Attention!!
Blue mau ngumumin kalo Blue akan melaksanakan kkn sampe Juni pertengahan jadi gak bisa update selama 2 bulan.
Oke tanpa basa basi
Happreading!!
---
"Jangan bunuh aku!"
Harry beringsut takut saat Nagini melata ke arahnya. Ditariknya selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Mengingat Nagini sudah kembali pada masa dimana ular itu belum mengenalnya, dia jadi takut pada Nagini, apalagi saat memergokinya yang ingin kabur, Nagini hampir membunuhnya dengan melilit tubuhnya jika saja Tom tidak datang tepat waktu.
"Harry ... Aku sudah ingat semuanya."
Harry seketika mematung sesaat lalu menatap Nagini. Sang ular mengangguk sebagai jawaban untuk tatapan Harry.
"Tuan Tom menghapus ingatanku setelah dia membangkitkan ku. Aku --"
Ucapan Nagini terpotong ketika merasakan tangan Harry yang lemah mengusap kepalanya. "aku merindukanmu, Nagini." Air mata mengalir dari kedua mata Harry.
"Anakmu, Albus, dia meminjam ruangan yang biasa digunakan Tuan Tom untuk eksperimen ramuan dengan alasan ingin belajar."
Kedua bola mata Harry seketika membulat saat mendengar nama anaknya disebut. "Lalu?"
"Dia membuat ramuan untuk mengembalikan ingatanku. Albus berhasil kabur melewati jalan yang kita lewati saat kau masih 14 tahun dulu. Dia meletakkan ramuan racikannya didekat pintu ruang bawah tanah, dia sengaja agar aku meminumnya, dan rencana anakmu berhasil."
Senyum bahagia menghiasi wajah Harry, pandangannya menerawang membayangkan Albus. "Dia anak keduaku. Dia memang pintar seperti ayahnya."
"Rasanya seperti baru kemarin kau masih sekolah. Sekarang kau ibu dengan tiga orang anak."
Terjadi keheningan di antara keduanya. Nagini melata pelan, "Harry, kita harus keluar dari sini. Tapi sebelum itu, aku akan menyembuhkan mu."
Nagini melata ke atas tubuh Harry yang tertutupi selimut. Kemudian cahaya putih menyelimuti Nagini. Harry memejamkan mata merasakan proses penyembuhan pada tubuhnya, tak lama Nagini menyingkir.
Harry menggerakkan tubuhnya, senyum bahagia menghiasi wajahnya. "Tubuhku tidak sakit lagi! Terimakasih, Nagini."
"Kau mandi lah, setelah mengganti pakaianmu." Nagini mengalihkan tatapannya pada lemari yang tidak terkunci.
"Kau harus membawa senjata dari sana untuk membunuh Tom."
----
At war
"Dad!" Rose berteriak saat tubuhnya terhantam pohon akibat serangan Bellatrix.
Melihat anaknya diserang, Blaise tidak tinggal diam, "Berani-beraninya kau menyerang putriku!" raung pria itu marah.
Berbagai mantra dilemparkan Blaise pada Bellatrix. Dia marah melihat anak perempuan satu-satunya terluka.
Tanpa mengucapkannya di mulut, mantra paling berbahaya dia lemparkan pada Bellatrix. Dan sihir itu sukses mengenai Bellatrix dan wanita itu langsung tergeletak tewas seketika.
Senyum puas menghiasi wajah Blaise. Sudah sepantasnya wanita itu mati.
Scorpius meringis untuk luka yang dia dapatkan dari pertarungan nya melawan wanita death eater yang menggunakan topeng.