7. Ternyata!

120 8 0
                                    

" Kita gak bawa Jendra? Ntar anak itu ngomel kalo kita pergi cuma berdua. "

Alicia menggeleng pelan di balik kemudinya, " Dia gak bisa, lagi di tempat lain katanya. "

" Oh pantesan. Sok sibuk banget tuh anak, biasanya juga gas kalo di ajak kemana-mana. " Gerutu Keira.

" Mungkin emang udah lebih dulu janjian sama yang lain. " Tutur Alicia menenangkan.

" Lo udah gak sibuk nih? " Tanya Keira terdengar meledek. Alicia hanya terkekeh mendengar pertanyaan itu.

" Ya lumayan lah, bisa nafas. "

" Oh iya. Denger-denger nih, minggu besok crystal bakal adain birthday party. "

" Dapet info darimana? "

" Dari temen-temen deket nya. "

Alicia mengangguk paham, sudah tidak aneh dengan acara-acara itu. Bahkan mungkin berlomba-lomba untuk paling mewah sebagai ajang pamer kekayaan.

" Tahun sekarang dimana? "

Keira melempar senyum dengan alis naik turun, " Clubbing. "

" Harusnya info gue ini akurat. " Lanjut Keira dengan senyum lebar.

" Biar ngga mendadak, ayo beli dress nya sekarang. " Antusias Keira. Sepertinya sangat tidak sabar untuk pesta minuman.

Alicia menggeleng tak habis fikir melihat itu, " Beli, beli. Kan ada dresscode nya pasti. "

" Oh iya juga. " Angguk nya setuju.

" Masih lama, ntar berangkat lagi aja. " Balas Alicia menyarankan.

Mobil yang di bawanya masuk ke basement pusat perbelanjaan yang mereka kunjungi.

" Yeay, shopping. " Seru Keira 

Alicia menggeleng melihat tingkat kekanakan sahabatnya itu, jika dilihat dari umur jiwa memang dia lebih tua tiga tahun daripada Keira.

" Ayo. Jangan jauh-jauh, takut lo di culik om. " Ejek Alicia.

Hanya beberapa jam berkeliling pusat perbelanjaan, bisa di bilang lebih cepat daripada biasanya. Namun di tangan Alicia maupun Keira sudah penuh oleh tas belanja.

" Gila. Kalap sih gue. " Seru Keira menatap belanjaan nya.

" Racun banget lo, gue niatnya cuma mau beli printilan. " Alicia menghela nafas kasar. Tetap membeli barang tujuan nya, namun melebihi list. Sangat.

" Gapapa, self reward. "

" Rumus hidup lo, boros berlindung self reward. " Cibir Alicia

Keira tertawa renyah dan mengangguk membenarkan. Selama ada duit, gak masalah. Itu prinsip Keira.

" Eh wait wait. " Tahan Alicia saat mereka akan masuk ke dalam lift.

" Kenapa? "

Alicia tak menjawab, gadis itu menarik tangan Keira untuk menjauh dari pintu lift yang terbuka.

" Liat, itu Jendra. " Ucap Alicia. Menunjuk seorang pemuda yang tidak jauh dari mereka.

" Oh iya bener. Dih, samperin ayo! Ngomongnya ke tempat lain, lah malah kesini. "

"Jangan. " Tahan Alicia. "Sebenarnya gue gak bilang ke mall ini. Tapi yang satu lagi. Jadi dia gak tau kalo kita ke sini." Ralat Alicia.

" Dia sama siapa ? Sepupu nya kah? " Gumam Keira. "Dari postur belakang nya aja tegap banget, pasti ganteng." Lanjut Keira menilai orang yang tengah bersama Jendra.

Penyesalan & Kesempatan kedua ( On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang