BAB 19. RENCANA RANIA

103 7 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue nggak bermaksud kek gitu, Rania," kata Saka lirih.

Rania menghela napas berat. "Tapi, yang terjadi berbeda Saka. Lo tetap bakalan jadi tunangan Elea, setelah lo yakinin gue kalo hubungan kita nggak akan berakhir kek gitu aja."

Saka mengangkat tangannya ditepis kasar oleh Rania, sorot mata Rania tampak kecewa.

"Lo tau, berat banget buat gue sampai di tempat ini. Jadi bayangan Elea, bahkan sampai detik ini pun gue yang harus terluka," lanjut Rania parau.

Saka menarik kedua sisi bahu Rania, memeluknya dengan erat. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk Saka. Remaja lelaki satu ini tidak bisa membantah setiap keputusan sang kakek, ia menginginkan gadis ini.

Walaupun tahu Rania tidak pernah mencintai dirinya, gadis yang kini ia peluk masih mencintai Gala. Bukankah cinta memang membuat manusia kehilangan logikanya.

"Gue harap lo bakalan bertahan, Rania. Gue janji ini cuma beberapa tahun doang, setelah Kakek nggak lagi ada. Posisi itu bakalan balik ke lo," janji Saka tegas.

Kepala Rania mengangguk, kedua tangannya mendorong pelan dada bidang Saka. Pelukan Saka terlepas, kedua sisi bibir Rania melengkung.

"Oke, gue tunggu sampai saat itu tiba, Saka." Rania menatap lambat kedua mata Saka.

Saku celana Saka bergetar, Saka merogoh saku celana seragam sekolahnya. Mengeluarkan smartphone di dalam sana, nama Elea terpampang di layar.

"Pergilah," tutur Rania yang ikut melirik ke arah ponsel Saka.

Kepala Saka mengangguk, ibu jari Saka mengeser layar ke samping. Ia mengayunkan langkah kakinya menjauh, Rania menghela napas berat. Suara derap langkah kaki dari sudut loker membawa atensi Rania terarah padanya, lelaki tua 2 tahun dari Rania terlihat.

"Sudah saatnya, Dek! Kita nggak bisa menunggu terlalu lama lagi. Hancurkan hati wanita itu dan anaknya," ujarnya berat.

"Bang! Gu—"

"Nggak bisa? Lo mulai goyah? Apakah 11 tahun berada di sana bikin lo jadi lembek. Lo ngerasa kalo lo bakalan dapatin harta keluarga Baskara, hah?" potongnya cemooh, "ingat, Dek! Kita nggak akan berakhir kayak gini kalo bukan karena wanita murahan sialan itu. Mama nggak akan masuk RSJ karena perselingkuhan itu, lo jangan lupa gimana penderitaan kita. Semua dimulai dari wanita sialan itu."

Jari jemari Rania bertaut, kepalanya tertunduk. Ia memasuki rumah Baskara karena dirinya adalah putri dari lelaki yang dicintai Diana, awalnya Rania tidak tahu- menahu jika ibunya gila. Ayahnya menitipkan dirinya pada sang bibi, sementara ayah mereka berdua hanya membesarkan sang kakak.

Di saat usianya 10 tahun sang kakak mulai mendekati dirinya, dan mengatakan jika mereka kakak-beradik kandung. Ayah mereka seorang guru les piano terkenal, karena ayahnya selingkuh dengan Diana. Ibu mereka depresi hebat saat tahu, sang ayah bahkan memiliki anak dengan Diana.

SKY MANSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang