Pagi hari...
Manda berangkat ke sekolah dengan mengendarai motor sportnya. Hari ini, ia pergi sendirian tanpa ditemani Indira, karena trauma yang dialami Indira semalam belum sepenuhnya hilang. Gracio melarangnya untuk pergi ke sekolah terlebih dahulu.
Setibanya di parkiran sekolah, Manda melihat Adel bersama geng Alga yang sudah menunggu kedatangannya.
Adel turun dari motornya dan berjalan menghampiri Manda yang sedang memarkir motor. "Gimana kondisi Indira?" tanyanya dengan perhatian.
"Ia masih sedikit trauma, Kak," balas Manda dengan nada khawatir. "Papa Cio menyuruhnya untuk tidak masuk sekolah hari ini."
Adel dan geng Alga mengangguk mendengar jawaban Manda. Mereka semua lantas beranjak menuju kelas, mengingat bel masuk akan segera berbunyi.
Selama berjalan menyusuri koridor sekolah, Adel tidak bisa menahan rasa penasarannya tentang ucapan dari Doniel semalam.
Ia kemudian bertanya pada Manda, "Eh, Manda, apa yang sebenarnya papa Doniel maksud dengan ucapannya semalam? Ada yang penting?"Manda hanya dengan mengenditkan kedua bahunya. ''Entahlah kak!, papa gak ngasih tau apapun ke gua, perihal ucapannya semalam.'' Jelas Manda.
Disaat tengah jalan, Callie dan Raisha terlihat berlari menuju Manda.
"Manda!" panggil Callie, suaranya penuh semangat.
Manda dan anggota Geng Alga lainnya menghentikan langkah, lalu membalikkan badan ke arah Callie dan Raisha yang mendekat.
"Ada apa, Callie?" tanya Manda, merasa penasaran.
Callie dan Raisha terengah-engah, mencoba mengatur napas mereka setelah berlari.
"Kalian berdua kenapa?" tanya Manda, dengan sebelah alis terangkat, menandakan rasa curiga.
"Hah... hah... hah, In-Indira..." Callie mengucapkan kata-kata itu dengan kesulitan, tampak cemas.
"Tenang, tenang! Tarik napas," ucap Erllan dari belakang, mendekat untuk membantu.
Kedua perempuan itu pun mengikuti Instruksi dari Erllan. Setelah dirasa tenang, Callie lantas melanjutkan kalimatnya yang terputus tadi.
"In-Indira gimana kondisinya? Dia selamat, kan? Atau gimana?" tanya Callie dengan panik, ekspresinya terlihat cemas.
Manda memutar bola matanya sambil menghela napas. "Dia nggak papa, Callie. Cuma dia masih syok karena kejadian semalam," jawabnya dengan tenang.
Raisha mendekat, berusaha menenangkan. "Jadi, dia butuh waktu untuk pulih, ya?"
Manda mengangguk. "Iya, papi Gracio melarangnya masuk sekolah hari ini. Kita harus mendukungnya agar cepat pulih."
Callie dan Raisha mengangguk mendengar ucapan Manda.
"Yaudah kalau begitu, Man. Oh, ya, pulang sekolah nanti kita ke rumah Indira," ajak Raisha, semangat.
"Emm... kayaknya jangan dulu deh, Rai. Soalnya Indira kelihatannya masih syok," cegah Manda, menyampaikan kekhawatirannya. "Nanti, kalau kondisi Indira sudah sedikit membaik, aku kabarin ke kalian."
Callie menatap Manda dengan pengertian. "Kita harus sabar, ya. Yang penting Indira bisa pulih dulu."
Raisha mengangguk setuju. "Iya, semoga dia cepat kembali seperti semula."
Manda tersenyum, melihat kedua sahabat Indira yang bisa mengerti akan kondisi kekasihnya itu.
Teeeet ... teeeet ... teeeet ....
Bel masuk pun kini berbunyi, menandakan seluruh siswa SMA FAV48 harus segera masuk ke kelas dan mengikuti jam pertama pelajaran.
Seluruh anggota Geng Alga pun lantas pergi menuju ke kelas mereka masing-masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine on New year's(MANDIRA)
RomanceArmanda anak seorang Pebisnis terkenal di Asia Tenggara yang ingin mengembalikan kejayaan Organisasi yang hancur akibat persaingan yang tidak sehat.yang dimana ia harus merahasiakan identitasnya dari orang yang ia cintai yang merupakan anak dari r...