Scorpius berjalan cepat menuju kamarnya. Pikirannya berkecamuk. Dia tidak mengerti. Pemuda pirang itu tidak tahu mengapa dia tergerak menyuapi Delphini, adik tirinya. Kebencian nya pada Delphini sama besarnya seperti kebencian Lily. Tapi dia tidak tahu kenapa dia menyuapi adik tirinya. Tadi itu dia melakukannya tanpa sadar.
Bruk!
Sangking asiknya melamun, Scorpius tidak melihat Draco yang berjalan di depannya dan menabrak sang ayah.
"Eh! Maaf, dad."
Dapat Scorpius lihat sang ayah memegang segelas air berwarna putih sedikit kuning. Karena tertabrak, cairan itu sedikit mengenai pakaian yang dikenakan Draco.
Draco mengernyit. "Hati-hati kalau jalan." kemudian pandangan pria itu tertuju pada sebatang cokelat di tangan Scorpius. "Pagi-pagi sudah makan cokelat? Terlalu berat dikonsumsi pada pagi hari, sini." Draco hendak mengambil cokelat itu dari genggaman Scorpius, namun sang anak segera menyembunyikan cokelat di tangannya itu di belakang tubuh.
"Tidak boleh." Scorpius memasang wajah cemberut lalu memasang puppy eyes.
Ugh! Tatapan itu! Iris mata yang dimiliki istrinya. Tatapan itu selalu berhasil membuatnya luluh.
Draco menghembuskan napas, mengalah. "Baiklah, baiklah, kau boleh makan cokelat. Tapi ..." dia menjeda untuk melihat ekspresi Scorpius. "Jangan sering-sering."
Scorpius mengangguk lalu pandangannya tertuju pada segelas cairan putih sedikit kuning di tangan Draco. "Itu apa?"
Draco menoleh pada gelas di genggamannya lalu terkekeh canggung. "Ini susu."
Scorpius membulatkan mulutnya. "Scorpy baru tahu ternyata Daddy juga suka minum susu."
"Boleh Scorpy coba?"
Tangan Scorpius terulur hendak mengambil gelas itu, namun sang ayah melangkah mundur.
Draco memasang wajah datar. "Ini susu untuk orang seumuran ku, Scorpy, kau belum boleh meminumnya." di akhir kalimat, Draco meminum susu itu sampai tandas tiada sisa.
Setelah itu Draco berlalu meninggalkan Scorpius.
Sebenarnya cairan dalam gelas itu adalah asi milik Harry yang keluar tiada henti. Setelah menyusui Delphini, asi tersebut terus keluar sehingga Draco ikut meminumnya untuk kebutuhan seksualnya bersama Harry semalam.
Dia juga mengambil gelas karena asi tersebut terus keluar tiada henti. Hal ini sudah sering terjadi semenjak Scorpius, Albus, dan Lily bayi dulu.
Di salah satu lemari makanan di dapur, terdapat lemari yang dikunci. Lemari itu berisikan gelas-gelas asi Harry. Draco menyimpannya di sana dan menguncinya, menjaganya dari jangkauan Albus.
Mendengar ucapan Albus semalam yang ingin merasakan asi Harry lagi, Draco tidak tinggal diam, dia langsung bergerak menyembunyikan asetnya dari Albus.
Jatah itu adalah milik Draco seorang!
Kembali ke topik, Scorpius memasuki kembali kamarnya dan menemukan Albus dan Lily masih terlelap. Entah kenapa dia tiba-tiba kehilangan mood untuk memakan cokelatnya.
Akhirnya dia memilih untuk kembali tidur. Omong-omong, Scorpius memeluk Albus semalam saat tidur. Tubuh adiknya yang berisi itu membuatnya nyaman memeluknya.
Tanpa pikir panjang, Scorpius meraih tubuh Albus yang membelakangi nya untuk dia peluk.
Di lantai bawah, Delphini sedang dijaga oleh Nagini, sementara Harry di taman belakang bersama Draco yang baru sampai.
Harry menunduk ketika merasakan tubuh depan sang suami menempel di tubuh belakangnya. Kemudian dia mendongak ketika tangan kokoh itu menggenggam leher depannya.