32

609 45 6
                                    








BRAKKK






Phuwin yang tadi nya masih tertidur pulas reflek terduduk dari pembaringan nya efek kaget dengan suara kuat dentuman pintu kamar tersebut



" hah hah astaga ada apa ini ??" kaget Phuwin mengelus dada nya dengan nafas memburu dan mata meliar ke setiap ruangan kamar tersebut .
" AHKKKKK perih bangetttt hiks " adu Phuwin mulai menangis apabila bawah nya terusik akibat terduduk secara mengejut .




" aduh Phuwin maaf² aku mengagetkan mu " ucap Nara berjalan laju menghampiri Phuwin yang menangis bukan karna terlalu kaget tapi bawah nya terasa terlalu perih . tapi lebih mendingan lah ya dari yang tadi malam .





" hiks sakit kak hiks " adu Phuwin menggosok² punggung nya yang ternyata juga terasa sakit mungkin efek terhentak² .
" iya² maaf . apa kata kau mandi dulu selesai itu akan ku beri obat "
pikir Nara lalu membantu Phuwin melepaskan baju nya tanpa permisi sama sekali




" jangan hiks gamau , aku takuttt" ucap Phuwin menutup dada nya .
Nara berdecak kesal karna ketika itu pemikiran nya benar² berantakkan . mana lagi dia harus melayani tingkah Phuwin



" kamu bisa gak menurut ku tanpa membantah ? jangan membuat ku bertambah kesal Phuwin " ucap Nara dengan tatapan tajam nya membuat Phuwin semakin ingin menangis .




Nara mengurut pelipis nya dengan situasi itu . dia benar² sudah berada di titik emosi yang ingin meledak begitu saja . namun dia harus melayani Phuwin dengan baik karna tidak ingin meluka kan hati anak itu lagi dan lagi





" haih , baiklah Phuwin . dengarin aku ya " - Nara
" sekarang pikiran ku lagi berantakkan , jadi ku mohon kamu jangan menambah²kan kan lagi suasana , bisa kau menurut semua arahan ku tanpa membantah nya , Phuwin ? " ucap Nara sebaik mungkin mengontrol emosi nya




Phuwin mengangguk pelan dengan mata berkaca² " aku bisa hiks menurut tanpa membantah kakak hiks . tapi jangan lakuin kayak tadi malam lagi , masih sakit di sini nya hiks " ucap Phuwin menunjuk belakang nya .




Nara tersenyum segaris lalu mengelus kepala Phuwin .
" iya tidak , aku mengerti . aku cuman mau kamu mandi supaya aku bisa mengoleskan salep dan memberi obat di punggung mu supaya sakit nya lekas ilang "  ucap Nara



" hm baiklah , maafin Phuwin karna merepotkan kakak " ucap Phuwin
" ga ngerepotin sama sekali , memang ini tugas ku sebagai calon suami mu " jawab Nara




" yaudah sini ku gendong supaya gak terlalu sakit " ucap Nara lalu menggendong Phuwin ala bridal style .
Phuwin yang sedikit malu hanya menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Nara menuju ke kamar mandi





( NARA INI YA BIKIN GAK KARUAN KADANG IJAU KADANG MERAH = 🟡😓)








skip












Nara kini sudah selesai membantu Phuwin memakai salep , obat dan memakaikan pakaian nya




" baiklah sekarang kamu tunggu di sini bentar aku ingin melihat Shogun apa dia sudah bangun . nanti ku suruh bibi membawakan sarapan mu kemari " ucap Nara sambil merapikan comforter .




" kak gausah repot² biar aku yang mengurus Shogun " ucap Phuwin
" ngak usah , biar aku saja . kau masih sakit " bantah Nara
" tapi kak-"
Nara menatap Phuwin tajam
" apa ku bilang tadi ?" ucap Nara dingin





DESTINY 2 SOULS                   [PONDPHUWIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang