Saka melotot mendengar perkataan sang ayah, sementara Elea tidak menampilkan reaksi apapun. Saka mengerang frustrasi, siapa yang menyangka jika mengantar gadis satu ini ke rumah. Malah membuat Saka harus menemani Elea bermain di luar, atensi Saka kembali di bawa ke arah sang ayah."Yang benar aja, Pa! Saka dan Elea bukan anak kecil lagi," tolak Saka, menyuarakan ketidaksukaannya pada keputusan sang ayah.
Alis mata tebal Jonas ditarik tinggi ke atas. "Apakah putraku ini mulai sulit untuk mengartikan kata papanya ini, yang Papa maksud di sini adalah kencan. Bukankah wajar remaja di usia kalian ini pergi keluar untuk berkencan," jawab Jonas kelewat santai.
"Pa!" Saka nyaris berteriak mendengar penjelasan sang ayah.
Elea melirik Saka dan Jonas bergilir, ia sama sekali tidak peduli dengan apa yang tegah di bahas oleh keduanya.
"Nggak usah, Om! Lagian keknya Saka keberatan. Elea di antarin balik aja," sela Elea lebih dahulu.
Jonas mengeleng. "Eh, nggak. Mana mungkin Saka berkeberatan, Saka udah lama banget nggak keluar rumah."
Tampaknya suara Saka sama sekali tidak didengar, Jonas melangkah mendekati Saka. Berdiri sangat dekat dengan sang putra, ia mendelik kecil.
"Berkencanlah dengan Elea hari ini, jika kamu nggak mau sampai pria tua itu menghukummu," bisik Jonas pelan sekali.
Kaki pria paruh baya itu mundur selangkah ke belakang, ia menoleh ke arah Elea. Tidak lupa menampilkan senyum lembut.
"Nah, ayo pergi sekarang. Sebelum kesorean." Jonas lagi-lagi mendorong-dorong bahu Saka untuk segera beranjak dari ruang tamu.
Elea dapat mendengar Saka menggerutu kecil, pemuda jangkung itu melewati Elea begitu saja.
"Kalo gitu, Elea pamit ya, Om." Elea membalikkan tubuhnya melangkah mengikuti Saka dari arah belakang.
Langkah kaki Saka berhenti mendadak, hampir saja Elea menabrak punggung belakangnya. Saka memasang ekspresi kesal, terlihat jelas kerutan di alis matanya di saat ia berbalik berhadapan dengan Elea.
"Kalo lo nggak mau, turunin aja gue di persimpangan," kata Elea di saat manik matanya beradu dengan netra Saka.
Saka sontak saja mendengus. "Lo pikir dengan kayak gitu, mereka nggak tau?"
Kedua sisi bahu Elea terangkat dan diturunkan. "Ya, masa bodo. Yang penting gue udah kasih saran buat lo."
Saka menghela napas kasar, mengigit bibirnya. Bagaimana cara menghadapi gadis di depannya ini, jika gadis satu ini normal. Sudah pasti ia terluka dengan sikap yang ditunjukkan oleh Saka padanya tapi, Elea seakan tidak peduli dengan bagaimana Saka memperlakukan dirinya.
"Lo jelas-jelas nggak ada rasa sama gue," ucap Saka menatap lurus ke arah mata Elea.
"Yap, nggak ada," jawab Elea santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY MANSION
Teen FictionDunia Elea jungkir-balik di saat dirinya tahu, ia adalah anak yang diculik. Menemukan keluarga aslinya yang bukan orang sembarangan, tidak mudah untuk Elea beradaptasi. Meskipun ia adalah darah keturunan dari Baskara, Elea harus membuktikan diri jik...