Selesai kelas, kita ke cafe biasa. Mau ?"
" Boleh !! Kaka ngga ada kegiatan lain lagi ?"
Tangan pria itu terangkat melihat wajah antusias yang di perlihatkan gadis di depan nya, " ngga, cuma ada beberapa tugas yang bisa aku selesaiin nanti."
" Oke deh, nanti aku kabarin lagi kalo kelas aku sudah selesai." Angguk gadis itu, " Setelah ini kamu mau kemana kak ?"
" Aku mau ngerjain tugas di perpus" Kedua bibir nya tersungging manis setelah mengatakan hal itu. Dia menatap lamat, tanpa mau melewatkan sedikitpun ekspresi yang di perlihatkan gadis di depan nya.
" Ohh yaudah, kuliah aku sebentar lagi di mulai. Sampai ketemu lagi."
Pria itu mengangguk, memastikan gadis itu sudah masuk ke dalam ruangan sampai akhirnya dia berbalik badan dan pergi dari sana.
" Sore ini kalian mau kemana ? "
Alicia menoleh mendengar bisikan tiba-tiba di sampingnya, " Kenapa emang ?" Balas nya membalas perkataan Keira tak kalah membisisk, di depan mereka ada dosen yang tengah menjelaskan. Bisa kena omel jika ketauan berisik.
" Gue gak kemana-mana." Balas Jendra menyahut dari belakang.
" Gue mau ngajak kalian buat ke rumah Kevin, dia mau ngadain barbeque. gimana ? Bisa ?"
" Hubungan lo sama Kevin baik ?" Balas Alicia yang justru mengeluarkan pertanyaan lain. Dia menatap rumit sahabatnya itu.
" Tentu !! lo ngedoain kita putus ?"
Melihat mata Keira yang melotot galak membuat Alicia menggeleng pelan merespon itu, dia mengalihkan sejenak untuk menatap dosen di depan mereka sebelum kembali menatap Keira.
" Sorry Kei, lo telat. Gue udah ada janji sama Ka Ivan. Gak enak kalo batalin gitu aja."
" Keliatan nya lo makin dekat sama kating itu." Dengus Jendra berdecak pelan.
Tatapan Keira berubah jahil mendengar apa yang di katakan oleh Jendra, dia menyenggol pelan tangan Alicia, " Janji kemana sih ? Ajak aja gak papa, Kevin juga gak akan masalah kalo kita bawa satu member baru."
Alicia menggeleng mendengar itu, dia menjilat pelan bibir bawah nya dengan senyum tak sampai mata, " Sorry, gak bisa. Next time aja deh. Dan hubungan gue sama dia cuma sebatas kating sama adik tingkat, gak usah bikin gosip yang nggak-nggak."
" Ohh, kating." Ejek Keira.
Alicia menggeleng pelan dan kembali memfokuskan dirinya kedepan, tidak ingin membalas lebih banyak. Mengingat mereka bukan di waktu yang tepat.
Tidak ada yang banyak berubah dari kehidupan kampus Alicia dulu maupun sekarang, dia tetap masuk ke kampus yang di pilihkan oleh omanya yang merupakan kampus yang sama juga dengan Keira dan Jendra. Dan mereka lagi-lagi tidak bisa di pisahkan karena berada di jurusan dan juga kelas yang sama.
" Lo bisa susul kita kalo urusan lo sama ka Ivan udah selesai, barbeque nya di mulai nanti malam "
Ketiganya berjalan beriringan keluar dari kelas setelah dosen yang tadi mengajar sudah lebih dulu meninggalkan ruangan.
" Nggak deh, next time aja. Takut nya gue gak bisa kesana, gue juga masih ada urusan lain." Tolak Alicia tak enak.
" Yaudah deh kalo gak bisa, mau kencan ya lo ?" Tuding Keira tak henti-henti nya menatap jahil gadis itu.
Alicia memutar bola matanya jengah mendengar itu, " Berisik Kei, gak kaya gitu."
" Gapapa sih, kita dukung. Iya gak Jen?" Keira menyenggol pelan bahu Jendra yang di balas deheman tak minat dari pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan & Kesempatan kedua ( On Going)
Fiksi Remaja" Aku tidak akan pernah melepaskan kamu, berlarilah sejauh yang kamu bisa, Alicia. " " Aku menyesal menikah dengan mu! " - " Kak Cia, aku mencintaimu. " - Alicia merasa hidupnya berada di lingkaran gila. Dia seharusnya mati dan kembali ke dunia a...