11. Dituduh ngintip

123 7 4
                                    

Yey! View nya udah 1rb 💗
Lopyu banyak-banyak buat kalian 💗🤧

***

"Bisa nggak, sih! Jangan ngikutin gue terus?"

Gian menyentak Bianca dengan emosi. Saat ini dia sedang kesal, karena berangkat telat dan harus dihukum. Gadis inilah penyebabnya.

Padahal Gian ingin merubah dirinya agar menjadi lebih baik. Tetapi sepertinya orang-orang akan tetap ragu, untuk mempercayai Gian yang akan merubah perilaku bandelnya.

Sedangkan Bianca, dia diperbolehkan masuk karena posisinya yang sedang menjadi murid baru. Gian sendiri harus merasakan teriknya panas matahari akibat kelalaian Bianca.

Gadis itu lupa membawa berkas-berkas susulan yang harus ia berikan kepada kepala sekolah dan kaur kesiswaan. Karena terpaksa, Gian harus pergi ke Rumah Bianca, untuk mengambilnya sebelum berangkat.

Dia pindah kesini secara mendadak. Baru kemarin dia mendaftar.

Karena sogokan uang dari ayahnya Bianca. Akhirnya Bianca diterima di sekolah ini dengan cepat.

Bianca terdiam sejenak ketika Gian menatapnya tajam dengan tatapan tidak suka.

"Aku nggak terlalu tau tentang Sekolah ini, Gian!" ujarnya.

"Temenin aku dong, please!" Ia memeluk lengan Gian, berusaha membuat Gian luluh.

"Gak!" Lelaki itu menolak. Ingin melepaskan tangan Bianca dari lengannya.

Tetapi gadis itu malah semakin mengeratkan pelukannya di lengan Gian. Menghentak-hentakkan kedua kakinya seperti anak kecil yang sedang merengek.

Gian berdecak karena merasa risih. Apakah dia harus membantu Bianca beradaptasi?
Kenapa dia tidak mencoba berkenalan dengan teman sekelasnya? Apakah temannya ikut risih?

Ngomong-ngomong tentang kelas Bianca. Kebetulan sekali dia sekelas dengan Citra.

Ah! Rasanya Gian ingin kesana.

Menuruti isi kepalanya. Gian harus bertindak lebih tegas. Dia melepaskan tangan Bianca, lalu ia hempaskan dengan kasar.

Lelaki itu pergi, meninggalkan Bianca yang terdiam mematung ditempat. Gadis itu mendengus sebal melihat Gian meninggalkannya.

"Ck! Gian, Gian. Mungkin sekarang ini lo masih belum bisa gue dapetin. Tunggu aja kedepannya! Gue pastiin kalo lo bakal jatuh cinta sama gue!"

***

"Disini ada Citra nggak? Dicariin si Gian, nih!" Lea, teman Citra. Dia baru saja bertanya kepada seisi kelas.

"Ga ada. Kayaknya dia ke toilet, deh!" jawab salah satu murid.

Setelah mendengar itu, Gian pergi tanpa berkata apa pun. Tujuannya saat ini adalah toilet wanita. Apakah Gian akan masuk kesana? Oh, tentu tidak! Dia hanya menunggu di luar.

***

"Oy!" Tiba-tiba ada yang memanggil Gian dari belakang. Dia tau siapa itu. Sudah terdengar dari suaranya yang
cempreng seperti tikus kejepit.

Gian berbalik badan, lalu mendapati Diki yang sedang menatapnya dengan lirikan menyelidik. Takut jika temannya melakukan tindakan yang tidak-tidak.

"Ngapain lo di depan toilet cewek?" Diki masih menatap Gian penuh selidik.

"Ngintip!" tekannya.

Gadis Lugu Milik GianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang