Hari ini, Gian dengan semangat berangkat ke Sekolah. Tak lupa, dia menjemput Citra, untuk berangkat bersamanya.
Ia sempat mengikuti akun Media Sosial Citra, dan bertanya Alamat Rumah gadis itu.
"Assalamu'alaikum."
Gian mengucap salam sembari membunyikan Bel. Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya keluar dan membukakan pintu untuknya.
Wanita itu menggeryit bingung. "Siapa, ya?" tanya Wanita yang sebenarnya adalah Ibunya Citra. Panggil saja, Kinanti.
"Saya Gian, Tante. Pacarnya anak Tante," jawab Gian sembari tersenyum ramah. Ia menyalami tangan Kinanti dengan sopan.
Sedangkan Wanita itu masih saja merasa bingung. Karena kurang paham dengan ucapan Gian.
"Anak saya ada dua. Yang mana, ya?"
Baru saja ingin menjawab, tiba-tiba seorang lelaki datang dari belakang, dan menyahut. Sehingga Gian tidak jadi berbicara.
"Ih, Bunda! Ini pacar aku, Bun!" ujar lelaki itu, yang tak lain adalah Kakaknya Citra.
"Sayang, ayo masuk! Bunda biarin aja di sini."
Plakk!
Kinanti memukul pantat Anaknya, sehingga membuatnya meringis sakit. "Pinter banget kamu cari pacar yang ganteng. Walaupun kamu mukanya kayak curut."
Seketika Gian terbelalak kaget. Bukan kaget karena Kakak Citra mengaku-ngaku sebagai pacarnya. Tetapi merasa kaget karena Kakak Citra itu laki-laki. Dan kenapa Ibu tua ini percaya dan tidak kaget seperti dirinya? Apakah Kakak Citra seorang Gay?
Wanita itu tersenyum kepada Gian. "Ayo masuk, Nak! Jangan di depan pintu."
Gian kebingungan, dia mencoba menjelaskan.
"Anu, Tante. Anu ...." Gian bingung caranya untuk memberi tahu. "Gian pacarnya Cetra. Eh, Cetro. Eh, Cutro. Ishhhh! CITRA!" Ia menabok mulutnya yang terus-menerus salah menyebut. "Itu maksud saya, Tante." Gian nyengir lebar karena merasa malu.
Lelaki itu tertawa keras begitu Gian mencoba menjelaskan dengan wajah panik. Apalagi dengan kata-kata yang belibet seperti tadi. Sungguh, ingin sekali dia merekamnya dan menunjukkan vidionya kepada Citra.
"Owalah. Kamu pacarnya Citra." Kinanti mengangguk mengerti. Dia menampol mulut Anaknya yang terus tertawa lebar. "Awas, lalat masuk nanti!"
Setelah itu, Gian diajak masuk.
Gian duduk di sofa ruang tamu. Dan ditemani oleh Bagas. Kakaknya Citra. Nama lengkapnya adalah, Bagas Pradita.
Ayah Citra sedang berada di luar Kota, dan saat ini sedang tidak ada di Rumah. hanya ada Citra, Bagas, dan Ibunya. Serta asisten rumah tangga yang tidak terlalu sering bekerja. Karena Ibu Citra lebih senang melakukan pekerjaan rumahnya sendiri.
"Heh! Sejak kapan lo jadi cowoknya adek gue?" tanya Bagas sembari mengangkat dagunya, bermaksud bertanya.
Dia sedang mengunyah gorengan yang disediakan untuk Gian. Sebelah kakinya ia naikkan ke sofa. Persis seperti Bapak-bapak yang sedang ngopi di pos ronda.
Sungguh, pagi ini Bagas terlihat begitu bar-bar. Dan itu adalah sifat aslinya, yang hanya ia tunjukkan di Rumah serta kepada orang-orang tertentu yang ia sukai.
Sangat beda dengan pertemuan Gian dan Bagas pertama kali. Masih ingat ketika Gian ngehalu dan akhirnya Bagas menyuruhnya minggir, karena motornya menghalangi jalan? Ya, saat itu Bagas terlihat seperti orang yang galak, tegas, dan cuek. Eh, ternyata belum tau aja.
"Baru kemarin, Kak." Gian menjawab seramah mungkin, mengingat lelaki dihadapannya adalah Kakaknya Citra.
"Kalo sama Adek gue ga usah macem-macem. Mentang-mentang Adek gue ga bisa galak," ujarnya memeringati. Matanya mendelik malas, lalu kembali menggigit gorengan yang ada di tangan nya.
Gian hanya mengangguk sembari tersenyum kikuk. Ingin sekali Gian menonjok muka Calon iparnya, yang mukanya begitu menyebalkan. Dia bukan tidak berani, tetapi takut jika tiba-tiba tidak direstui. Kalau bukan karena itu, pasti tangan kasarnya sudah akan melakukan tindakan tersebut.
"Btw, lo cowok pertama Adek gue. Jangan kecewain dia!"
•••
Aku lagi seneng banget!
Cerita ini peringkat 21 #ceritapendekSemoga melesat pembacanya 🤧🥺
Entah tagar itu bertahan sampe kapan.Btw, pencet bintang se-susah itu, ya?
Jangan lupa VOTE ‼️
Lopyu banyak-banyak buat kalian.
Semoga hari kalian berjalan dengan bahagia tanpa ada kesedihan🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Lugu Milik Gian
Short StoryBagaimana kisah Gian yang tertarik dengan seorang gadis lugu? Tetapi harus melakukan tindakan kurang ajar hanya untuk menyatakan bahwa dia sudah di cap menjadi miliknya. Gadis lugu seperti Citra, harus menjadi pacar seorang lelaki badboy dan nakal s...