6. Lilly

114 8 0
                                    

" Maaf mba, silahkan ambil dulu dompet anda dan kembali mengantri. Yang lain sudah menunggu. "

" Bentar mba, saya pake Qris aja deh. Tapi bentar. " Pinta nya.

"Silahkan. "

Gadis itu membuka gelisah ponsel nya, tersadar jika tidak memakai koneksi wifi dia menatap ragu kasir di depan nya.

Belanjaan dia cukup banyak dan akan segera di pakai, bodohnya dia melupakan dompet berisi uang dan kartu nya.

" Mba cepet dong, pegel nih. " Seru seorang perempuan di belakang nya.

" Cepet mba, buru-buru nih saya. "

" Huu lama. "

Dengan wajah malu dia menatap kembali sang kasir yang mulai terlihat badmood, " Mba_"

" Satuin sama dia. Saya yang bayar"

Seruan itu berhasil membuat sang gadis melotot terkejut melihat siapa yang akan membantunya.

" Erlang? Gak usah, belanjaan aku banyak. " Seru nya tak enak.

" Baik mas, total semuanya 900 ribu" Balas kasir itu dan segera menyambar kartu yang di serahkan pemuda tampan di depan nya.

Tidak peduli dengan ucapan perempuan yang terdengar menolak bantuan. Baginya segera menyelesaikan transaksi mereka.

" Lain kali pastiin bawa uang, mbak."  sindir nya tersenyum paksa.

" Terimakasih mas, selamat berbelanja kembali. " Lanjutnya memasang senyum manis kepada pemuda itu.

Melihat Erlangga yang keluar dari minimarket tanpa sepatah kata apapun, segera dia mengambil belanjaan nya yang sangat banyak dan menyusul pemuda itu.

" Erlangga! "

" Terimakasih buat bantuan nya, nanti uang nya aku kembaliin ya. Aku lupa bawa dompet dan kuota aku habis. "

Erlangga menatap datar gadis itu, kemudian mengangguk singkat.

" Eum Erlang, " Panggil nya lagi, menahan langkah pemuda itu yang akan pergi.

" Apa ?! "

" Sebagai ucapan terimakasih, gimana kalo kamu ikut aku ke toko. Mamah aku punya toko roti yang enak. " Tawarnya dengan senyum cerah yang tersemat di bibir.

Erlangga diam, melirik gadis itu yang membawa plastik belanjaan berukuran besar. Sesekali terlihat memperlihatkan kesusahan nya membawa barang itu.

" Gak perlu, gue buru-buru. "

" Yah. " Gumam nya terlihat kecewa, "mau dong, mamah aku pasti seneng.

" Sekalian mau minta bantuan lagi. " Cicitnya melanjutkan. "Dompet aku ketinggalan, jadi gak ada uang buat pulang. "

Melihat wajah yang terlihat sedih dan murung di depan nya, di tambah tubuh kecil yang membawa banyak belanjaan berat. Entah kenapa Erlangga tergerak tanpa keinginan nya.

" Ayo. "

"Yeay, kamu mau? " Tanya nya memastikan.

Erlangga mengangguk singkat, dia mengambil belanjaan gadis itu tanpa meminta persetujuan dan membawanya ke arah mobil hitam yang terparkir di sana.

" Buruan," Ketus nya melihat keterdiaman gadis itu di depan minimarket.

" Ah iya iya. "

Suasana mobil itu terdengar hening, gadis yang duduk di samping kemudi mencuri curi pandang ke samping nya. Menatap pemuda di balik kemudi yang terlihat tampan meskipun tidak menampilkan raut apapun.

Penyesalan & Kesempatan kedua ( On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang