Jangan perna menjadi payung untuk seseorang yang menyukai Hujan, dan jangan pernah menjadi bulan untuk seseorang yang mencintai malam.
Back To Story HeeHoon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sura deru mesin pesawat terdengar melambung tinggi di atas cakrawala yang biru, pemandangan awan yang tenang di luar sana seakan-akan mewakili wajah sosok pucat yang kini tengah bersandar menahan rasa sakit di dalam perutnya.
Sepertinya Uke manis itu salah pencernaan, soalnya keadaannya pagi tadi dia terlihat baik-baik saja jauh sebelum insiden Heeseung marah-marah tidak jelas padanya.
Entah kenapa setelah sarapan tiba-tiba saja perutnya merasakan keram dan sakit, dia juga tidak tau kenapa hal itu bisa terjadi padanya, sejauh ini rasa sakit itu dia tahan, menyembunyikan dari para member agar semua teman-teman nya tidak khawatir padanya.
Di samping nya ada Sunoo yang tengah tidur dengan headset di telinga nya, Uke imut itu tidak sadar dengan pergerakan Sunghoon yang mengerang dalam diam berjalan menuju kamar kamar mandi pesawat.
'Trak'
Suara pintu kamar mandi itu terbuka tepat di saat Sunghoon baru saja ingin meraih gagangnya, dari dalam sana ada Heeseung yang baru keluar berpas-pasan dengan Sunghoon.
"Kau mau masuk." Tanya Heeseung hanya mendapat anggukan dari Sunghoon.
Tak ada kata yang tersirat di sana, Sunghoon bukannya marah, ataupun sengaja mengabaikan Heeseung saat itu, jangan salah paham dia hanya tidak sehat dan tenaganya memang sedikit kurang baik jadinya Sunghoon merespon nya dengan cara mengangguk sekilas.
Sayang Heeseung malah berpikiran demikian, pria itu merasa dirinya sengaja di abaikan oleh Uke manis berparas pucat itu.
"Aku sedang bertanya padamu, kenapa diam saja.?" Tahan Heeseung mencengkram pergelangan tangan Sunghoon yang tadi baru saja akan berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
Cengkraman itu sedikit keras membuat Sunghoon yang merasa kesakitan meringis kecil tampa ingin merespon.
Heeseung geram dengan sikap dingin Sunghoon seperti itu, selama ini Heeseung tidak pernah menerima sikap cuek dari pria bermarga park itu.
"Kau marah karena tadi pagi aku membentak mu, kau melakukan mogok bicara padaku saat ini karena kau merasa ingin membalas ku begitu.?" Tekan Heeseung pada kalimatnya Masi dengan posisi mencengkram pergelangan lemah Sunghoon di depannya.
"K-kak a-aku mau masuk, tolong lepaskan tanga-n"
"Tidak sebelum kau menjawab ku Park Sunghoon, sebenernya ada apa si dengan mu, belakang ini kenapa kau tiba-tiba menjaga jarak padaku." Tanya kesal Heeseung menarik tubuh uke manis itu mendekat padanya.
