Bab 16: Dua Pria

19 4 0
                                    

Di ruang kecil yang sunyi, Cyrano menghabiskan hari-hari terakhirnya. Dia terbaring di atas tempat tidurnya yang sederhana, dengan buku catatan dan pena di sampingnya. Pikirannya melayang jauh ke masa lalu yang penuh dengan kehidupan dan cinta.

Pintu terbuka perlahan, dan Roxane masuk dengan hati yang berat. Dia tahu bahwa Cyrano sedang sakit parah. Duduk di samping tempat tidur Cyrano, dia memegang tangan laki-laki yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.

"Cyrano, aku di sini. Aku selalu ada untukmu," kata Roxane dengan suara lembut.

Cyrano membuka matanya yang lemah dan tersenyum lembut melihat Roxane di sisinya. "Roxane... aku... aku selalu..."

"Aku tahu, Cyrano. Aku tahu betapa besar cintamu padaku. Dan aku selalu merasakannya," kata Roxane, menatap Cyrano dengan mata yang penuh cinta dan pengertian.

Cyrano tersenyum bahagia, merasa lega karena akhirnya bisa mengungkapkan perasaannya kepada Roxane. Dia menutup mata dengan damai, menyerahkan dirinya kepada keheningan abadi.

Di pemakaman Paris, Roxane berdiri di depan makam Cyrano dan Christian. Dia meletakkan buket bunga segar di atas batu nisan mereka, merasakan kehilangan yang mendalam tetapi juga kebahagiaan karena cinta yang mereka berikan kepadanya.

Di bawah langit yang cerah di musim semi, Roxane berdiri sendirian di antara makam-makam yang tersebar di pemakaman itu. Dia berdoa untuk Cyrano dan Christian, merasa terhubung dengan mereka dalam cinta yang tak akan pernah pudar. "Terima kasih, Cyrano. Terima kasih, Christian. Kehidupan ini tidak akan pernah sama tanpa cinta kalian."

Roxane, meskipun kehilangan dua pria yang paling dia cintai, menemukan kekuatan dalam kenangan dan warisan yang mereka tinggalkan. Dia memutuskan untuk menghormati ingatan mereka dengan menulis sebuah buku berjudul "Hidung dan Hati," yang menceritakan kisah tentang seorang pria dengan penampilan yang tidak biasa tetapi dengan hati yang luar biasa.

Buku itu menjadi sangat terkenal di Paris dan bahkan di seluruh Perancis. Roxane sering kali diundang untuk berbicara di berbagai acara sastra, membagikan pengalamannya dan cinta yang tak terungkapkan dari Cyrano. Di sebuah acara besar di Paris, seorang pembaca bertanya, "Roxane, bagaimana kau bisa menulis cerita yang begitu menyentuh hati?"

"Ceritanya berasal dari pengalaman hidupku sendiri. Dua pria yang kucintai, Cyrano dan Christian, mengajarkan aku arti sebenarnya dari cinta dan pengorbanan. Buku ini adalah penghormatan kepada mereka," jawab Roxane dengan senyuman lembut.

Di akhir hidupnya, Roxane merasa damai dan puas. Meskipun dia kehilangan orang-orang yang dia cintai, dia tahu bahwa cinta mereka akan selalu ada dalam hatinya dan dalam hati semua orang yang membaca cerita mereka. Di tempat peristirahatan terakhirnya, di bawah pohon rindang yang menghadap ke sungai Seine, Roxane berdiri dengan tenang. Angin lembut menyapu wajahnya, membawa bisikan dari masa lalu.

"Cyrano, Christian, aku selalu mencintai kalian. Cinta kita akan selalu hidup, selama ada kata-kata untuk menceritakan kisah kita," bisik Roxane ke udara.

Cerita tentang Cyrano de Bergerac dan Roxane berakhir dengan pesan yang mendalam tentang cinta, keberanian, dan pengorbanan. Meskipun tidak selalu mudah untuk mengungkapkan perasaan kita, penting untuk selalu menghargai dan memperjuangkan cinta sejati dalam hidup kita. Cinta Cyrano kepada Roxane, meskipun tak terungkapkan sepenuhnya, adalah simbol dari kekuatan hati manusia yang mampu melampaui segala rintangan dan keterbatasan. Dalam setiap kata yang tertulis, setiap kenangan yang dibagikan, cinta itu akan selalu hidup dan memberi inspirasi kepada banyak generasi yang akan datang.

I Love My Self In Another UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang