah utama. Masalahnya, kompetisi bergengsi itu malah jadi medan tempur...