" keluarga pasien ? "
Nara dan Archen berpandangan satu sama lain apabila doktor yang baru keluar dari UGD itu bertanya keluarga pasien .
" kita sahabat nya dok " ucap Archen melihat sekilas Nara yang hanya mengangguk kepala canggung .
" teman ku kenapa dok ?" tanya Nara seakan itu benaran sahabat nya . padahal nama pria itu saja Nara tidak tahu sama sekali . namun melihat pria itu sudah seperti nya sekarat membuat Nara tidak habis fikir dan terus membawa nya ke rumah sakit
Dokter itu menghela nafas berat .
" untung saja kamu cepat membawa teman mu kemari . tadi kami mendapati ada gumpalan darah beku akibat benturan keras di area kepala nya . namun tenang saja kami sudah mengatasi nya "" lalu dia selamat bukan ??" tanya Nara khawatir . itu sedikit menarik perhatian Archen namun dia tidak terlalu memikirkan nya dan hanya fokus mendengar doktor tersebut berbicara
" tenang , dia selamat . namun mungkin ada satu risiko yang harus kamu hadapi . " ucap doktor tersebut . " apa dia dok ?" tanya Archen bingung . " dia mungkin akan mengalami amnesia karna gegaran otak yang cukup parah "
" hah ?!"
sungguh Nara kaget mendengar itu . kalo pria itu hilang ingatan bagaimana dia ingin mencari keluarga nya ? dan bagaimana dia ingin menghantar pria itu pulang kalo nanti fizikal nya sudah sembuh
" btw dok , anak kecil itu ? dia baik² saja ?" tanya Archen lagi . doktor itu bergeleng . " luka nya cukup parah , memar dan luka memenuhi seluruh tubuh nya . dia juga hampir kehilangan banyak darah akibat luka goresan yang cukup besar di belakang tubuh nya
dan kemungkinan besar dia juga mengalami hal yang sama seperti teman mu . kepala nya seperti nya terbentur keras "Nara dan Archen bertambah kaget mendengar itu . kenapa bisa sampai begitu sekali ? padahal anak itu masih kecil dan tentu tidak terfikir sama sekali untuk membuat onar sehingga di perlakukan seteruk itu.
" kalo bisa tahu , kenapa ya bisa jadi begitu ? apa pihak keluarga mendera nya ? " tanya doktor tersebut . Nara pantas bergeleng kepala karna dia juga tidak tahu apa yang terjadi . melihat itu doktor tersebut hanya menghela nafas berat lalu pergi dari situ
Nara dan Archen kini terduduk di bangku panjang semula menghela nafas berat lalu berpandangan satu sama lain
" jadi gimana ini ? " tanya Archen kepada Nara . Nara hanya menaikkan bahu nya beberapa kali tidak tahu bagaimana" kita harus mencari tahu identiti nya Chen . buat masa sekarang kita berdua harus menjaga nya dulu sehingga dia sadar " ucap Nara . " tapi-"
" dia gak punya sesiapa selain kita Chen . mana dia punya risiko ilang ingatan lagi . masa kita biarin dia terlantar sendiri gitu ? MANA muka nya masih kayak balita" ucap Nara lagi seperti benar² sekhawatir itu .
Archen memerhatikan raut wajah adik nya itu . tumben sekhawatir itu . bahkan daddy nya pernah masuk rumah sakit karna overwork / workaholick dia tidak sekhawatir itu . masih bisa ke bar lagi sampe kesubuhan
" emang bole sekhawatir itu Nar ? lu ada apa² sama dia ??" tanya Archen panasaran . " eh bangsat , ada apa² gimana sih maksud lo ? orang baru juga ketemu dia siang tadi " balas Nara kesal