warning: konten aktivitas seksual.
$$$
Kimi memang mengenal Abbercio sejak keduanya masih di bangku sekolah, tapi ia sebenarnya tidak sampai paham bagaimana laki-laki itu di setiap detik hidupnya.
Ketika sudah menikah, Kimi baru tahu kalau suaminya itu sangat pekerja keras. Kimi tahu Abbercio adalah seorang pekerja keras, tapi ia tidak tahu kalau laki-laki itu sangat berintegritas.
Karena jabatan menggiurkan yang telah dijanjikan harus ditunda dan ia justru kembali ke titik nol, membuat Abbercio jauh lebih rajin lagi. Laki-laki itu sudah berpesan pada Kimi dari jauh hari tentang ketiadaan bulan madu untuk keduanya, dan ternyata saat hari Senin tiba, ia langsung melesat ke kantor pagi-pagi sekali.
Kimi sampai kewalahan!
Oh, untung saja Kimi terbangun ketika laki-laki itu tidak sengaja menjatuhkan jam tangan saat hendak ia pakai. Perempuan yang masih beradaptasi dengan status barunya itu langsung dibuat kaget ketika melihat Abbercio yang sudah rapi dan wangi di pukul enam pagi. Bahkan, para pekerja rumah tangga saja belum datang!
Alhasil Kimi lah yang dengan kecepatan penuh membuatkan sarapan simpel yang sebenarnya tidak Abbercio minta.
"Aku bangun pagi bukan untuk ngerepotin siapa-siapa, Kimberly. Kamu boleh tidur lagi," ucap laki-laki itu ketika sedang memilih dasi.
Kimi menggeleng tegas. "Harus sarapan! Kamu kan pasti banyak pekerjaan, aku yakin kalau gak makan di rumah, kamu nanti malah gak makan."
Abbercio hanya menghembuskan napas pelan dan mengangguk. Laki-laki itu menyantap jus wortel serta telur dan tomat orak-arik yang sepertinya cepat tersaji.
"Kamu makan apa?" tanya Abbercio yang melihat satu porsi untuk semua makanan yang Kimi sajikan.
"Aku sarapan smoothies," jawab Kimi ceria. "Aku kan diet, Cio."
"Ini juga kalorinya gak banyak," komentar laki-laki itu sambil menyantap sarapannya.
"Iya, emang. Enak gak?"
Abbercio mengangguk. "Enak. Aku tahu kamu bisa masak."
Kimi tersenyum sumringah mendengar ucapan Abbercio. Memang dulu semasa kuliah, Kimi sering bereksperimen membuat berbagai jenis makanan dan tentu saja laki-laki itu lah yang akan ia datangi untuk menjadi orang pertama yang mencicipi semua masakannya.
Jujur saja, tidak ada masakan Kimi yang gagal. Ya, ada sesekali kurang bumbu, tapi bagi Abbercio yang memang bukan pecinta makanan dengan bumbu berat, ia tentu tidak masalah.
"Oh, iya! Aku udah dapat pekerjaan!" pekik Kimi tepat ketika blender berisi pisang dan stroberi itu menyala.
"Hah?"
Kimi menekan tombol off pada blendernya kemudian mendekati meja makan dengan cengiran lebar di bibirnya. "Aku. Udah. Dapat. Pekerjaan!"
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You
Fanfic(Series #13 Tanoto & Salim) Cio ingin berlari kabur, tapi Kimi adalah pelari hebat.