19

652 51 11
                                    









Sudah seminggu sejak kejadian itu Nara kini menjadi sesosok orang yang lebih pendiam dan suka menyendiri . bahkan Archen dan New jelas melihat perubahan itu dan mereka sering kali melihat Nara selalu menghindar dari Tay .






New tidak menyalahkan dan memarahi Nara karna bersikap begitu ke suaminya . mungkin keputusan suaminya itu terlalu berat dan sukar untuk di terima Nara . kebelakangan ini New juga sering ke mansion anak² nya itu untuk meninjau keadaan Nara dan Archen di sana .






tidak lupa , New sering kali menanyakan perasaan Nara dan tidak membenarkan Nara untuk memendam semua nya sendirian . New juga sering mengingatkan Nara bahwa dia punya ibu dan kakak lelaki yang masih peduli tentang nya .






namun perhatian New sama sekali tidak memancing hati Nara untuk mengatakan hal yang sebenarnya kepada New . dan dia juga meminta Archen agar menutup mulut tentang perasaan sebenarnya ke Phuwin .





Jam kini menunjukkan sudah 11 malam . Namun Nara , Archen dan First masih tidak ada aura² nya ingin pulang ke kediaman masing² . mereka masih leka dan setia duduk di kerusi tempat biasa mereka nongkrong itu .





" First anjir , si Alucard nya ulti terus anjir mana curi kill lagi bangsat² , bisa² nya kill gw jadi nol ini " ucap Archen yang lagi stress sedari tadi mabar bersama First . " ini udah jadi dingin tetapi kejam njir "  jawab First dengan wajah frustasi melihat hp nya .






" yahhh ! victory ! tapi 1 kill " teriak First bangga . " gw 0 kill jancok bot ini mah team kita pasti !" ucap Archen tidak terima lalu mematikan hp nya karna kesal.  begitu juga First dia juga mematikan hp nya karna udah terlalu lama mabar .





First kini memerhatikan Nara yang hanya sedari tadi bengong dan gada nafsu sedikit pun buat mabar bareng atau bergurau senda seperti biasa nya . bohong kalau First gatau tentang apa yang terjadi kenapa Nara karna Nara maupun Archen sudah menceritakan nya .






" Nar " seru First memanggil sahabat nya satu itu . " iya kenapa lagi ?" jawab Nara malas . " lu mau gw bantu ?" tanya First prihatin dan itu menarik perhatian Archen " gimana lu mau nolong coba , aku aja udah berusaha ngebantu dia buat ketemu sama Phuwin dan Shogun kemarin² malah ketangkap mata² daddy gw anjir ah " celah Archen dengan wajah kesel






First menghela nafas berat lalu memukul kepala Archen menggunakan hp nya .
" gw gak nolong nya pake cara itu bangsat , dengarin dulu gw ngomong sama si Nara " jawab First kesal lalu menjeling Archen yang mengosok² kepala nya yang dijadikan tempat pukulan itu mendarat .





" terus gimana ?" tanya Nara sedikit tertarik . First tersenyum melihat respon Nara ketika itu . " ujung bulan ini gw bakal ke sana buat beliin barang keperluan di rumah panti . siapa tau lu mau ngirimin barang ? terus lu siap sedia aja gw bakalan nelfon lu buat video call sama Phuwin dan Shogun . mau ?" tawar First dan itu seketika membuat Nara dan Archen saling bertatapan .






senyum di bibir Nara mulai terukir kecil dan sepertinya dia gak bakal nolak sama sekali tawaran dari First itu .
" kapan ? tanggal berapa ? " tanya Nara terburu² . First dan Archen tersenyum melihat Nara mulai bertingkah seperti Nara yang biasanya . " eh tenang dong Nar , gausah terburu² gitu " ucap Archen sambil tertawa melihat Nara sepertinya terlalu bersemangat






First melihat hari bulan yang ada di hp nya dan itu sudah memperlihatkan tanggal 25 . " dih keberuntungan lu nih Nar , gak nyampe seminggu . tanggal 30 lu harus ketemu gw kalo mau ngirimin barang nya . " ucap First kepada Nara .






DESTINY 2 SOULS                   [PONDPHUWIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang