Brrruuaakkkkk...
Suara kencang yang jisung lihat di depan mata nya membuat dia lemas, bahkan dia semakin kemas saat mark keluar membawa tristan dengan keadaan lusuh, sedang ibu panti, mark tidak sempat menyelamat kan nya, karena ibu panti bersi keras meminta mark menyelamat kan tristan, saat mark akan kembali lagi reruntuhan itu menghalangi mark dan kobaran api semakin kencang...
" IBUUUUUU... " jisung teriak dan akan berlari, tapi di tahan oleh jaemin, sementara renjun dan jeno membantu mark, yang juga sudah lemas karena menolong smua adik - adik nya, dan lemas karena tidak bisa menyelamatkan ibu nya...
" Lepasin jie, jie mau cari ibu, lepasin jie... Ibu... Hiks, hiks... Ibuuuuuuu... " Jisung terus berontak dan berakhir jisung pinsan lemas... Mark pun sama dia pinsan di tangan renjun dan jeno...
"Ini belum seberapa jisung, lihat aku tidak main - main dengan ucapan ku, ini baru awal, lihat kamu akan hancur di tangan ku... " Ucap seseorang yang berada di balik pohon...
Api berhasil di padamkan, anak - anak semua selamat hanya ibu panti yang tidak selamat, semua anak - anak di bawa ke rs oleh jaemin dan renjun, termasuk jisung, dan mark begitu juga ibu panti yang sudah di temukan tidak bernyawa...
Di rumah sakit :
Jisung masih belum sadar, sedangkan mark dia sudah sadar dan di obati luka nya, sedangkan anak - anak yang lain mreka semua sudah di obati dan di tenangkan, bahkan beberapa sudah di bawa renjun dan jeno ke rumah jeno, sementara sampai nanti jaemin mendapat kan rumah untuk mereka...
Mark terus memandangi adik nya yang masih pinsan, mark tidak bisa membayangkan bagaimana nanti saat jisung sadar dan tahu bahwa ibu sudah tidak ada...
" Permisi, tuan jenazah harus sudah di urus untuk pemakaman nya, apa bisa untu di selesaikan semua persyaratan dan biaya nya... " Ucap perawat kepada mark,
Mark hanya diam dia masih memandangi jisung, lalu jaemin memberikan kartu untuk pembayaran semua biaya nya..." Hiks, jie... Ma'afkan kakak jie... " Ucap mark tiba - tiba menangis...
" Tenang lah kak'mark, nanti kita jelasin kepada jisung pelan saat dia sadar nanti... " Ucap jaemin...
" Eungh... " Jisung mulai sadar dia langsung duduk dan melihat mark langsung menangis...
" Ibu... Kak' mark ibu ka... Ibu...
Jie mau ke ibu kak... Hiks, hiks... " Jisung sadar dan langsung menangis...Mark dan jisung menangis, jaemin yang melihat itu memilih untuk keluar memastikan semua nya sudah selesai, dan pemakaman nya juga bisa di laksanakan pagi...
Jisung dan mark masuk ke ruangan dimana ibu panti di istirahatkan sebelum di bawa ke pemakaman...
( Aku sengaja simpen video dear mom dari SNSD karena lagu nya dalam bgt tentang kasih sayang ke ibu )
Di tempat jeno dan renjun :
" Terima kasih ya jen, lo udah bantu gua buat nenangin mereka, besok kita ajak mereka ke pemakaman, dan pindah ke tempat yang udah jaemin beli buat sementara... " Ucap renjun kepada jeno...
Mata jeno terus menatap anak - anak yang tengah tertidur, dia sangat tahu rasa nya bagaimana hidup di panti, karena jeno juga anak angkat dari ibu warung yang mengadopsi nya,
Melihat jeno yang seperti tulus memandangi anak - anak, renjun menepuk pundak jeno...
" Ahh, ia tadi kamu bilang apa... " Ucap jeno karena kaget renjun pegang pundak nya...
" Terima kasih... " Jawab renjun
" Ia, sama - sama... " Jawab jeno
" Sesekali menjadi lemah juga tidak menurunkan tingkat keren ko, jadi jika ingin menangis, tentu saja boleh... " Renjun menatap jeno yang juga menatap renjun dengan mata yang sudah berkaca - kaca...
