BAB 47

47.3K 2.9K 72
                                    

- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -


"Keira.."

"lo ga jual diri ke Gabriel, kan?"

Bughh!!

Tangan Keira melayang memukul bahu Juan dengan kuat, hingga si empu meringis kesakitan. "Engga lah anj*ng!" nyolot Keira tak terima di tuduh jual diri.

"Congor lo itu, loh. Sembarangan aja!" lanjut Keira kesal.

Juan kembali meringis, mengusap - usap bahu nya. "Gue serius," ujar Juan. Bukan menuduh sembarangan, tapi siapapun pasti akan berpikir seperti itu, jika tau Keira pernah pergi tengah malam dan baru pulang saat jam setengah dua belas. Dan lebih aneh nya lagi, alasan Keira selalu sama; Gabriel menjual dengan harga murah.

"Gue juga serius. Gue bukan cewek kayak gitu, Juan," terang Keira penuh penekanan.

"Terus? Lo dapet uang darimana? Gue ga percaya kalau lo jawab dari freelance freelance itu. Kalaupun bener, oke. Tapi malam itu, lo pergi kemana? Gue suruh Kenan nanyain Lisa waktu itu, tapi dia bilang lo ga dateng." Juan benar - benar menuntut Keira untuk bicara jujur.

Berpikir sejenak, Keira menghembuskan nafas nya kasar. "Oke.. Gue bakal kasih tau, tapi, lo harus janji ga akan bilang ke siapa - siapa, apalagi mama sama papa."

Juan mengangguk serius. "Asal ga yang aneh - aneh, gue ga akan kasih tau mama papa."

Keira berdecak pelan, "Gue gamau. Lo harus janji, apapun itu, lo ga boleh kasih tau mama sama papa," tegas nya tak mau tau, pokoknya Juan harus merahasiakan nya.

Berpikir sejenak, akhirnya Juan menyetujui. "Gue.. sebenarnya gue.." Juan menunggu Keira menyelesaikan ucapan nya. "Sebenarnya, gue ikut balapan," jujur Keira pada akhirnya.

Juan membelalakkan mata nya, "B-balapan?"

"Iya.. gue dua kali ikut balapan. Hadiah pertama ruko, hadiah kedua nya rumah ini," aku Keira jujur.

"Tapi.. lo gada motor.."

"Gue pinjem.."

Juan menatap tak percaya Keira. Ini di luar dugaan. Jadi.. Keira bisa mendapat semua ini dari hasil balapan? Juan juga baru tau Keira bisa membawa motor. Padahal, dulu waktu masih kecil, adiknya itu tak bisa membawa sepeda.

Tapi, Juan sedikit lega, setidaknya, pikiran negatif nya tak benar.

"Kenapa ga ngomong sih, dari awal?" tanya Juan. Keira mengusap tengkuknya, "Kalau gue ngomong, kalian pasti ga akan ngizinin gue, dan ga akan mau nerima yang gue kasih."

"Iya lah, Kei.. yang bener aja. Lo cewek, kerja nya balapan," ujar Juan heran. Gadis itu menaikkan satu alisnya, "Gada larangan, kan."

Juan mendengus mendengarnya.

Selanjutnya, Keira kembali menekankan pada Juan agar merahasiakan tentang ini dan di setujui oleh Juan dengan syarat, Keira tak boleh mengikuti balapan seperti itu lagi.






Keira kini berada di sekolah nya. Bersama teman - teman nya, juga Gabriel yang entah sejak kapan bergabung dengan mereka, mengikuti Keira.

"Lo ngapain di sini? Sana ke temen - temen lo," ujar Keira pada Gabriel.

"Gada temen," jawab Gabriel singkat.

"Oh gitu. Ku kira hubungan kita spesial, mas," kata Bima dengan nada alay nya.

The Antagonist ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang