Deg
Kedua mata jernih itu terbuka dengan jantung yang berdetak kencang. Tanpa sadar tangan nya terangkat, menyentuh debaran yang masih terasa.
" Gue masih hidup? "
" Benarkah? Gue masih hidup?" Ulang nya lirih.
Dia masih ingat bagaimana perasaan menyakitkan yang tubuhnya terima saat beberapa peluru menembus punggung dan kepala nya.
Rentetan kejadian saat dia pulang ke apartement dan menyaksikan perselingkuhan tak wajar suami nya serta bagaimana pembantaian yang di lakukan Xavier di mansion masih terekam jelas.
" Apa gue kembali? " Tawa nya menguar mengingat hal itu.
Namun harapan itu lenyap begitu saja melihat ruangan yang dia tempati sekarang, ruangan kamar yang sudah dia tempati sejak dia di dunia ini. Di tambah potret seorang perempuan yang tersenyum manis terpajang apik di dinding di depan nya.
22 September 2018
" Damn. Ini balik ke 3 tahun sebelumnya. " Netranya menatap lesu layar handphone.
Dengan tubuh lemas dia melangkah ke kamar mandi, menatap garis wajah seorang perempuan yang terlihat cantik di depan nya. Alis tidak terlalu tebal, tatapan teduh yang bisa menghanyutkan siapa saja dengan bulu mata lentik, hidung mancung serta bibir tidak terlalu tebal namun tampak pink merona tanpa pewarna.
Semuanya tetlihat pas di wajah itu.
" Lo permainin gue? " Lirih nya
" Gue udah sabar ikutin semua alur dan nahan segala perasaan lo. Dengan harapan gue akan mati sesuai cerita dan kembali ke raga gue! "
" Arghh sialan lo Alicia! "
Prang
Pantulan wajah cantik itu terlihat samar setelah kaca di depan nya remuk karena benturan dari botol sabun kaca.
"Hahaha, Alicia lo ngumpat diri lo sendiri? "
Pantulan di kaca itu menjawab, namun pada kenyataan nya orang yang berdiri di depan kaca tidak mengeluarkan suara apapun.
" Lo! "
Cekalan gadis itu di botol kaca sabun menguat, pertama kali melihat respon yang di berikan oleh pantulan wajah nya.
" Kenapa baru jawab sekarang hah! Setelah semua yang terjadi?! " Tekan nya penuh emosi
" Kamu menikmati juga Alicia. Bukan nya di sini lebih baik? Kamu memiliki keluarga. Sedangkan disana? "
" Sudahlah, apa kamu tidak sadar? Sejak kamu disini, semuanya berjalan dengan sendirinya. Kamu tidak perlu repot untuk beradaptasi ataupun melupakan apa yang sudah tubuh itu alami. "
" Itu karena aku maupun kamu, kita sama. "
" Ini dunia nyata, kejadian-kejadian yang sudah berjalan itu memang garis takdir yang kamu ingat di buku takdir"
" Itu berarti gue akan mati di kejadian yang sama? " Tanya tenang, berusaha menekan emosi dan mencerna perkataan makhluk di depan nya yang sayangnya dia sendiri.
" Tidak, selama kamu tidak mengikuti alur seperti kemarin. "
Netra gadis itu menatap dalam pantulan wajahnya yang tak jelas di depan nya.
" Gak. Gue anggap semua udah berakhir. Tolong jadikan ini sebagai mimpi. Gue cape kalo harus ngulang kembali. " Nada datar terdengar yakin itu membuat kamar mandi terdengar hening.
" Tidak Alicia. Kamu harus mendapatkan kebahagiaan mu. " Tegas pantulan di cermin tersebut.
Perempuan itu ingin kembali membalas, namun rasa sakit yang menyerang kepala membuat nya mengerang pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/373627123-288-k682769.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan & Kesempatan kedua ( On Going)
Jugendliteratur" Aku tidak akan pernah melepaskan kamu, berlarilah sejauh yang kamu bisa, Alicia. " " Aku menyesal menikah dengan mu! " - " Kak Cia, aku mencintaimu. " - Alicia merasa hidupnya berada di lingkaran gila. Dia seharusnya mati dan kembali ke dunia a...