Baru kali ini renjun mau memeluk jeno, dan baru kali ini dia melihat jeno begitu rapuh, padahal dari zaman dia sering makan di warung ibu nya saja, jeno selalu betingkah seperti preman dan selalu galak, tapi siapa sangka sekarang dia sangat rapuh.
Pagi ini semua sudah siap, ibu jeno sudah memanggil renjun dan anak - anak untuk sarapan sebelum ke acara pemakaman ibu panti...
" Semua nya sarapan dulu ya, anak - anak ayo makan sayang, jeno, renjun, sarapan nak... " Ucap ibu jeno...
" Terima kasih ibu... " Jawab anak - anak berbarengan...
Kini semua nya sudah siap untuk ke pemakaman, termasuk jisung dan mark, hari ini jaemin juga mengosongkan semua jadwal nya entah kenapa jaemin begitu peduli kepada sekertaris nya ini, bahkan jisung juga sudah meminta agar jaemin tetap bekerja saja, dan dia hanya izin cuti hari ini, tapi tetap jaemin memilih untuk menemani sekertaris nya, sedang kan renjun dan jeno mreka mungkin akan ke kantor lagi untuk bekerja dan menghendel beberapa pekerjaan jaemin dulu...
Pemakaman selesai dengan sangat tenang, mark begitu sedih, apalagi dengan adik - adik nya, jisung dia lebih parah berapa kali dia pinsan karena tidak sanggup melihat semua nya...
" I ibu hiks, apa jie nakal sampai ibu tinggalin jie, hiks, jie belum bahagiain ibu, hiks, jie masih nakal ya bu... " Ucap jisung lirih di samping mark...
Mark memeluk jisung lembut, dia begitu sakit, hancur melihat adik - adik nya menangis seperti ini...
Jika boleh di tukar mungkin mark lebih baik yang pergi asal ibu masih ada bersama adik - adik nya...Jisung dan mark juga adik - adik nya kini tinggal di sebuah kontrakan kecil yang jisung sewa sementara, sebenar nya jaemin sudah membelikan rumah tapi jisung menolak dengan alasan dia tidak ingin menjadi bahan omongan terus menerus...
Alhasil di sini lah mreka di rumah yang tidak begitu besar tapi tidak kecil, sederhana dan bisa membuat semua nyaman...
" Kak' mark... Tetap di samping jie ya, jangan pernah tinggalin jie... " Ucap jisung kepada mark...
" Kakak akan selalu ada di samping kamu sampai kamu menikah nanti, jadi terus lah bahagia... " Jawab mark...
Jisung hanya tersenyum dan lagi - lagi dia menangis karena benar - benar semua nya terasa menyakitkan...
Pagi hari :
Semua adik - adik mark bersiap ke sekolah, begitu juga jisung, mark akan tetap istirahat dan mungkin akan buka cafe besok. Jadi skarang dia hanya akan membersihkan cafe nya dan kembali pulang...
Di kantor jisung sudah sampai dan sangat pagi, dia menyiapkan berkas - berkas untuk jaemin, dia juga menyiapkan sarapan untuk jaemin karena sebentar lagi dia datang...
Jika di tanya masih sedih atau tidak tentu jisung masih sedih, tapi dia akan profesional jadi dia akan tetap bekerja seperti biasa, sampai dia bisa membelikan rumah yang lebih nyaman lagi untuk adik - adik nya...
" Selamat pagi pak " ucap para karyawan yang menyapa kedatangan jaemin, begitu juga jisung yang menyapa jaemin saat lewat meja nya...
" Selamat pagi pak... " Ucap jisung lalu mengangkat kepala nya saat jaemin meminta agar dia masuk dan menyiapkan semua agenda nya hari ini...
" Permisi pak, ini saya bawakan sarapan bapak,
Dan ini beberapa agenda bapak hari ini, beberapa ada yang harus bapak datang, beberapa ada yang bisa di wakilkan... Silahkan pak... " Ucap jisung begitu sopan dan jelas kepada jaemin...
Jaemin menerima tab untuk melihat agenda nya hari ini, dan dia mengiyakan dan mendiskusikan semua nya dengan jisung apa yang harus dia utamakan... Dan memang jisung yang sudah memahami jaemin mreka selalu sependapat dalam memilih untuk kerjaan...

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang dia
Ficção Adolescente( revisi ) cerita sebelum nya aku ga nemu feel nya, jadi aku rombak semua nya... semoga suka semua...