Cʜᴀᴘᴛᴇʀ 6 - Bᴇʀᴛᴇᴍᴜ Kᴀᴢᴜ

416 56 13
                                    

Oᴠᴇʀғʟᴏᴡ ©ᴛᴇʀᴀꜱᴏʀᴀ

𝑫𝒊𝒔𝒄𝒍𝒂𝒊𝒎𝒆𝒓: 𝑵𝒂𝒓𝒖𝒕𝒐 ©𝑴𝒂𝒔𝒂𝒔𝒉𝒊 𝑲𝒊𝒔𝒉𝒊𝒎𝒐𝒕𝒐

Sᴀsᴜʜɪɴᴀ Fᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ ©❷⓿❷➍

𝙿𝚎𝚛𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝𝚊𝚗 : 𝚁𝚊𝚗𝚓𝚊𝚞 𝚝𝚢𝚙𝚘 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊-𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚍𝚒𝚛𝚎𝚟𝚒𝚜𝚒!

Hᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ~~


***

Chapter 6 — Bertemu Kazu

Tidak seperti hari biasanya, wanita itu datang cukup terlambat. Sasuke yang harus bekerja paruh waktu di tempat binatu akhirnya mengurungkan kepergiannya.

"Kupikir kau tak datang hari ini," Sasuke bergumam.

Anehnya wanita itu hanya bergeming tanpa bergegas melepaskan pakaiannya. 'Apa mereka tidak akan berhubungan seks sekarang?' Sasuke bertanya-tanya dalam hati. Ada apa dengan tingkah wanita di hadapannya ini?

"Nyonya, Anda baik-baik saja?" tanya Sasuke. Ia tak tahu nama wanita itu, ia hanya bisa memanggilnya dengan panggilan Nyonya.

Wanita itu duduk di kursi lalu menyerahkan amplop cukup besar yang Sasuke yakini berisi uang. 'Apakah akhirnya wanita cantik dengan mata amethyst itu hamil?'

"Nyonya...."

"Terimalah!" Wanita itu tersenyum tipis. Ia tampak senang meskipun tak begitu kentara. "Pekerjaanmu sudah berakhir. Ini mungkin akan jadi pertemuan terakhir kita."

Sasuke akhirnya menerima amplop itu. Ia masih bergeming hingga wanita itu menatapnya dengan heran.

"Kau tak ingin mengeceknya dulu?"

"Tidak! Aku mempercayai Anda, Nyonya. Tak mungkin Anda menipuku." Sasuke tersenyum tipis. 'Apakah ini akhir dari hubungan gila kita? Apakah di masa depan, kita bisa bertemu lagi di suatu tempat?'

"Aku tak bisa lama. Aku harus pergi." Wanita itu tiba-tiba beranjak.

Mata Sasuke terasa panas seketika. Apa begini saja akhir dari hubungan gila ini?

"Nyonya, bisakah untuk terakhir kalinya kita...." Sasuke merutuki ucapannya setelah beberapa saat melihat pandangan tajam wanita itu. Jelas saja wanita itu tidak sudi ia sentuh lagi. Bukankah tujuannya sudah tercapai, lalu untuk apa wanita itu menuruti keinginannya yang tidak berguna.

Wanita itu tiba-tiba beranjak. Ia ke luar dari flat sambil membanting pintu.

Bergeming sambil berbaring di pinggir ranjang barunya, Sasuke menutup wajahnya dengan lengan kirinya. Ia membayangkan tubuh seksi bak porselen itu sebentar sampai akhirnya mendengar pintu kamar flatnya kembali terbuka.

"Ayo lakukan untuk terakhir kalinya!" Wanita itu tiba-tiba kembali.

Sasuke bangkit dari posisinya lalu memandangi wanita itu yang seperti biasanya melucuti pakaiannya tanpa basa basi.

Sasuke menggigit bibir bawahnya. Ia melakukan hal yang sama dan seperti biasanya mereka melakukan hubungan seks tanpa banyak basa basi. Fokus mereka hanya pada pusat penyatuan mereka. Tanpa ciuman dan tanpa kepuasan batin. Yang ada justru kesedihan karena ini akan jadi pertemuan terakhir mereka.

"Kau mengeluarkannya di dalam?" Wanita itu sewot saat Sasuke baru saja mengeluarkan spermanya di dalam seperti biasanya.

"Maaf, Nyonya. Aku lupa karena kebiasaan." Sasuke menatap wajah wanita yang masih mengatur napasnya itu dengan berani.

OVERFLOW [18+] Sasuhina FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang