Yang mau join GC drarry di tele, DM me for link!
---
Debuman langkah kaki terus terdengar dan berhenti saat kedua sepasang suami istri tersebut masuk kamar.
Napas Harry terdengar memburu, sementara Draco -sang suami- berusaha menenangkannya.
"Hey, love, calm down." Draco memeluk Harry dari belakang. Harry mengabaikan ucapan Draco, kejadian mengerikan yang dialaminya kembali berputar di kepalanya, "I can't, Dray. I remembered --"
"Ssshhh ..." Draco mendekatkan mulutnya pada telinga Harry dan semakin mempererat pelukannya pada tubuh istrinya, "Scorpius masih anak-anak, dia tidak tahu apa-apa. Aku akan bilang padanya untuk tidak membahasnya, aku juga akan mengatakan hal yang sama pada Al dan Lily untuk tidak menanyakan apa yang terjadi di masa lalu." napas Harry masih memburu, Draco tidak ada pilihan lain.
Draco segera membalikkan tubuh Harry agar menghadapnya dan langsung mencium bibir pink menggoda milik istrinya dengan sedikit kasar. Kedua tangan Harry terangkat mendorong dada bidang Draco, namun sang pirang menahannya.
"Mmpphh ..." Draco memeluk erat tubuh Harry agar tidak bisa memberontak dan secara perlahan membawa Harry ke kasur mereka. Dia merebahkan Harry dengan pelan, dengan masih mencium bibir istrinya, Draco beralih mencengkram kedua pergelangan tangan Harry di masing-masing sisi kepala.
Melihat Harry yang kesulitan bernapas, Draco melepaskan tautan ciuman panas mereka. "I don't like that," lirih sang istri setelah mengatur napasnya.
Draco diam, mata abunya memandangi wajah Harry. Entah kenapa ekspresi Harry yang sedang mengais oksigen terlihat begitu seksi di matanya. Dia mulai mengangkat kedua tangan Harry di atas kepala dan mencengkeramnya dengan satu tangan, sementara tangannya yang lain mulai meraba dari perut rata Harry yang masih terlapisi pakaian hingga dadanya.
Harry sedikit melakukan perlawanan dengan berusaha menggerakkan kedua tangannya, tapi tidak bisa karena tenaganya tidak sebanding dengan Draco. "Dray ..." panggil Harry dengan lirih.
"Aku sudah memberimu jatah semalam ...." Harry memandang Draco dengan tatapan memelas. Sungguh tubuhnya masih terasa pegal karena kegiatan panas yang mereka lakukan semalam, bahkan Draco sama sekali tidak memberinya ampun. Setiap berhubungan seks, Draco lah yang selalu mendominasi nya.
Pernah pada suatu malam, kegiatan panas mereka berlangsung hingga berjam-jam. Harry yang sudah sangat kelelahan memohon pada suaminya untuk berhenti, tapi Draco tetaplah Draco, tenaganya begitu kuat jika urusan ranjang. Dan Harry hanya pasrah atas apa yang dilakukan Draco padanya.
Harry pernah menangis dan teriak saat berhubungan, dan teriakannya itu terdengar sampai keluar kamar sehingga Scorpius, Al, dan Lily yang pada saat itu masih kecil terbangun dari tidur dan melapor pada kakek dan nenek mereka jika ayah dan ibu mereka bertengkar. Lucius dan Narcissa kelabakan saat itu, akhirnya sang kakek yang menjelaskan jika sebenarnya orangtua mereka sedang bermain.
Oke, kembali ke topik, Harry dapat melihat tatapan Draco yang sudah dipenuhi nafsu, yang saat ini dia lakukan mencari cara agar bebas dari suaminya.
"I want you, love."
Draco memberi tekanan lembut pada dada berisi Harry, kemudian mengecup sudut bibir istrinya.
"A-ahh ...." Harry mendesah pelan.
Kedua tangan Draco kini membuka kancing baju yang dikenakan Harry dan Harry hanya pasrah. Dada putih mulus itu sangat menggoda Draco untuk menjilatnya, apalagi nipple pink itu.
"A-ahh ... Dray, ingat ... Kita sudah berjanji membeli keperluan sekolah Lily di Diagon Alley!"
Gerakan Draco berhenti seketika dan kesempatan itu digunakan Harry untuk mendorong tubuh suaminya menjauh. "Kau ingin membuat putri kita menangis, Dray?" Harry menggerutu sambil membenarkan pakaiannya.