.....
Aletha yang mendengar ucapan hera pun menghentikan langkahnya kemudian menatap hera serius
Sedangkan di dalam dikta dan sinta keluar menghampiri mereka
Hera yang terkejut melihat ibu mertuanya ada disana pun bergumam "loh Tante,,ehk ibu kok"tanya Hera
"Kenapa Ra?"tanya Dikta yang sudah kembali tenang setelah ucapan dari ibunya tadi
Sinta meminta agar dikta dan Aletha menutup mulut tentang penyakitnya itu
"Mas kok dia di kamar kamu?"tanya hera menatap serius Dikta
"Saya yang bawa dia kesini"jawab sinta dengan penekanan 'saya'
"Loh kenapa Bu?"tanya Hera
"Ya itu terserah saya,,,udah kaa ayo"ajak sinta merangkul tangan kanan aletha agar segera pergi dari pasutri baru itu
Sinta sedari awal kurang suka sama hera tapi ya jika anaknya suka yaudah dia bisa apa
Setelah sinta dan Aletha pergi hera menarik tangan dikta untuk masuk ke dalam kamar dan mulai mengoceh
"Mas kenapa ibu kamu bawa aletha kesini si?"tanya hera dengan emosi
Merasa tak ada jawaban ia pun menatap dikta serius
"Mas jawab dong"tanyanya lagi seraya mengguncang kedua bahu Dikta
"Jangan kayak anak kecil"ujar dikta membuat hera heran
"Why?'
"Kamu kayak anak kecil tau gak?" Ucap dikta lagi
"Hah,,mas kamu gak di apa-apain kan sama cewek mur*h*n itu"ujar hera terlanjur emosi hingga membuat dikta menatap tajam kearah nya
"Jangan ngerendahin seseorang cuma karena dia pernah jadi orang ketiga"ujar Dikta
"Ckhh!! Kamu kenapa belain dia si mas?"tanya hera lagi
"Cukup ayo keluar mereka nunggu kita di luar"ujar dikta menarik tangan hera sedikit kasar namun pelan saat mereka berada di hadapan para tamu
..
"Mana Dikta & Hera nya?"tanya Kenan
"Tu mereka"jawab mia yang menyadari dikta dan hera sudah tiba
Mereka menatap kedua pasutri itu yang terlihat senyum namun aletha tau itu pasti senyuman terpaksa
Mereka kemudian berdiri dekat di kursi pelaminan khusus untuk mereka dan kedua ortu mereka para tamu pun mendatangi mereka untuk sekedar memberi selamat dan bersalaman
Hingga tibalah saatnya aletha yang bersalaman dengan hera namun gadis yang baru saja sah menjadi istri dikta itu malah mendelikan mata saat menatap aletha bahkan ketika aletha akan bersalaman dengan nya pun ia abaikan hanya sekedar menyentuh sedetik saja
"Selamat ya semoga.."belum selesai aletha berucap pada hera,,hera berkata
"Iya iya makasih"jawab nya dengan ekspresi wajah yang menjengkelkan
Aletha pun hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menyatukan kedua tangan nya saat berhadapan dengan Dikta
"Selamat ya kak semoga apapun Masalah nya kalian bisa lewatin sama-sama tanpa harus berpisah"ujar aletha membuat dikta tersenyum
"Hmm...aamiin makasih ya kaa"ujar dikta
Aletha pun berhadapan langsung dengan ibu dikta
Ketika aletha bersalaman dengan ibu dikta beliau malah memeluk aletha seraya berkata "jaga rahasia ya sayang,,tante titip dikta sama kamu"ujar sinta membuat aletha meneteskan air matanya lagi
