13

574 40 7
                                    











kini Nara dan Archen sudah tiba party ultah si Angle itu . oh ya tidak lupa dua bocil yang satu nya di gandeng Nara dan yang satu nya di gendong Archen . kedua nya memasang riak wajah ngeri dan kelihatan takut²







flashback




" kak mau ikut gamau tinggal sendirian sama Shogun . "




Nara bergeleng laju begitu juga Archen . kini Shogun sudah menangis di gendongan Phuwin karna mendengar bunyi petir dan suasana di luar kelihatan ingin hujan .





Nara juga bisa melihat wajah Phuwin kini tertahan² ingin menangis apabila sesekali bunyi petir di atas sana berdentuman . itu membuat hati Nara berbelah bagi sama ada membawa Phuwin dan Shogun ataupun dia tetap meninggalkan dua orang itu di mansion tanpa belas kasihan sedikit pun . tapi melihat Phuwin begitu canggung menenangkan Shogun yang kini membandel di gendongan nya membuat Nara tidak tega




" gimana nih Nar , apa kita gausah ke party nya si Angle ??  ga tega gw cok ninggalin mereka " ucap Archen sayu tidak tega melihat Shogun sudah menangis sesengukkan di gendongan Phuwin





" sial Chen , ntar daddy bisa ngamuk kalo tau kita gak hadir ke acara itu ." bantah Nara lalu melihat ke arah Phuwin yang menepuk² pelan punggung Shogun yang bergetar karna menangis di dakapan nya . kini otak Nara kian membuntu tidak tahu harus gimana . dalam masa yang sama dia juga takut kalo sakit kepala Phuwin menyerang semula kayak tadi akibat kewalahan menjaga Shogun sendirian





" Phuwin ayo tukar pakaian mu . Chen gantiin baju Shogun " arah Nara membuat Archen terlopong . " lu mau bawa mereka Nar ?!?" tanya Archen tidak percaya .
" gimana kalo rahsia kita ketahuan ???" tanya Archen lagi .






Nara tidak memedulikan soalan itu lalu memegang kedua pipi Phuwin .
" Phuwin dengarin gw , kalo sekiranya ada yang nyapa lu , lu harus bilang lu itu cuman SAHABAT gw . ngerti ?! "
Phuwin mengangguk faham






Nara beralih ke arah Shogun
" Shogun dengarin daddy . kalo Shogun gamau daddy di pukul Shogun harus manggil daddy kayak Shogun manggil paman Archen . Shogun gabole panggil daddy selagi kita masih di acara itu . ngerti ?? Shogun harus panggil daddy
" paman " . okey Shogun ???" terang Nara lembut ke arah Shogun





" hiks baik daddy "
" anak baik , sana ikut paman Achen tukar baju nya . harus ganteng² ya "
Nara mengelus kepala Shogun lalu Archen menggendong nya .





" benaran nih keputusan nya Nar ? takut gw anjir " tanya Archen hampir tidak percaya . Nara menghela nafas berat lalu mengangguk .
" sebelum ke acara nya harus beli pelitup muka dulu untuk dua orang ini " terang Nara dan Archen mengangguk faham











end flashbcak












" kak , emang harus gandeng tangan ya kak ? " tanya Phuwin polos . Nara seketika sadar rupanya dia belum melepaskan gandengan tangan nya bersama Phuwin sejak keluar dari mobil tadi . cepat² Nara menarik tangan nya lalu berdeham bagi menghilangkan rasa malu .





" ingat kalo ada orang nyapa nanya kamu siapa ngomong kalo aku ini teman mu , ngerti " pesan Nara . Phuwin tersenyum sadar Nara merubah nada panggilan nya lalu mengangguk .
" jangan buka mask nya juga " pesan Nara lagi . " iya kak iya " jawab Phuwin





DESTINY 2 SOULS                   [PONDPHUWIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang