Pengakuan BAB 9-10

1.8K 184 337
                                    


 

🍁
...

Perasaan itu, merupakan hal yang sangat rumit untuk di pahami, ibaratkan rintikan kecil hujan yang turun di malam hari, Tampa cahaya, rintikan kecilnya tidak akan dapat terlihat oleh siapapun, Namun anehnya, kehadiran nya tetap akan sangat terasa.

Begitulah perasaan nya.

Rintikkan kecil yang awalnya tak terlihat itu, berangsur-angsur membesar sampai pada akhirnya malam ini isi hati yang terpendam selama 4 tahun terlontar.

Meski dia tau semuanya suda terlambat namun tetap saja, sosok itu harus tau, kalau dirinya suda memendam nya selama itu.

Dia tidak mengharapkan sebuah balasan, dia hanya ingin sosok itu tau, hanya sebatas itu, tidak lebih.

Air matanya terjatuh, di balik manik terpejam nya, mengalir membasahi bahu sang cinta pertama.

 

Berlahan kelopak mata indah itu terbuka, beriringan dengan pergerakan nya yang menurunkan tubuhnya dari atas gendongan, beranjak lirih memposisikan tubuhnya berhadapan dengan sosok yang suda lama menyiksa perasaanya.

"Aku mencintaimu_kak" lirihnya tertunduk sejenak.

"Suda lama, bahkan jauh sebelum kita saling mengenal satu sama lain__" lanjutnya penuh keyakinan, kali ini manik indahnya dia pertemukan dengan netra senduh itu.

Netra yang menatapnya penuh arti dalam diam, tak ada kata-kata yang terlontar di sana, saat ini Heeseung hanya bisa terdiam menatap wajah sayu sosok yang tengah berdiri di hadapannya.

"Kau tau, memendam perasaan itu sangat-sangat menguras tenaga, di dalam sini 💔 rasanya sangat sakit kak, setiap kali Hoonie melihat kakak dekat dengan orang lain, entah kenapa mata Hoonie tiba-tiba saja ingin nangis, padahal Hoonie tau kakak hanyalah teman tidak lebih dari itu iyakan." Lanjutnya lagi tersenyum bercampur tangis.

Nadanya terdengar bergetar di selah-selah candaan tawanya.

"Lucu kan, perasaan Hoonie, bukan kah harusnya kakak tertawa___, hufff~~~" helaan nafas nya berhembus seiring jemarinya bergerak menepis genangan air mata di pipinya, dengan perasaan yang legah, Sunghoon kembali menetralkan senyumnya sembari melanjutkan kalimat nya.

"Malam ini aku legah karena suda mengatakan semuanya padamu kak, perasaan yang suda 4 tahun Hoonie pendam, akhirnya Hoonie berhasil mengatakan nya, yah meski Hoonie tau kalau perasaan ini tidak akan terbalas, namun tetap saja Hoonie merasa harus mengatakan nya sebelum___" jedanya mundur satu langkah.

"Sebelum Hoonie memutuskan untuk menghapus semuanya."

Seketika perkataan terlahir itu membuat perasaan Heeseung diterpa rasa sakit, entah apa penyebabnya, yang jelas saat itu Heeseung merasa  aneh dengan hatinya.

"Malam ini, aku suda memutuskan semuanya, perasaan yang telah lama aku simpan selama 4 tahun ini, pada detik ini juga, tepat di hadapan kakak, aku nyatakan pupus sampai di sini, aku akan menghapus semuanya, rasa suka, cinta, sayang, semuanya Tampa tersisa sedikitpun, dengan begitu kakak tidak perlu lagi khawatir dan merasa tidak enak di depan Hoonie, Kaka bebas sekarang." Tegas nya menetapkan hatinya agar tetap kuat berdiri di depan Heeseung.

Idol scandal  (HeeHoonJay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang