" Langsung ke mansion saja. "
"Baik nona. "
Seluruh tubuhnya terasa begitu pegal setelah belasan jam duduk mengudara untuk kembali ke tempat kelahiran setelah semua urusan bisnis yang tekah dia lakukan.
Air hangat dan segelas wine sepertinya cukup nikmat. Membayangkan itu membuat wanita dengan pakaian kantor serba putih tak sabar untuk segera sampai.
" Simpan saja mobil nya di depan, bapak bisa kembali ke paviliun. "
" Dia sudah pulang? " Lirih Alicia menatap satu mobil mewah di depan rumah.
Mansion besar yang sejak satahun lalu dia tempati bersama suami pilihan nenek nya begitu sepi. Seolah tidak ada kehidupan sama sekali, wajar saja karena pelayan sudah kembali ke belakang untuk istirahat. Ini jam dua pagi.
Senyum samar terpatri di bibir Alicia, dia menatap pintu kamar di depan nya. Dia tebak jika pria yang merupakan suaminya sudah tertidur pulas di dalam sana.
Pernikahan bisnis memang, namun wanita itu tidak bisa mengelak jika memiliki perasaan lebih kepada pria itu. Meskipun dia tak yakin jika perasaan nya terbalas.
Namun suatu saat dia yakin jika mereka akan saking mencintai, dia hanya perlu sabar dan tetap menjadi istri yang baik.
Cklek
"Ah lebih cepat. "
" Nghh iyaa, sebentar lagi aku sampai oh. "
Tak
Tas yang di bawa wanita itu terjatuh, jantungnya seakan berhenti berdetak menatap pergulatan panas di atas tempat tidur yang selama ini dia tempati.
" Matheo! "
Kedua orang itu tampak terkejut dan segera menutupi tubuh mereka. Pemilik nama yang di sebutkan terlihat kembali menguasai dirinya, menatap tenang wanita yang merupakan istrinya.
" Alicia, kau pulang? "
Tangan nya merangkul bahu polos di sampingnya yang tampak syok karena pergulatan mereka tertangkap basah oleh pemilim sah kamar.
" Menjijikan! Jadi ini alasan mu tidak pernah menyentuh ku?! " Nafas Alicia memburu dengan kedua mata berkaca-kaca.
" Baguslah kau lihat sendiri, aku tidak perlu susah payah menjelaskan. " Matheo menyeringai dan mengecup orang yang ada di pelukan nya.
" Tenang okay, kau aman. " Lirihnya menenangkan.
" Jendra sialan, aku menyesal menganggapmu sahabat! "
" Dan kau Matheo! Kusumpahkan kau akan menggilai seorang wanita di kehidupan berikut nya. "
Brak
" Cih, wanita pengganggu. Ayo sayang, kita lanjutkan. " Decihnya setelah Alicia pergi.
" Jadi kau akan menceraikan dia kan? " Cicit pemuda yang lebih kecil dan berada dalam dekap Matheo.
" Tentu saja. Dan kita akan hidup bahagia. "
" Terimakasih sayang. " Jendra mengulas senyum senang, dia duduk di atas dada pria itu.
" Tapi, aku lebih mencintai hartamu. "
Pemuda yang beberapa saat lalu terlihat menciut takut itu menyeringai, dengan gerakan kilat mengambil sebuah pistol di bawah bantal dan menembak kepala dan juga dada pria itu.
"Ka_u! " Bentak Matheo dengan mata melotot sebelum nyawanya benar-benar hilang.
" Hahaha, aku kaya sekarang. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan & Kesempatan kedua ( On Going)
Teen Fiction" Aku tidak akan pernah melepaskan kamu, berlarilah sejauh yang kamu bisa, Alicia. " " Aku menyesal menikah dengan mu! " - " Kak Cia, aku mencintaimu. " - Alicia merasa hidupnya berada di lingkaran gila. Dia seharusnya mati dan kembali ke dunia a...