2

1.1K 53 0
                                    










di pagi yang cerah di tambah irama burung bersiulan² itu sungguh nyaman di dengar Phuwin dan Nata yang sedang bersiap² menyusun roti di dalam raga rotan bersaiz sederhana untuk dijual sebentar lagi






(contoh)

(contoh)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







" Phu susun nya yang bener " tegur Nata lembut melihat Phuwin hanya asal menyimpan roti tersebut di dalam raga tersebut . Nata menyuruh Phuwin minggir lalu mengambil alih tugas Phuwin karna tahu pria itu sedang bermalas malasan






Ibu Nida datang menghampiri mereka lalu menyerahkan dua cawan air coklat hangat . " ini minum dulu sebelum pergi " tawar bu Nida . Phuwin dan Nata menyambut huluran gelas air coklat panas tersebut . " makasih bu " ucap Phuwin dan Nata bersamaan .






wanita itu tersenyum " iya sama² " jawab nya lembut .





dalam beberapa minit akhirnya minuman kedua nya sudah habis di minum . bu Nida yang sibuk mengurus anak² yang lain tadi kini menghampiri Phuwin dan Nata yang sudah mulai mengangkat raga seorang satu untuk berjalan keluar






" Phuwin , Nata kamu sudah mau berangkat ??" tanya bu Nida . " iya bu" jawab Phuwin dan Nata hanya mengangguk . " yaudah , jangan telat banget pulang nya . ga habis juga gapapa . kalo cape juga pulang aja ya , jangan di paksa ya . Nata ingat , saling jagain satu sama lain ya " pesan wanita itu kepada Phuwin dan Nata







" iya baik bu , kita berangkat dulu ya " ucap Nata lalu menggandeng tangan Phuwin . " ta taa buukk " ucap Phuwin dengan bahagia nya berjalan keluar dari panti tersebut . " hati hati ! " pekik wanita itu
















__________________________________________






















" Nara , Archen . apa yang kalian fikirkan kebelakangan ini , huh ? kenapa perusahan daddy yang kamu berdua ambil alih sampai begini kejadian nya ?!"






hampir pecah rasanya gegendang telinga Nara dan Archen mendengar teriakkan penuh amarah yang keluar dari mulut daddy mereka itu .





kedua nya berdiri kaku di hadapan sosok ayah yang di gelar mereka daddy itu .
Nara menarik ujung suit Archen buat memulakan pemohonan maaf karna kelalaian mereka dalam mengurus kedua perusahan daddy nya yang di serah kepada mereka dua saudara .





" maaf dad , tapi-"





" maaf lagi ? huh ? sampai bila Archen ? kamu juga Nara . sama saja akal mu seperti kakak mu . gimana sih sebenarnya mau buat kamu berdua itu ngerti di omongin "





DESTINY 2 SOULS                   [PONDPHUWIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang