" hiks, hiks... Kakak, aku mau pulang, aku selalu di katain anak nakal dan ga pantas sekolah, karena aku buat ibu sama bapak di panggil tuhan... Hiks, hiks... " Ucap anak kecil yang menangis pilu di pelukan jisung.
Dia adalah reza anak panti yang tinggal bersama jisung, reza bilang dia selalu di ejek. Tapi hanya sebatas ejekan, tapi tetap saja dia merasa sakit hati...
Jisung sebenar nya sudah menegur anak tadi, bahkan anak tadi juga sudah meminta ma'af dan tidak akan mengejek reza lagi, karena jisung juga sudah memberi pengertian kepada anak itu yang bernama chenle...
Dia juga sudah di beri peringatan oleh guru di situ, kini sekarang reza yang terus menangis meminta pulang,
Alhasil jisung membawa reza pulang untuk menenangkan nya, dan besok harus sekolah lagi...Jisung jadi teringat dulu saat dia juga di bully karena dia anak panti dan hanya anak beasiswa, tapi jisung tidak diam dia melawan siapa saja yang membully nya, alhasil jisung harus di cabut beasiswa nya. Jadi lah jisung sekolah sambil bekerja...
Setelah mengantar reza pulang dan kebetulan ada mark di rumah. Mark langsung menasehati reza untuk tetap sekolah, dan terus mema'afkan teman - teman nya yang tidak baik. Karena sebenar nya mreka anak baik hanya saja mereka di beri kelebihan jadi mreka lupa jika diri nya baik...
Jisung langsung pergi ke kantor setelah urusan nya selesai, karena dia memang izin kepada jaemin untuk datang agak siang karena mengurus sekolah adik - adik nya...
Di kantor :
Jisung dan jaemin tengah sibuk dengan persiapan meeting nya, karena sehun meminta meeting mendadak, jadi lah jisung harus mengerjakan lebih awal materi nya, sementara jaemin dia tengah memeriksa berkas yang lain sebelum meeting nanti...
Haechan datang kepada jisung memberi kan berkas untuk di review oleh jisung, sebelum di berikan kepada jaemin. Bukan hanya satu tapi banyak, karena bukan hanya dari haechan saja tapi dari karyawan yang lain juga.
" Waw, jie ini kerjaan mu menumpuk sekali, bukan nya kau biasa sangat telaten... " Tanya haechan kepada jisung yang tengah sibuk...
" Pekerjaan untuk hari ini sebenar nya sudah rapih, tapi tiba - tiba ada meeting mendadak, dan bos kamu tuh tiba - tiba meminta data semua proyek - proyek yang akan di bangun, jadi lah semua numpuk hari ini... " Jawab jisung santai sambil mengerjakan pekerjaan nya...
Jisung sangat kewalahan, sampai dia tidak sempat makan siang... Hingga suara telpon berbunyi dari bos nya..." Jie, mana berkas yang untuk PT trinta, tolong antar kan ke ruangan saya... " Ucap jaemin dalam telpon lalu mematikan nya...
Jisung menghela nafas, dan haechan menyemangati nya karena melihat jisung sangat kelelahan...
Jisung sudah di ruangan jaemin, dia memberikan berkas itu, tapi saat jisung akan kembali ke meja nya, jaemin marah karena berkas nya ada yang salah, entah kenapa jaemin bisa sampai marah besar, bahkan kerjaan jisung juga hari ini sangat banyak...
" Ini ada yang salah jisung, apa kau ini baru mengerjakan apa yang saya pinta ? " Teriak jaemin kepada jisung...
" Ma'af pak, nanti saya rapihkan kembali... " Ucap jisung sambil meminta berkas di lengan jaemin untuk dia revisi...
" Sebenar nya apa yang membuat kamu lalai hari ini jisung, kenapa ? " Tanya jaemin kembali dengan nada teriak...
" Ma'af pak, saya sedang menyiapkan materi untuk meeting dengan pak' sehun dan juga beberapa proyek yang bapak minta hari ini saya periksa, jadi saya sedikit ada kelalaian mungkin, ma'af kan saya... " Jawab jisung sudah menahan air mata nya...
" Berkas sehun, apa penting nya itu, saya kan meminta proyek yang saya pinta, apa bos kamu itu sehun sampai kamu lakuin semua nya dengan detail, sementara apa yang saya pinta kamu tidak serius mengerjakan nya... " Teriak jaemin yang lagi - lagi emosi nya meluap...
Jisung sudah mengeluarkan air mata nya, jaemin memang sering membentak nya, tapi entah kenapa kali ini dia merasa sakit hati, entah karena jisung yang kecapean atau apa...Setelah meminta ma'af jisung langsung membawa berkas itu, dan keluar...
Jaemin yang melihat itu langsung diam, kali ini dia sedikit kelewatan, entah jaemin pun bingung, kenapa dua bisa se emosi ini, di tambah jisung selalu bahas sehun kakak nya, dari semalam pulang...
Flashback on :
Setelah selesai makan malam dengan sehun dan keluarga nya, jisung pulang di antar oleh jaemin, awal nya jisung menolak tapi jaemin memaksa untuk mengantar nya...
Selama di jalan jaemin dan jisung berbicara tentang semua nya yang akan di lakukan dan jaemin pun tidak ada rasa emosi...
" Apa proyek ini sangat membuat kamu bahagia, kenapa kau terlihat sangat bahagia jisung ? " Tanya jaemin karena jisung terus tersenyum...
" Ahh, ia pak, sehun itu idol favorite saya, saya sangat senang bisa bertemu dengan dia, di tambah bisa mengerjakan proyek dengan nya langsung... Aku sangat senang... " Jawab jisung dengan senyuman yang terus dia tunjukan...
" Hmm, segitu senang nya kah kau sama dia... Apa bagus nya dia... " Ucap jaemin ketus.
" Tentu saja, sehun itu sosok idaman, dia ganteng, berbakat, pintar, dan baik hati... Ahh, saya tidak bisa membayangkan jika saya menjadi pasangan nya... " Jawab jisung dengan suara dan senyuman yang semakin membuat jaemin marah...
" Hah, apa bagus nya dia, sudah kau lakukan saja profesional mu di kerjaan, jangan berpikir untuk bisa dengan idol mu itu... " Ucap jaemin ketus, membuat jisung sedikit kaget karena jaemin tiba - tiba marah...
Jisung diam karena dia berpikir jaemin sudah biasa seperti ini, jadi jisung hanya diam saja...
Flashback off :
Jisung langsung membenar kan semua nya yang tadi jaemin perintah kan, jujur jisung sangat lapar karena memang dia belum makan siang juga,
Jisung sedikit mengusap air mata nya yang menetes, jaemin melihat itu dari kaca ruangan nya...Jisung kembali mengerjakan semua nya, setelah 1 jam jisung merevisi semua nya, jisung langsung memberikan berkas itu kepada jaemin, jisung juga langsung pamit keluar karena akan menyiapkan meeting dengan sehun...
Di tempat lain ada jeno dan renjun yang semakin jauh, jeno benar - benar menghindari renjun secara fisik, dia hanya berbicara seputar pekerjaan...
" Malam ini kita akan makan - makan, tolong kamu beri kabar kepada semua karyawan, kita makan di cafe mark saja... " Ucap renjun kepada jeno...
Jeno mengangguk dan langsung keluar memberitahukan kepada karyawan lain...
" Sebenar nya ada apa dengan anak itu, kenapa dia semakin aneh... " Gumam renjun...
Di meja nya jeno sangat kesal jika mengingat itu semua, dia setiap hari selalu tersiksa, dia tidak ingin mengingat tapi dia selalu mengingat nya, mengingat tentang dia yang di katai bodoh oleh renjun...

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang dia
Teen Fiction( revisi ) cerita sebelum nya aku ga nemu feel nya, jadi aku rombak semua nya... semoga suka semua...