Cʜᴀᴘᴛᴇʀ 9 - Mᴀᴜ Bᴇʀᴍᴀʟᴀᴍ Dᴇɴɢᴀɴᴋᴜ?

412 60 9
                                    

Oᴠᴇʀғʟᴏᴡ ©ᴛᴇʀᴀꜱᴏʀᴀ

𝑫𝒊𝒔𝒄𝒍𝒂𝒊𝒎𝒆𝒓: 𝑵𝒂𝒓𝒖𝒕𝒐 ©𝑴𝒂𝒔𝒂𝒔𝒉𝒊 𝑲𝒊𝒔𝒉𝒊𝒎𝒐𝒕𝒐

Sᴀsᴜʜɪɴᴀ Fᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ ©❷⓿❷➍

𝙿𝚎𝚛𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝𝚊𝚗 : 𝚁𝚊𝚗𝚓𝚊𝚞 𝚝𝚢𝚙𝚘 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊-𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚍𝚒𝚛𝚎𝚟𝚒𝚜𝚒!

Hᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ~~

***

Cʜᴀᴘᴛᴇʀ 9 — Mᴀᴜ Bᴇʀᴍᴀʟᴀᴍ Dᴇɴɢᴀɴᴋᴜ?

"Apanya?"

"Aku adik tunanganmu yang hilang dulu? Kau belum membatalkan pertunanganmu saat itu dengan Itachi. Waktunya sangat dekat! Kupikir kau tahu bahwa itu aku."

"Tidak! Aku tidak tahu," Hinata mendesah berat. Kenapa obrolan mereka begitu serius dan personal? "Aku hanya berpikir bahwa kau mirip dengannya. Lagipula aksenmu terdengar bagus. Kau tidak seperti orang Jepang kebanyakan yang berbahasa Inggris US."

"Aku tidak menggunakan bahasa Jepang selama 15 tahun. Apa menurutmu aku tidak fluent berbahasa Inggris?"

"Itu benar!" Hinata manggut-manggut lalu lanjut membaca dokumennya.

"Apa sejak awal kau berniat hamil untuk membatalkan pertunanganmu dengan Itachi?" Sasuke bertanya sambil mendekati Hinata. Ia berdiri di dekat meja kerjanya dengan santai lalu memperhatikan wajah Hinata yang diam-diam membeku di tempatnya.

"Kenapa kau berpikir begitu?"

"Kau butuh alasan yang bagus untuk membatalkan pertunanganmu dengan Itachi."

"Apa menurutmu aku segila itu?" Hinata tersenyum menggoda ke arah Sasuke.

Sasuke tertawa pelan. Ia makin mendekat lalu menyentuh ujung rambut Hinata. "Asal kau tahu saja, aku selalu menyebutmu wanita cantik gila."

Hinata tertawa sebentar lalu menepis tangan Sasuke di rambutnya. Wajahnya berubah kesal dan ia mengubah posisi kursinya untuk menghadap Sasuke.

"Sepertinya kau menyukaiku!" Wajah Hinata berubah mengejek. "Ya, kau pasti menyukaiku! Itu sebabnya kau selalu ingin menciumku!"

Sasuke menyugar rambutnya ke belakang. Ia memperlihatkan perasaan frustrasinya yang besar. "Mau bermalam denganku?" ajaknya.

***

Sasuke merasa frustrasi. Ia menggerakkan pinggulnya dengan kasar sampai akhirnya melepaskan penyatuan antara dirinya dan pelacur yang ia sewa malam ini.

"Ah sialan!" Sasuke memaki dengan semburan hangat miliknya di punggung sang wanita. Membanting tubuhnya ke sampingnya, Sasuke pun menetralisir napasnya yang berat. Ia mencoba memejamkan matanya tapi justru senyum mengejek Hinata terlihat.

"Wanita itu benar-benar membuatku frustrasi!" keluh Sasuke.

"Uchiha-san, Anda punya masalah dengan wanita ya? Malam ini juga kau terlihat sangat marah."

"Bukan urusanmu! Lekaslah pergi, aku ingin tidur."

Wanita pelacur sewaan Sasuke tertawa pelan. Ia beranjak ke kamar mandi seraya membawa pakaiannya lalu berbenah di sana.

Sasuke memejamkan matanya sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya. Sayangnya makin mengantuk dirinya, maka semakin jelaslah bayangan Hinata yang sangat diinginkannya. Bau tubuhnya yang harum, kulitnya yang mulus dan putih bak porselen mahal, serta suara desahannya yang tak bisa ia lupakan.

OVERFLOW [18+] Sasuhina FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang